Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

INACA Nilai Bisnis Kargo Selamatkan Garuda Indonesia Saat Pandemi Covid-19

INACA Nilai Bisnis Kargo Selamatkan Garuda Indonesia Saat Pandemi Covid-19 Pesawat Garuda Indonesia dengan Masker Motif Barong. ©2020 Garuda Indonesia

Merdeka.com - Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA), Denon Prawiratmadja memandang, langkah Garuda Indonesia yang mengoptimalkan angkutan kargo selama masa pandemi adalah tepat. Sebab, logistik termasuk sektor kritikal yang diperbolehkan beroperasi selama pembatasan.

Terlebih lagi hal ini untuk mendongkrak kinerja perusahaan disaat menurunnya jumlah penumpang maskapai.

Menurut Denon, sejak awal 2020, jumlah penumpang pesawat turun tajam hingga lebih dari 50 persen. Akibatnya, maskapai juga mengurangi jumlah penerbangan demi melakukan efisiensi biaya operasional.

Orang lain juga bertanya?

"Optimalisasi bisnis kargo yang dilakukan oleh Garuda Indonesia merupakan langkah yang sangat tepat. Dan kejelian Garuda Indonesia menangkap peluang bisnis ini diproyeksian dapat mendongkrak income perusahaan di tengah lesunya dunia penerbangan saat ini," kata Denon dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Sabtu (17/7).

Menurut data yang dimilikinya, sektor kargo udara yang diangkut oleh maskapai Tanah Air pada 2020 hanya mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan penurunan penumpang.

Misalnya pada 2020 lalu, dari 15 bandara PT Angkasa Pura I, lalu lintas kargo udara yang dilayani adalah 436.049 ton. Hanya turun sedikit dari 2019 atau sebelum pandemi yaitu 481.180 ton.

Pada kuartal I 2021 ini, Angkasa Pura I sudah melayani lalu lintas 105.411 ton kargo udara. Diprediksi pada akhir 2021 jumlah kargo udara yang dilayani di 15 bandara Angkasa Pura I mencapai 445.049 ton.

"Kami melihat bisnis kargo udara Indonesia yang tahan banting dari pandemi juga dikarenakan beberapa hal. Yang pertama tentunya bahwa dalam kondisi apapun, setiap manusia pasti memerlukan barang untuk memenuhi kebutuhannya," katanya.

Lalu, penerbangan menjadi salah satu pilihan kuat karena kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Ini karena penerbangan mempunyai beberapa kelebihan dibanding transportasi lain, seperti misalnya kecepatan, keselamatan dan keamanan, serta sanggup menghadapi berbagai cuaca.

Dia optimistis Garuda Indonesia bisa melewati masa pandemi dengan pengoptimalan sektor kargonya.

Penurunan Kinerja Tak Terhindarkan

Menanggapi laporan keuangan Garuda Indonesia yang mengalami kerugian, Denon menilai itu juga akan terjadi pada semua maskapai di dunia. Pandemi ini menyebabkan pergerakan masyarakat dibatasi sehingga jumlah penumpang transportasi, termasuk transportasi udara atau penerbangan menurun tajam.

Misalnya pada libur Lebaran 2020 dan 2021, jumlah penumpang pesawat hampir-hampir tidak ada karena adanya pembatasan pergerakan masyarakat untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

"Akibat menurunnya penumpang, jumlah penerbangan pesawat juga berkurang drastis. Banyak pesawat diparkir dan tidak beroperasi yang membuat aliran kas _(cash flow)_ maskapai penerbangan terganggu. Walaupun demikian kami melihat manajemen Garuda Indonesia telah melakukan berbagai upaya dilakukan agar kondisi keuangannya bisa tertangani dengan baik dan operasional perusahaan mereka tetap berjalan. Salah satunya adalah mengoptimalkan bisnis kargonya," kata Denon.

Dalam upaya Garuda Indonesia untuk bertahan didasari oleh tren pertumbuhan sektor ekspor nasional menjadi momentum penting bagi maskapai ini untuk optimalisasi lini bisnis penunjang yang dijalankan perusahaan di tengah tekanan kinerja usaha imbas pandemi Covid-19, terutama melalui lini bisnis kargo charter maupun berjadwal.

Kendati demikian, Denon menilai Garuda Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan angkutan kargo yang semakin menjanjikan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui bahwa lini bisnis kargo kini menjadi tumpuan pendapatan usaha Garuda Indonesia, di tengah penurunan trafik angkutan penumpang yang terjadi sejak tahun lalu dan berimbas terhadap perfoma kinerja finansial Perusahaan sepanjang tahun 2020.

"Pada Mei 2021 lalu, kami berhasil membukukan pertumbuhan angkutan kargo hingga 35 persen—dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 lalu. Dengan proyeksi pertumbuhan yang positif itu, Garuda Indonesia akan terus mengoptimalkan utilisasi armada bagi perluasan jaringan penerbangan kargo, khususnya guna menunjang aktivitas 'direct call' komoditas ekspor unggulan dan UMKM dari berbagai wilayah Indonesia, salah satunya melalui pengoperasian dua armada _passenger freighter_ yang kini melayani sejumlah penerbangan kargo domestik maupun internasional," kata Irfan.

Melalui penyampaian laporan keuangan tahun buku 2020, Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD 1,4 miliar yang ditunjang oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar USD 1,2 miliar, pendapatan penerbangan tidak berjadwal USD 77 juta, dan lini pendapatan lainnya sebesar USD 214 juta.

"Dalam kondisi yang penuh tantangan ini, Garuda Indonesia konsisten penerapan protokol kesehatan di seluruh lini operasi Garuda Indonesia, yang turut mengantarkan kami menjadi salah satu maskapai penerbangan terbaik di Asia Tenggara dalam hal kualitas penerapan protokol kesehatan di seluruh aspek layanan," katanya.

Reporter: Arief Rahman

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
INACA Bongkar Biang Kerok yang Buat Harga Tiket Pesawat Mahal
INACA Bongkar Biang Kerok yang Buat Harga Tiket Pesawat Mahal

Sederet komponen biaya yang membuat harga tiket pesawat mahal.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Masuk 25 Perusahaan Terbesari di Indonesia Versi Fortune 100
Garuda Indonesia Masuk 25 Perusahaan Terbesari di Indonesia Versi Fortune 100

Penghitungan dilakukan dengan melihat capaian kinerja tahun fiskal 2023 pada perusahaan-perusahaan yang merilis laporan keuangan yang telah diaudit.

Baca Selengkapnya
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Alami Banyak Masalah Layani Angkutan Haji Hingga Buat Jadwal Berantakan, Menhub Beri Teguran Keras
Garuda Indonesia Alami Banyak Masalah Layani Angkutan Haji Hingga Buat Jadwal Berantakan, Menhub Beri Teguran Keras

Kemenhub juga meminta agar Garuda Indonesia meningkatkan pengawasan terhadap kondisi pesawat yang digunakan selama penerbangan angkutan haji tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Karyawan Minta Manajemen Garuda Indonesia Berikan Hak Kebebasan Berserikat
Karyawan Minta Manajemen Garuda Indonesia Berikan Hak Kebebasan Berserikat

Sekarga berharap manajemen Garuda Indonesia memberikan kebebasan berserikat dan berkumpul kepada seluruh karyawan tanpa ada tekanan.

Baca Selengkapnya
Prabowo Rela Anggaran Kementeriannya Dipangkas Demi Selamatkan Garuda Indonesia dari Kebangkrutan
Prabowo Rela Anggaran Kementeriannya Dipangkas Demi Selamatkan Garuda Indonesia dari Kebangkrutan

Prabowo satu-satunya menteri Jokowi yang berkorban untuk Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya
Darmabakti Kawal Perekonomian Indonesia, Alasan Airlangga Menerima Anugerah Tanda Kehormatan Bintang Utama
Darmabakti Kawal Perekonomian Indonesia, Alasan Airlangga Menerima Anugerah Tanda Kehormatan Bintang Utama

Perekonomian Indonesia mampu membuktikan diri menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya
Kemenhub Evaluasi Tarif Batas Atas, Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal?
Kemenhub Evaluasi Tarif Batas Atas, Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal?

Sigit menyampaikan bahwa kajian itu masih dilakukan seiring dengan usulan dari maskapai penerbangan melalui Indonesia National Air Carrier Association (INACA).

Baca Selengkapnya
Data Kemenhub: Jumlah Armada Pesawat di Indonesia Dulu Mencapai 800 Unit, Kini Tinggal 450 Unit
Data Kemenhub: Jumlah Armada Pesawat di Indonesia Dulu Mencapai 800 Unit, Kini Tinggal 450 Unit

Meskipun masih jauh dari jumlah ideal sebelum pandemi, pemulihan ini memberikan harapan bagi industri penerbangan untuk kembali bangkit.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir akan Gabung Garuda, Citilink, dan Pelita Air, Ini Alasannya
Erick Thohir akan Gabung Garuda, Citilink, dan Pelita Air, Ini Alasannya

Baginya, efisiensi di tubuh BUMN terus menjadi agenda utama pada perusahaan-perusahaan milik negara yang ia pimpin.

Baca Selengkapnya
Berkah Pembangunan IKN, Jumlah Pengunjung di Bandara Sepinggan Balikpapan Meningkat
Berkah Pembangunan IKN, Jumlah Pengunjung di Bandara Sepinggan Balikpapan Meningkat

Sejak pembangunan IKN Nusantara terjadi peningkatan kunjungan yang masuk ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.

Baca Selengkapnya