Indef kritik Jokowi tak becus urus masalah pangan
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Indef, Enny Sri Hartati ikut komentar terkait rencana pemerintahan Jokowi-JK mendatangkan beras impor asal Vietnam dan Thailand. Menurut Enny, pangan merupakan masalah paling mendasar bagi masyarakat yang seharusnya bisa dijaga pemerintah.
"Sebuah negara dengan ketergantungan pangan seperti kita sekarang ini di mana kedaulatannya? Karena itu yang paling dasar. Buat saya pangan itu ada atau tidaknya pemerintah itukan kita berdaulat atau tidak," tegasnya dalam diskusi Senator Kita di Dewan Pers, Jakarta, Kamis (15/10).
Enny menyebut, untuk mengurus hal atau kebutuhan yang paling utama seperti beras saja pemerintahan Jokowi-JK tidak becus. Enny pesimis pemerintahan Jokowi bisa mengurus hal yang lainnya.
-
Bagaimana cara pemerintah mempersulit urusan? Kedua, birokrasi rumit jika tidak disertai dengan uang. Ganjar mencontohkan, seseorang sulit menjadi PNS jika tidak memiliki orang dalam.'Mau urus apa, amplopnya ada enggak. Maka adagium kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah itu menjadi kewajaran,' ujar dia.
-
Kenapa Kementan RI ingin tingkatkan kerja sama dengan Vietnam? Indonesia ingin mendorong Program Prioritas Pertanian untuk mengantisipasi krisis global yang terjadi saat ini dan mengatasi kemungkinan terjadinya kekeringan/basah ekstrim (banjir) di berbagai wilayah.
-
Bagaimana Kementan RI harap tingkatkan kerja sama dengan Vietnam? Terkait dengan program prioritas Indonesia tersebut, Mentan Andi Amran berharap Kerjasama yang kuat dengan pemerintah Vietnam untuk mendorong pengembangan mesin pertanian modern, Memperkuat sistem pengelolaan irigasi pertanian, Digitalisasi dan mesin pertanian yang presisi serta fasilitasi Akses Pasar.
-
Kenapa Mentan minta dukungan Vietnam? Dalam hal ini, Mentan ingin Vietnam memberi dukungan penuh terhadap upaya Indonesia dalam mengembangkan lahan rawa sebagai lahan produktif bagi kepentingan masa depan negara. 'Kami sampaikan bahwa kami sedang mengembangkan pertanian padi di lahan rawa terutama di bidang agronomi khususnya varietas bibit padi untuk lahan rawa yang memiliki produktivitas tinggi,' ujar Mentan, Minggu, 19 Mei 2024.
-
Kenapa BP Batam minta dukungan Kementerian? Pada pertemuan ini, Muhammad Rudi juga memohon dukungan Kementerian terkait untuk menggesa penyelesaian Kawasan Rempang Eco-City.
-
Mengapa bejana gading diimpor? 'Temuan ini memperdalam pemahaman tentang periode Kalkolitik dan hubungan pertukaran budaya di kawasan kita dengan budaya tetangga dan budaya jauh,' kata para peneliti.
"Enggak becus atau gak bisa, bagaimana kita bisa yakin bahwa pemerintahan ini mengurus yang lain, mengurus yang dasar seperti ini aja enggak becus," tuturnya.
Enny mengingatkan, pangan menjadi kontributor yang terbesar terhadap inflasi. Bahkan, inflasi yang terjadi di Indonesia selama ini kuncinya berada di harga pangan.
"Begitu ada stabilitas harga beras maka akan terjadi kestabilitan harga pangan dan stabilitas harga pangan itu akan menjamin stabilitas inflasi, di luar kalau ada kebijakan perubahan di bidang energi," tutupnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyebut, El Nino yang melanda Indonesia tahun ini jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan El Nino yang terjadi tahun 1997/1998. Bahkan, intensitas kekeringan El Nino tahun ini dinilai jauh lebih berat.
Dampak El Nino kali ini juga dirasa cukup parah. Darmin mengatakan, saat melakukan pemeriksaan pasokan beras Bulog, hanya ada 900 ribu ton, itu pun pasokan beras premium.
"Kita cek stok Bulog berapa sejauh ini, gak sampai 1,7 juta ton, ada 900 ribu ton untuk yang disebut stok komersial beras premium bukan medium. Tapi untuk medium sedikit sekali. Padahal kita punya rastra (beras sejahtera) wajib disalurkan ke-13 dan 14," tutur Darmin di Ruang Banggar, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/10).
Melihat kondisi ini, Darmin mengakui sudah membuka komunikasi soal peluang impor beras. Vietnam dam Thailand bahkan sudah didekati, namun terlambat. Pasalnya, negara lain sudah mendekati Vietnam dan Thailand terlebih dulu.
"Kita sudah terlambat didahului dengan China dan Filipina. Sehingga yang bisa kita komit jauh di bawah harapan. Tapi itu kita tidak datangkan sekarang, kita tunggu mendekati Desember, paling cepat November. Oktober ini masih panen," jelas Darmin.
Opsi impor beras memang selalu mengundang kontroversi, mengingat pemerintah di bawah kendali Presiden Joko Widodo selalu menggadang-gadang swasembada beras.
"Apa yang dilakukan pemerintah? Apa kita mesti bertarung dengan nasib rakyat banyak ini. Kan pilihannya ada di situ, sehingga kita sadar kita gak boleh melukai hati rakyat. Saya paham bapak (anggota DPR) kecewa, tapi saya harus mengambil keputusan," ucap Darmin.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jusuf Kalla, tidak semua orang bisa blusukan seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai program Food Estate masuk ke dalam kejahatan lingkungan. Hal ini mengundang polemik.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Bakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Surya Tjandra mengkritik program food estate
Baca SelengkapnyaProgram food estate dianggap gagal oleh cawapres Mahfud MD dan Cak Imin.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara mengenai kritik food estate dari PDIP.
Baca SelengkapnyaCawapres Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD kompak menyatakan program food estate era Presiden Jokowi sebagai proyek gagal.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan bantuan pangan beras hingga Juni 2024, masing-masing 10 Kg per keluarga, per bulan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut pangan sangat penting, dan menjadi fokus pemerintahan Prabowo nanti.
Baca Selengkapnyamembantah food estate yang diperintahkan Presiden Jokowi kepada Menhan Prabowo gagal.
Baca SelengkapnyaHasto menilai, pengelolaan food estate harus melibatkan petani dan perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku miris melihat gudang Bulog hanya diisi beras impor.
Baca SelengkapnyaApabila jadi capres dan cawapres terpilih 2024, dia dan capres Anies Baswedan dipastikan bakal mengevaluasi program lumbung pangan tersebut.
Baca Selengkapnya