Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indef: Holding bukan satu-satunya cara selamatkan perusahaan BUMN

Indef: Holding bukan satu-satunya cara selamatkan perusahaan BUMN gedung BUMN. wordpress.com

Merdeka.com - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Mohammad Reza Akbar menilai, holding bukan satu satunya cara untuk menyehatkan perusahaan BUMN. Sebab, setiap BUMN memiliki kondisi dan permasalahan yang berbeda beda.

"Harusnya ada pemetaan yang jelas dan transparan terkait kondisi BUMN yang sehat dan yang sakit. Baru boleh dilakukan holding, setelah ada data yang akurat terhadap kondisi BUMN tersebut," ujar Reza di Kantor INDEF, Jakarta, Selasa (31/1).

Reza mengingatkan, jangan sampai keputusan holding yang ditetapkan pemerintah membuat BUMN yang memiliki performa baik, dimanfaatkan oleh BUMN yang pesakitan dengan alasan memperkuat sektor permodalan. "Alasannya untuk memperkuat sektor permodalan, tapi di sisi lain ada maksud mengamankan posisi direksi atau komisaris yang dekat dengan penguasa," papar Reza.

Orang lain juga bertanya?

Terkait hal itu, Reza berharap pemerintah membuat suatu pemetaan yang jelas terkait holding BUMN. Supaya, tujuan yang diharapkan dengan pemberlakuan holding dapat benar benar mensejahterakan kehidupan masyarakat.

"Roadmap terkait hal hal, apakah itu operator, investment holding beserta analisis biaya harus ditinjau terlebih dahulu. Dan tak kalah penting seberapa besar manfaat holding tersebut mensejahterakan rakyat," ungkap Reza.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berpesan agar proses pembentukan holding (perusahaan induk) bagi BUMN dilakukan hati-hati dengan menghitungnya masak-masak.

"Mengenai holding, segera holdingisasi dilakukan tapi hati-hati, kalkulasi harus matang," kata Presiden Jokowi di hadapan 600 petinggi BUMN yang akan mengikuti Executive Leadership Program (ELP) di Istana Negara Jakarta, Rabu.

Jokowi menegaskan pembentukan holding BUMN harus dilakukan, "Tetap harus dengan catatan-catatan, menaati Undang-Undang yang ada, ini harus dijaga ada proses yang kita harus lakukan."

Presiden mengaku memahami melalui holding, BUMN berpeluang mencapai "lompatan" karena modal bertambah besar dan mudah mencari sumber dana. "Tapi hati-hati, karena lincah kalau dipecah-pecah juga. Tolong garisbawahi, hati-hati kalkulasinya," kata Jokowi.

Menurut dia, meski holdingi bisa terbentuk cepat, namun kalkulasinya haruslah matang. Oleh karena itu, Jokowi mengharapkan pembentukan holding bukan sekadar asal gabung dan asal besar tetapi juga berdampak baik.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies: BUMN dan Swasta Harus Kolaborasi Agar Tak Cuma Cari Untung
Anies: BUMN dan Swasta Harus Kolaborasi Agar Tak Cuma Cari Untung

Kata Anies, pelayanan BUMN tidak serta merta menegasikan untuk mendapatkan keuntungan.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: 7 BUMN Statusnya Masih Sakit
Erick Thohir: 7 BUMN Statusnya Masih Sakit

Dari 47 BUMN setelah holdingisasi, ada 7 BUMN yang kurang sehat.

Baca Selengkapnya
Prabowo Beri Sinyal Bakal Larang Perusahaan BUMN Jalankan Bisnis Hotel
Prabowo Beri Sinyal Bakal Larang Perusahaan BUMN Jalankan Bisnis Hotel

Prabowo menilai, dukungan terhadap keberlangsungan bisnis sektor swasta akan mendorong aliran modal masuk ke Indonesia lebih tinggi lagi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ganjar Tak Mau BUMN Beranak Pinak Punya Cucu Hingga Cicit Usaha
VIDEO: Ganjar Tak Mau BUMN Beranak Pinak Punya Cucu Hingga Cicit Usaha

Untuk itu Ganjar tegas meminta agar BUMN tidak memiliki cucu usaha.

Baca Selengkapnya
Kredit Macet LPEI, Pengamat: Baiknya BUMN Terkonsolidasi di Satu Kementerian
Kredit Macet LPEI, Pengamat: Baiknya BUMN Terkonsolidasi di Satu Kementerian

Pengelolaan BUMN di bawah kementerian teknis tidak sejalan dengan tugas dan fungsi BUMN sebagai korporasi yang mencari profit.

Baca Selengkapnya
Ganjar Pranowo: BUMN Tak Boleh Punya Cucu dan Cicit Perusahaan
Ganjar Pranowo: BUMN Tak Boleh Punya Cucu dan Cicit Perusahaan

Ganjar ingin agar operasional bisnis perusahaan BUMN tidak merugikan sektor swasta hingga UMKM.

Baca Selengkapnya
Politisi Gerindra: Hanya BUMN yang Punya Kontribusi Bisa Dapat Kucuran PMN
Politisi Gerindra: Hanya BUMN yang Punya Kontribusi Bisa Dapat Kucuran PMN

Perusahaan milik negara yang menerima insentif anggaran tersebut harus memiliki performa yang cukup baik

Baca Selengkapnya
Anies-Cak Imin Diklaim Bakal Ganti BUMN dengan Koperasi, Timnas AMIN: Itu Tidak Benar
Anies-Cak Imin Diklaim Bakal Ganti BUMN dengan Koperasi, Timnas AMIN: Itu Tidak Benar

Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, Awalil Rizky menyebut Anies-Cak Imin justru bakal membenahi tata kelola BUMN

Baca Selengkapnya
BPK dan BPKP Ungkap Tantangan Perusahaan BUMN Lima Tahun ke Depan, Ini Detailnya
BPK dan BPKP Ungkap Tantangan Perusahaan BUMN Lima Tahun ke Depan, Ini Detailnya

Transformasi ekonomi yang sedang diupayakan oleh BUMN perlu dilakukan dengan perencanaan matang.

Baca Selengkapnya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya

Alasan DPR RI mendukung langkah Bank Tabungan Negara (BTN) membatalkan akuisisi Bank Muamalat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sentil Perusahaan BUMN Karya Kerap Merugi dan Nyaris Bangkrut
Ganjar Sentil Perusahaan BUMN Karya Kerap Merugi dan Nyaris Bangkrut

Ganjar mengaku tidak kaget atas fenomena BUMN Karya merugi meski memperoleh proyek infrastruktur.

Baca Selengkapnya
Anies Dorong BUMN Kolaborasi Tanpa Hambat Perkembangan Swasta
Anies Dorong BUMN Kolaborasi Tanpa Hambat Perkembangan Swasta

Hal itu dikatakan Anies saat menjadi pembicara di depan para pengusaha.

Baca Selengkapnya