Impor menurun, markas penggemukan sapi hanya terisi 16.000 ekor

Merdeka.com - Setelah melakukan kunjungan dua pasar di Tangerang dan Tangerang Selatan, Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita melakukan kunjungan ke markas perusahaan penggemukan sapi impor (feedloter) yakni PT Tunas Unggul Mandiri (TUM) di Desa Genteng, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten.
PT Tunas Unggul Mandiri (TUM) sebagai feedloter mempunyai kapasitas 43.000 ekor sapi. Namun, saat ini hanya terisi 30 persen saja.
"Kapasitas kita itu 43.000 ekor sapi, tapi saat ini hanya terisi 30 persen saja yaitu 16.000 ekor sapi impor yang didatangkan dari Australia," ujar Supply Chain Manager TUM, Tri Nugrahwanto di Peternakan TUM, Teluk Naga, Tangerang, Minggu (7/8).
Tri menjelaskan penggemukan sapi bakalan impor rata-rata berlangsung selama 4 bulan. "Setiap hari kita melepas 200 ekor sapi yang menjalani proses penggemukan kepada Rumah Potong Hewan (RPH). Rata-rata berlangsung selama 4 bulan," katanya.
Namun, Tri menjelaskan selama empat bulan pertama, TUM mendapatkan jatah impor sapi Australia sebanyak 20.000 ekor, namun di empat bulan kedua jatah impornya menurun.
"Saya tidak tahu kenapa dibatasi, katanya itu kan hasil rakornas. Yang jelas kita dapat pembagian jatah setiap empat bulan. Dan setiap hari kita jual 200 ekor," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya