Incar Pendapatan USD 1 M, GMF AeroAsia Target Masuk 10 Besar MRO Dunia
Merdeka.com - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF AeroAsia) mengincar pendapatan sebesar USD 1 miliar di 2021 mendatang. Hal itu guna merealisasikan ambisi perusahaan yang ingin menjadi top 10 perusahaan MRO (Maintenance, Repair and Overhaul) di dunia.
Director of Business and Base Operation sekaligus Plt Direktur Utama GMF, Tazar Marta, menjelaskan target tersebut juga bertepatan dengan usia perusahaan yang sudah menginjak usia dewasa yaitu 17 tahun pada 26 April lalu. Menjadi top 10 MRO dipandang sebagai sebuah keharusan sebagai wujud kemandirian dan kemapanan perusahaan.
"Sebagai perusahaan yang berdiri sendiri, usia mulai dewasa. Sebagai layaknya orang dewasa harus lebih bisa melihat opportunity (kesempatan), lebih berani mengambil langkah-langkah inisiatif baru," ujarnya.
-
Apa tujuan dari MUIP Garuda Fund? MUIP Garuda Fund yang dikelola oleh MUFG Innovation Partner (MUIP) merupakan inisiatif penempatan dana ventura oleh Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) dan Danamon sebesar USD 100 juta untuk para startup di Indonesia.
-
Bagaimana Garuda Mataram dikelola sekarang? Kini Garuda Mataram Motor dikendalikan Indomobil group, yang dimiliki keluarga Sudono Salim.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa saja yang ditawarkan Garuda Indonesia di SOTF? Selain menghadirkan penawaran harga tiket dengan diskon spesial, Garuda Indonesia juga turut memberikan nilai tambah berupa Welcome Bonus 2000 Miles untuk Anggota Baru/Renewal GarudaMiles Gold Privilege, pemberian free kartu desain spesial untuk anggota baru GarudaMiles Junior, penawaran diskon Rp50.000 untuk cetak kartu GarudaMiles Junior, hingga penawaran paket Bundling cetak kartu GarudaMiles Junior + 1000 Miles dengan harga khusus.
-
Siapa yang memiliki mobil bernama Garuda? Ilmuwan ini memiliki kendaraan kesayangannya. Bahkan ia menamai kendaraan tersebut sebagai Garuda.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
Untuk mewujudkannya, dia menyatakan perusahaan akan mendorong seluruh karyawan yang saat ini berjumlah sekitar 5.500 orang untuk turut serta memajukan perusahaan. "Tahun ini kami usung tema aksi akselerasi. Kita rangsang karyawan GMF untuk berakselerasi lagi menjadi top 10 MRO. Ukurannya revenue yang mencapai USD 1 miliar. Kami targetkan lebih cepat," ujarnya.
Namun sayangnya, tahun ini perseroan mengalami kondisi yang kurang memuaskan dari sisi pendapatan. Oleh sebab itu, pendapatan tahun ini ditargetkan hanya USD 500 juta.
Di kuartal 1-2019 perseroan hanya mampu mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 3,66 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu USD 115,93 juta menjadi USD 120,18 juta per Maret 2019.
Dia mengungkapkan, kenaikan pendapatan tersebut masih belum sampai untuk menutupi pertumbuhan beban perseroan. Imbasnya, anak usaha Garuda tersebut harus mengalami penurunan laba sebesar 58,99 persen dari USD 7,36 juta di kuartal I 2019 menjadi USD 3,02 juta.
"Kami lihat di kuartal I 2019 masih belum nendang, belum cukup untuk capai target kami. Kami lihat maskapai ada peak season (puncak penjualan), di MRO kami biasanya peak season sekitar semester 2, jadi kami merangkak profit (laba) di situ," keluhnya.
Kondisi tersebut membuat perseroan termotivasi untuk melakukan beberapa peningkatan di lini bisnis. Salah satunya perawatan engine atau mesin yang selama ini menjadi penyumbang terbesar pada pendapatan.
"Kontribusi paling besar di engine, kalau kami sudah mencapai 120 engine (perawatan mesin) dikali USD 5 juta paling tidak GMF AeroAsia bisa mengantongi pendapatan USD 600 juta," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capaian itu menjadi kali pertama bagi Garuda Indonesia pasca-selesainya proses restrukturisasi pada akhir 2022.
Baca SelengkapnyaSelain dari penjualan tiket pesawat, Garuda juga menerapkan berbagai program untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Baca SelengkapnyaPenghitungan dilakukan dengan melihat capaian kinerja tahun fiskal 2023 pada perusahaan-perusahaan yang merilis laporan keuangan yang telah diaudit.
Baca SelengkapnyaMenurut Daniel, pesawat yang diperbaiki bukan hanya milik Lion Air Group, dan dijamin bisa lebih hemat biaya.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia akan menerima sejumlah keuntungan jika bergabung dengan InJourney.
Baca SelengkapnyaTarget ini bertujuan agar tingkat pendapatan perkapita juga naik.
Baca SelengkapnyaInJourney Airports akan menangani 172 juta penumpang per tahun, mengalahkan Vinci Airports (Prancis) dan GMR Group (India).
Baca SelengkapnyaMonica (23), salah satu SPG cantik di GIIAS 2023 mengungkapkan jika bayaran seorang SPG dalam ajang GIIAS cukup besar.
Baca SelengkapnyaMayoritas penghematan terjadi rendahnya bea masuk komponen di Batam sebagai free trade zone.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaPeningkatan produksi migas di Indonesia masih membutuhkan investasi.
Baca SelengkapnyaAjang balap motor kelas dunia itu bakal turut memberikan efek rambatan atau multiplier effect bagi masyarakat hingga pelaku UMKM.
Baca Selengkapnya