Inarno Djajadi resmi menjadi Dirut BEI baru
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan Inarno Djajadi sebagai Dirut PT Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2021. Keputusan ini sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama (Dirut) BEI Tito Sulistio turut memberikan mandatnya kepada Inarno Djajadi untuk memimpin lembaga selama 3 tahun ke depan.
Inarno menyampaikan, dia beserta jajaran direksi barunya akan mengatur pasar modal sesuai dengan arahan yang tertera dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
-
Mengapa OJK menerbitkan SE OJK Nomor 19 tahun 2023? Agusman juga menjelaskan bahwa OJK juga telah menerbitkan SE OJK Nomor 19 tahun 2023 mengenai penyelenggaraan fintech lending yang antara lain mengatur mengenai manfaat ekonomi atau tingkat bunga yang ditunggu oleh masyarakat luas.
-
Kenapa RS Grha Kedoya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia? Saat ini, Perseroan telah mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham RSGK, menunjukkan upaya mereka untuk meningkatkan perkembangan dan kontribusi pada dunia kesehatan di Indonesia.
-
Siapa yang mengelola SLIK OJK? SLIK merupakan singkatan dari Sistem Layanan Informasi Keuangan, yaitu sistem informasi yang dikelola oleh OJK untuk mendukung pelaksanaan tugas pengawasan dan layanan informasi di bidang keuangan.
-
Siapa yang sampaikan pesan OJK? 'Kami sungguh sangat serius dalam upaya mencegah korupsi dan kami juga menerapkan SMAP yaitu sistem manajemen anti penyuapan yang berbasis ISO dan diharapkan semua Industri Jasa Keuangan secara mandatory juga bisa berpartisipasi supaya Industri Jasa Keuangan bisa tumbuh sehat dan berintegritas,' kata Sophia.
-
Bagaimana OJK ingin tingkatkan governansi di Sektor Jasa Keuangan? 'Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,' kata Sophia.
"Saya berterima kasih atas penunjukan direksi terpilih 2018-2021. Kami melihat bahwasanya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1995, tujuan pasar modal adalah untuk menyelenggarakan perdagangan yang wajar, efisiensi dan teratur. Itu akan kita kembalikan kepada khitahnya," paparnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/6).
Selain penetapan direksi, RUPST kali ini juga mencatat beberapa agenda seperti laporan tugas pengawasan dewan komisaris perseroan dan pengesahan laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2017.
Selain itu, dibahas pula dibahas pula penunjukan dan pengangkatan kantor akuntan publik perseroan untuk tahun buku 2018, serta membahas persetujuan atas pemberian uang jasa bagi anggota Direksi Perseroan yang berakhir masa baktinya.
Terkait pengangkatan anggota direksi perseroan untuk masa bakti 2018-2021, tujuh Anggota Direksi BEI yang berakhir masa tugasnya seperti Tito Sulistio, Samsul Hidayat, Hamdi Hassyarbaini, Alpino Kianjaya, Nicky Hogan, Sulistyo Budi, dan Chaeruddin Berlian, menyerahkan jabatannya kepada Inarno Djajadi, Yetna Setia, Laksono Widito Widodo, Kristian Sihar Manullang, Fithri Hadi, Hasan Fawzi, serta Risa Effenita Rustam.
Sebagai informasi, saat ini Inarno menjabat sebagai komisaris BEI sejak Juni 2017. Pria kelahiran Yogyakarta, 31 Desember 1962 tersebut ini memulai karier pada 1989 sebagai Treassury Officer di PT Bank Uppindo.
Selanjutnya dia berlabuh di PT Aspac Upindo Sekuritas pada 1991 hingga 1997 sebagai direktur . Selanjutnya, dia masih tetap bekerja di perusahaan sekuritas dengan menjadi direktur di PT Mitra Duta Sekuritas pada 1997 hingga 1999.
Pada 1999, Inarno melanjutkan karier di PT Widari Securities sebagai direktur dan melanjutkan sebagai presiden Direktur di PT Madani Securities pada 2000 hingga 2003.
Dia sempat menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) pada 2003-2009 dan kemudian Komisaris PT KPEI pada 2013 hingga 2016.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RUPS LB ini diadakan dengan tujuan untuk membahas dan menyepakati perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan.
Baca SelengkapnyaPada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca SelengkapnyaSelain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca SelengkapnyaBambang Brodjonegoro dipercaya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia mulai dari 27 Juli 2016 hingga 20 Oktober 2019.
Baca SelengkapnyaAda pelbagai hal menjadi alasan pencopotan Dirut Bank DKI.
Baca SelengkapnyaIrfan mengatakan bahwa sebagai seorang profesional, dirinya siap menjalankan amanah jika masih dipercaya menjadi dirut dan ikhlas apabila diganti.
Baca SelengkapnyaPerombakan direksi esuai dengan hasil keputusan para Pemegang Saham PT MRT Jakarta per tanggal 30 Oktober 2023
Baca SelengkapnyaBasuki menggantikan Bambang Susantono yang mengundurkan diri dari Kepala Otorita IKN.
Baca SelengkapnyaPerubahan susunan pengurus Dewan Komisaris BTN disebabkan adanya pemberhentian dengan hormat alm Ahdi Jumhari Luddin dan M Yusuf Permana sebagai Komisaris.
Baca SelengkapnyaBasuki justru berharap kepercayaan investor tetap tinggi kendati Bambang mundur. Sebab, IKN kini dipimpin oleh seorang menteri.
Baca SelengkapnyaWamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru, menggantikan Irfan Setiaputra yang menjabat sejak Januari 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaBank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca Selengkapnya