Importir diminta tak impor hortikultura yang bisa diproduksi RI
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita telah mencabut izin 31 importir produk hortikultura yang nakal. Dengan pencabutan izin impor ini dirinya berharap hasil produk dalam negeri akan meningkat.
"Karena dengan demikian diharapkan produk kita meningkat. Tetapi masih ada lagi 53 yang mereka clear. Dan mereka pasti akan mengisi (impor). Hanya kalau kapasitas gudang yang tidak siap ya tidak apa-apa," kata Mendag di Kantornya, Jakarta, Kamis (23/3).
Maka dari itu, dirinya berharap kepada para pengusaha impor untuk tidak melakukan impor terhadap produk hortikultura yang sudah di produksi di Indonesia. "Tetapi, yang saya bisa lakukan adalah kita secara informal memberitahu. Jadi tolong dong apa yang sudah bisa kita produksi (jangan di impor). Yang kita impor adalah yang tidak bisa diproduksi," ujarnya.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Apa saja yang diekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun. Wapres mengaku bersyukur karena sejauh ini sektor pertanian mampu membuktikan diri sebagai penopang ekonomi disaat pandemi serta memenuhi komoditas dalam negeri dan ekspor secara baik.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Kenapa ekspor pertanian penting bagi Kementan? “Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga,“ katanya.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
Dirinya mengakui komoditas impor hortikultura sangat banyak seperti wortel asal Selandia Baru. Namun, dirinya berharap untuk wortel dan kentang Indonesia sudah bisa bebas impor.
"Besar, jumlahnya nanti dilihat. Contohnya wortel yang berlimpah. Kentang juga, yang jenis kentangnya bisa diproduksi jangan impor," katanya
Sebelumnya, Mendag Enggar telah mencabut Persetujuan Impor (PI) 31 importir produk hortikultura. Perusahaan-perusahaan tersebut tidak akan dapat mengajukan izin selama setahun sejak tanggal pencabutan PI. Dari 31 lmportir tersebut, 13 diantaranya juga direkomendasikan untuk dicabut Angka Pengenal lmportir (API).
Mendag melanjutkan pencabutan izin importir ini karena beberapa perusahaan yang tidak memiliki fasilitas pendukung. Seperti, tidak mempunyai gudang.
"Ada beberapa dari mereka yang mengatakan tidak punya gudang, tapi kontrak gudang, dan ketentuan kita harus memiliki gudang, alasannnya, kalau mereka impor sesuatu itu harus ada cold storage dan baru akan dikirimkan, kalau mereka tak memiliki itu maka bisa dikesankan mereka hanya menjual izin," ujar Menteri Enggar di Kantornya, Jakarta.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai tahun 2024, maksimal impor bawang putih hanya 650 ribu ton per importir.
Baca SelengkapnyaSudah Kantongi Izin, Mendag Minta Pengusaha Segera Impor Bawang Putih
Baca SelengkapnyaArief juga akan memberi apresiasi kepada para importir yang melakukan wajib tanam lebih dari 3 kali.
Baca SelengkapnyaLangkah ini setelah mempertimbangkan produksi dalam negeti masih mencukupi terhadap kebutuhan.
Baca SelengkapnyaHenry menilai, prosedur impor beras saat ini masih memerlukan rantai administrasi yang panjang.
Baca SelengkapnyaSecara Nasional, kata SYL, produksi bawang merah hingga saat ini masih surplus
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaSudaryono menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek gizi dan ekonomi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Megawati ketika pidato dalam penutupan Rakernas V PDIP, di Ancol, Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaSaid menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mengkaji berbagai langkah untuk meminimalkan impor.
Baca Selengkapnya