Impor Indonesia meroket 11 persen di Oktober 2017
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Oktober 2017 sebesar USD 14,19 miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 11,04 persen apabila dibandingkan dengan September 2017.
"Nilai impor sebesar USD 14,19 miliar. Naik 11,04 persen dibandingkan dengan Oktober 2017," ujar Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Rabu (15/11).
Tak hanya itu, nilai impor ini juga mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Oktober 2016. "Nilai ekspor ini kalau kita bandingkan dengan Oktober 2016 juga mengalami kenaikan sebesar 23,33 persen," jelasnya.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
Suhariyanto menjelaskan, nilai impor migas Oktober 2017 mencapai USD 2,20 miliar atau naik 13,96 persen dibandingkan dengan September. "Jika dibandingkan Oktober tahun lalu, terjadi juga peningkatan sebesar 42,67 persen," jelasnya.
Sementara itu, sektor impor non migas menyumbang angka sebesar USD 11,99 miliar. Angka tersebut naik 10,52 persen jika dibandingkan dengan September 2017. "Demikian pula apabila dibandingkan dengan Oktober 2016 meningkat sebesar 20,33 persen," jelasnya.
Negara negara pemasok barang impor non migas terbesar selama Januari hingga Oktober ditempati oleh China sebesar USD 27,98 miliar, Jepang USD 12,37 miliar dan Thailand sebesar USD 7,64 miliar. "Impor non migas dari Asean 20,50 persen sementara dari Uni Eropa 9,34 persen," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaPenurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaImpor nonmigas mencapai USD18,18 miliar. Angka ini naik 19,76 persen dibandingkan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSecara bulanan kinerja ekspor Indonesia pada November 2024 turun, namun jika dilihat secara tahunan meningkat.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca Selengkapnya