Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indef: BI bisa dikriminalkan karena salah kelola rupiah

Indef: BI bisa dikriminalkan karena salah kelola rupiah rupiah. shutterstock

Merdeka.com - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai Bank Indonesia salah dalam mengelola rupiah. Hal itu yang menjadi penyebab rupiah masih tertekan dolar Amerika Serikat.

Ekonom INDEF Iman Sugema mengatakan saat neraca pembayaran positif, BI malah menarik dolar lebih banyak untuk cadangan devisa. Ini menyebabkan pasokan dolar AS langka di pasar dan menekan rupiah.

"Ini bisa dikriminalkan karena menghalang-halangi penguatan rupiah."

Menurut Iman, kesalahan bank sentral dalam kelola rupiah lebih jahat ketimbang korupsi. Sebagai ilustrasi, saat ini rupiah berada di level Rp 14.000 per USD lebih tinggi Rp 6.500 dibanding empat tahun lalu sebesar Rp 8.500 per USD.

"Kami rata-ratakan, dibulatkan saja 75 persen dibagi 4 atau 5 tahun jadi 15 persen per tahun," kata dia.

"Nilai konsumsi berapa setahun? GDP Indonesia itu Rp 10.000 triliun, 60 persennya adalah konsumsi, jadi Rp 6.000 triliun dikali 15 persennya hasilnya Rp 900 triliun. Adakah nilai korupsi yang nilainya Rp 900 triliun? tidak ada di Indonesia, orang APBN-nya saja cuma Rp 2.000 triliun kurang, masa setengahnya dikorupsi?"

Dengan kata lain, kebijakan untuk menjaga nilai tukar rupiah lebih penting ketimbang memberantas korupsi. Lantaran, nilai kerugiannya jauh lebih besar.

"Sebanyak Rp 900 triliun setahun duit masyarakat hilang karena kegagalan BI," tegas Iman.

Menurut dia, pelemahan rupiah saat ini bisa diatasi. Asal, BI tak salah strategi dalam kelola rupiah.

"Kalau kesalahannya itu bisa dieliminir dengan cara meminta pertanggungjawaban Gubernur Bi, fluktuasi rupiah bisa lebih dijaga. Dan ini tugas DPR, kan BI itu tidak bertanggung jawab ke presiden tapi ke DPR jadi DPR yang harus ngoceh, marahin BI," tutur Iman. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain

DPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Bakal Terus Menguat di Bawah Level Rp16.000 per USD
Gubernur BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Bakal Terus Menguat di Bawah Level Rp16.000 per USD

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.

Baca Selengkapnya
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.

Baca Selengkapnya
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Bank Indonesia Terpaksa Masih Tahan Suku Bunga Acuan
Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Bank Indonesia Terpaksa Masih Tahan Suku Bunga Acuan

Erwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ungkap Trik Korupsi dalam Pelayanan Ekspor-Impor
Sri Mulyani Ungkap Trik Korupsi dalam Pelayanan Ekspor-Impor

Bentuk korupsi dari kegiatan ekonomi biasanya sifatnya lebih masif.

Baca Selengkapnya
Transaksi Perdagangan Nasional Defisit, Masa Depan Rupiah Diprediksi Suram
Transaksi Perdagangan Nasional Defisit, Masa Depan Rupiah Diprediksi Suram

Transaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini
Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini

Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6,5 Persen di Agustus 2024, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6,5 Persen di Agustus 2024, Ternyata Ini Alasannya

Perry menjelaskan keputusan ini diambil agar tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Ambruk Nyaris Sentuh Rp16.000 per USD, Ternyata Ini Pemicunya
Kurs Rupiah Ambruk Nyaris Sentuh Rp16.000 per USD, Ternyata Ini Pemicunya

Kondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.

Baca Selengkapnya
Ternyata Rupiah Menguat Bukan Gara-Gara Demo, Begini Penjelasan Bank Indonesia
Ternyata Rupiah Menguat Bukan Gara-Gara Demo, Begini Penjelasan Bank Indonesia

Jika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.

Baca Selengkapnya