Impor November naik, Menko Darmin sebut tanda ekonomi membaik
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada November 2017 mencapai USD 15,15 miliar atau naik 6,42 persen dibanding Oktober 2017. Kenaikan impor tersebut berpengaruh pada neraca perdagangan Indonesia pada November, yang hanya mampu meraup surplus sebesar USD 0,13 miliar.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan kenaikan impor yang hampir terjadi beberapa bulan terakhir menandakan ekonomi Indonesia dalam kondisi baik. Sebab, bersamaan dengan hal tersebut ekspor juga terus mengalami kenaikan.
"Ya memang itu artinya ekonomi kita sedang membaik dari ekspor impornya. Kalau Anda lihat investasinya juga membaik, ekspor impor juga membaik, itu artinya ekonominya memang naik. Tidak ada arti lain dari itu, kalau ada yang mengartikan lain itu aneh," ujar Menko Darmin saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (15/12).
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
Menko Darmin mengatakan, kenaikan impor karena Indonesia belum mampu menghasilkan barang modal dalam jumlah besar. Saat ini, pemerintah telah melakukan kerja sama dengan negara-negara maju agar ketergantungan Indonesia terhadap barang modal impor dapat ditekan.
"Kita memang belum menghasilkan barang modal yang banyak. Kita kalau mau ekonomi tumbuh mau enggak mau impornya juga naik cepat. Enggak bisa ekspornya naik, impornya enggak naik, itu berarti ada yang macet. Kecuali nanti kalau industri petrokimia nya sudah jalan, kan belum baru mulai."
"Industri baja sama besi bajanya baru mulai kerjasamanya dengan Bosco dengan Jepang. Artinya hasilnya belum keluar begitu juga di general basic chemical nya. Impor kita yang paling banyak tiga kelompok itu. Jadi ya, tidak usah merasa aneh kalau impornya mengecil," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaTren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi minta semua menteri mencari tahu penyebab PMI Indonesia terkontraksi setelah 34 bulan berturut-turut mengalami trens ekspansi.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaKarena ada selisih data, membuat kondisi yang mengancam bagi industri tekstil dalam negeri.
Baca Selengkapnya