Impor Beras 1 Juta Ton Beri Masalah Berat untuk Bulog
Merdeka.com - Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Antony Budiawan mengatakan, rencana impor beras 1 juta ton bisa langsung mematikan Bulog. Selain itu, impor beras bisa sebabkan laporan keuangan Bulog merah.
"Kalau kita lihat ini ya langsung mematikan Bulog, dan Bulog langsung menolak. Apalagi sewaktu memutuskan impor itu hanya 2 kementerian saja. Seolah-olah yang lain tidak ada, padahal Bulog sangat berperan sentral dalam impor ini sebagai pelaksana," kata Antony dalam diskusi Narasi Institute: Mengakhiri Kontroversi Impor Beras, Jumat (26/3).
Dia menambahkan, Kementerian Pertanian juga tidak dilibatkan dalam memutuskan kebijakan tersebut. Kata Antony, hanya Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Perdagangan saja yang memutuskan impor 1 juta ton beras.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Dimana Bulog bongkar beras impor? 'Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai pelabuhan utama dan terbesar di Indonesia, juga menjadi salah satu pelabuhan masuknya beras impor.
-
Kenapa BULOG impor jagung? Tingginya harga jagung pakan di tingkat peternak direspon Pemerintah dengan menugaskan Perum Bulog dalam penyediaan pasokan dan penyaluran jagung kepada peternak sasaran atau koperasi peternak sasaran sehingga tugas publik pemerintah untuk stabilisasi harga jagung pakan dan menjaga senyum peternak bisa terealisasi.
-
BULOG mengimpor apa? Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
-
Apa yang dilakukan BULOG untuk atasi gejolak harga beras? Kemudian Tomi juga mengemukakan pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras di tanah air melalui program Bantuan Pangan dan Operasi Pasar atau Stabilisasi Pasokan dan harga Pangan (SPHP).
"Budi Waseso sangat frontal menentang impor karena ini kepentingannya langsung. Ini langsung membuat Bulog ini seolah-olah tidak benar dan juga banyak yang menyalahkan Bulog, kenapa stok tahun 2018 masih ada, karena Bulog tidak bisa menjual rugi kalau Bulog menjual rugi maka akan diperiksa oleh KPK," jelasnya.
Bebani Keuangan Bulog
Antony menjelaskan, fungsi Bulog itu ada dua. Pertama, sebagai pelaksana impor. Kedua adalah sebagai penyerap dari harga gabah yang jatuh.
"Kalau kita lihat sekarang harga gabah sudah jatuh sampai di tingkat Rp 3.300 sampai Rp 3.500. Maka mau tidak Bulog harus menyerap dengan harga Rp 4.200. Nah uangnya dari mana Bulog? uangnya adalah uang pinjaman," ujarnya.
Padahal, beban bunga uang pinjaman Bulog itu di 2018 saja dikatakan berat sekali, hingga mencapai Rp 2 triliun. Maka jika impor 1 juta ton beras tetap dilakukan, secara otomatis akan berdampak pada laporan keuangan Bulog.
Di sisi lain, Bulog juga tidak bisa asal menyerap gabah bersamaan dengan impor, yang mana akan memberatkan beban Bulog. Ditambah lagi persediaan 2018 juga masih ada, jika semuanya dilakukan maka harga beras akan jatuh.
"Tentu saja kebijakan impor ini ditentang sekali oleh Budi Waseso, karena ini kan kepentingannya langsung. Dan kalau tiba-tiba harus impor 1 juta lagi dan harus menyerap gabah seharga Rp 4.200 per kilo maka dapat dipastikan laporan keuangan Bulog ini akan merah lagi," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uchok meyakini ketersedian stok beras di dalam negeri cukup tanpa harus melakukan impor.
Baca SelengkapnyaSebanyak 490.000 ton beras impor tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak
Baca SelengkapnyaKondisi ini diyakini karena kebijakan antar instansi perihal pengimporan beras tidak sinkron.
Baca SelengkapnyaBudi merasa target impor beras sampai akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton sulit terwujud.
Baca SelengkapnyaPerhitungan asumsi dolar dalam perhitungan biaya Bulog menggunakan asumsi dasar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaPerum BULOG masih memperhitungkan total biaya demurrage yang harus dibayarkan.
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaDugaan Mark Up Impor Beras, Politisi PDIP Dukung Perangi Bandit Pangan
Baca SelengkapnyaPembentukan Pansus, kata Andi Akmal, diperlukan untuk mengetahui kebenaran soal skandal mark up impor beras.
Baca SelengkapnyaRencana impor beras sebanyak 1,6 juta ton ini telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi maupun kementerian teknis terkait.
Baca SelengkapnyaUntuk stok cadangan beras pemerintah (CBP), saat ini Bulog sudah menguasai sekitar 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Geber BUMN menduga ada kesalahan alur administrasi dalam proses impor beras oleh Perum Bulog.
Baca Selengkapnya