Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

INDEF: Harga pangan Lebaran turun bukan berarti mafia tidak ada

INDEF: Harga pangan Lebaran turun bukan berarti mafia tidak ada Pasar tradisional jelang Lebaran. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Kebijakan Kementerian Perdagangan mengendalikan pasokan komoditas pokok saat Ramadan dinilai menyempitkan ruang bagi spekulan. Sejumlah harga komoditas pokok yang biasanya menjulang akibat kenaikan permintaan menjelang Lebaran, pada tahun ini dapat dijaga relatif stabil.

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Imaduddin Abdullah, mengatakan biasanya menjelang puasa dan Lebaran permintaan pasti naik. Tiga faktor penyebab ialah aksi borong konsumen dan ada penimbunan.

"Selain itu, masalah rantai distribusi yang panjang juga mempengaruhi suplai sehingga akan mempengaruhi harga juga," ujar Imaduddin di Jakarta, Kamis (15/6).

Orang lain juga bertanya?

Penyelesaian permasalahan spekulan atau yang biasa disebut mafia pangan ini seolah menjadi agenda hisap jempol pemerintah semata. Harga daging sapi misalnya, pada tahun lalu pemerintah dikritik lantaran rakyat baru bisa menikmati daging dengan menukar uang kisaran Rp 130.000–Rp 150.000 untuk satu kilonya.

"Tentu, fenomena anomali, dengan harga yang cenderung turun Lebaran tahun ini bukan berarti mafia pangan atau para spekulan sudah tidak ada lagi. Pasti ada saja yang ingin meraup untung sebesar-besarnya dengan segala cara," kata Imanuddin.

Namun, menurut Imaduddin, pemerintah rupanya berhasil mengelabui mafia pangan dengan menjaga suplai pasukan bahan pokok, melakukan pengawasan, dan menegakan hukum dengan baik. Ketika suplai terus ditingkatkan, penimbun ini tidak punya senjata lagi.

Sisi lain yang memperkuat pengawalan harga bahan pokok tahun ini adalah kerja sama pemerintah pusat dan daerah yang baik. Kebijakan kerja sama pemerintah pusat khususnya Kemendag dengan pemerintah daerah dalam hal menjaga stabilitas harga pangan dinilai baik.

Bahkan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku stres karena harga daging ayam dan telur cepat turun. Permintaan yang tinggi ternyata diikuti pula dengan jumlah pasokan yang meningkat.

Ayam yang belum afkir sudah terlanjur dipotong, sementara ayam petelur terus bertelur. Alhasil kelebihan pasokan mengakibatkan harga turun.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran
Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran

Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.

Baca Selengkapnya
Tinjau Harga Bahan Pokok di Semarang, Zulhas: Semuanya Stabil
Tinjau Harga Bahan Pokok di Semarang, Zulhas: Semuanya Stabil

Sepanjang melakukan rangkaian peninjauan harga di sejumlah pasar berada di kondisi stabil.

Baca Selengkapnya
Mengapa Harga Bawang Merah Naik Drastis? Temukan Penyebabnya!
Mengapa Harga Bawang Merah Naik Drastis? Temukan Penyebabnya!

Karena dua faktor ini harga bawang merah bertahan mahal.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Ungkap Kenaikan Harga Pangan Bukan Akibat Konflik Israel dan Iran Tapi Karena Ini
Menko Airlangga Ungkap Kenaikan Harga Pangan Bukan Akibat Konflik Israel dan Iran Tapi Karena Ini

Menko Airlangga membeberkan penyebab harga bahan pangan, khususnya beras yang melambung dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Selengkapnya
Begini Strategi Bapanas Setelah Harga Pangan Mulai Stabil
Begini Strategi Bapanas Setelah Harga Pangan Mulai Stabil

Bapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.

Baca Selengkapnya
Bahan Pangan Ini Pemicu Inflasi saat idul Adha
Bahan Pangan Ini Pemicu Inflasi saat idul Adha

Adapun lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi saat Idul Adha.

Baca Selengkapnya
Harga Bahan Pokok di Pasar Blauran I Salatiga Terus Stabil Cenderung Turun
Harga Bahan Pokok di Pasar Blauran I Salatiga Terus Stabil Cenderung Turun

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.

Baca Selengkapnya
Perwira Polisi Ini Ajak Anak Buah Datangi Pasar di Kampar, Ini yang Dilakukan
Perwira Polisi Ini Ajak Anak Buah Datangi Pasar di Kampar, Ini yang Dilakukan

Polisi mendatangi sejumlah pedagang di pasar tersebut.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran
Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran

Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.

Baca Selengkapnya
Mendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan
Mendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan

Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).

Baca Selengkapnya
Update Harga Kebutuhan Pokok Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025
Update Harga Kebutuhan Pokok Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025

Harga daging ayam berkisar di Rp40.000-Rp46.000 per ekor, untuk jenis boiler Rp50.000-Rp55.000.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani soal Ekonomi Deflasi Lima Bulan Berturut-turut: Ini Karena Penurunan Harga Pangan
Sri Mulyani soal Ekonomi Deflasi Lima Bulan Berturut-turut: Ini Karena Penurunan Harga Pangan

Sri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.

Baca Selengkapnya