Impor Beras 500.000 Ton Habiskan Biaya Rp4,4 Triliun
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyebut bahwa biaya impor beras sebanyak 500.000 ton diperkirakan mencapai Rp4,4 triliun. Sebab, harga beras yang dibeli mengikuti harga internasional yakni Rp8.800 per kilogram. Terdapat empat negara pemasok beras impor ke Indonesia yaitu Vietnam, Thailand, Mynamar, dan Pakistan.
"Iya tadi kurang lebih kalau kita (impor) 500.000 ton dari harga Rp8.800 ya dikalikan saja dengan 500.000 ton. Bulog itu terbuka," kata Budi Waseso saat menerima beras di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12).
Meski beras impor tersebut dibeli dengan harga Rp8.800 per kilogram, Bulog akan menyalurkan dengan harga Rp8.300 per kilogram ke masyarakat. Selish harga nantinya akan ditanggung pemerintah sebagai subsidi.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa beras mahal? Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah. Warga menilai pemerintah gagal menjaga pasokan bahan pangan yang berujung pada melonjaknya harga yang ditanggung oleh masyarakat.
"Jadi, kita belinya Rp8.000 harga internasional. Karena ketentuannya Rp8.300 maka ada selisih Rp500 kan. Rp500 itu akan diganti pemerintah," katanya.
Budi Waseo mengatakan, beras impor yang masuk kali ini kualitasnya termasuk beras Premium. Artinya, harga rata-rata beras Premium adalah Rp11.000 per kilogram. Namun, masyarakat jangan khawatir karena harga beras akan dijual murah.
"Kalau lihat visualnya, beras ini di pasaran Indonesia harganya Rp11.000 (per kilogram), tapi Bulog akan menjualnya Rp8.300. Dipasaran paling mahal Rp9.000. Kita nanti awasi, tidak kita lepas begitu, nanti tidak sampai ke masyarakat," katanya.
Mendag: Tak Ada yang Ingin Impor Beras Jika Produksi Kita Cukup
Kementerian Perdagangan menegaskan bahwa impor beras yang dilakukan pemerintah melalui Perum Bulog adalah untuk menambah cadangan beras pemerintah yang berkurang banyak. Cadangan beras terus berkurang karena Bulog sering melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menegaskan bahwa impor beras dilakukan untuk menjaga kestabilan harga beras di pasar. Hingga penghujung tahun 2022 ini, Bulog akan menerima 200.000 ton beras dari total jumlah 500.000 ton.
"Sebagian dari impor, 200.000 ton sudah datang. Jadi biar tidak simpang siur. Yang mau impor itu tidak ada. Presiden, Kabulog, saya, dan kabapanas Arief tidak ada yang ingin impor, jika produksi kita cukup. Buat apa kita impor, jika berasnya ada," kata Mendag Zulhas saat melakukan Sidak ke Tanjung Priok, Jumat (16/12).
Mendag menyebutkan, data dari Kementan memang menunjukkan surplus Beras. Tapi karena harga beras terus meningkat secara signifikan, hingga mencapai Rp10.000 per liternya, akhirnya Bulog memutuskan untuk melakukan operasi pasar dengan harga Rp8.300. Sehingga masyarakat bisa memilih, ada beras yang merk, premier dan beras dari Bulog yang dijamin.
"Terus digelontorkan, karena itu stoknya Bulog berkurang banyak. Karena itu musti cari. Kalau kurang kan confidence pasar terganggu. Akhirnya kita ratas, beli di pasar harga berapa saja, kabulog bahkan bisa beli di atas Rp5.000, bahkan mencapai Rp6.000. Beras itu terakhir di Rp10.200, dicari tapi tidak dapat," ungkapnya.
Jika stok Bulog tipis kata Mendag maka akan menimbulkan isu di pasar dan menyebabkan harga tidak terkendali. "Kita tidak mau, karena beras ini kan makanan pokok di Indonesia. Kita sudah tiga kali enam hari mencoba mencari tapi tidak dapat. Jadi kita putuskan impor, untuk menambah cadangan Bulog sebanyak 500 ribu. Ini yang baru datang 200 ribu," ungkapnya lagi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diyakini karena kebijakan antar instansi perihal pengimporan beras tidak sinkron.
Baca SelengkapnyaBulog juga memiliki kajian tersendiri atas pengadaan beras impor terhadap harga gabah petani di wilayah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pemerintah masih memiliki utang kepada sebesar Rp2,6 triliun yang belum dibayar sejak 2020.
Baca SelengkapnyaBadan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaPerum BULOG masih memperhitungkan total biaya demurrage yang harus dibayarkan.
Baca SelengkapnyaUchok meyakini ketersedian stok beras di dalam negeri cukup tanpa harus melakukan impor.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca SelengkapnyaBeras menjadi komoditas yang menyumbang inflasi terbesar pada Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaBeras SPHP ini didistribusikan dalam bentuk packaging 5 kg, Bulog tidak lagi mendistribusikan dalam bentuk curah atau 50 kg.
Baca Selengkapnya