Indef Minta Pemerintah Tingkatkan Efektivitas Stimulus Fiskal
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Tauhid meminta pemerintah meningkatkan efektivitas stimulus fiskal dengan memperbaiki penerimaan bantuan sosial dari pemerintah. Sebab, berbagai stimulus yang diberikan tidak lantas berdampak signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Efektivitas stimulus fiskal harus diperbaiki karena kita sudah habis banyak mengeluarkan tambahan pembiayaan dan utang di tahun 2020," kata Tauhid dalam Konferensi Pers Indef bertajuk: Covid-19 Meningkat, Ekonomi Melambat, Jakarta, Minggu (7/2).
Dia menjelaskan, tahun lalu pemerintah telah mencetak utang hingga Rp 1.200 triliun. Naik empat kali lipat dari yang biasanya sekitar Rp 300 triliun. Namun dampak dari penambahan utang tersebut belum banyak menolong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana Said Abdullah ingin pemerintah beradaptasi dengan kondisi ekonomi? Terutama dalam menyiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.'Saya yakin bahwa meskipun target dalam RAPBN 2025 cukup menantang, postur RAPBN ini cukup baik untuk merespons tantangan ekonomi yang akan datang,' kata Said baru-baru ini.
-
Kenapa kemenko perekonomian perlu tingkatkan pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan (ekonomi) pertahun 5% tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal,“ tutur Menko Airlangga.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Apa yang diminta Mendagri kepada Pemda terkait inflasi? Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) agar terus memonitor perkembangan inflasi di wilayahnya masing-masing.
"Dampaknya ke ekonomi ini belum greget, ini sangat penting," imbuhnya.
Untuk itu, dia meminta pemerintah membenahi mekanisme penyaluran stimulus fiskal kepada masyarakat. Selain itu, perubahan alokasi anggaran untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga harus dicermati.
Meskipun dampak penyaluran bantuan tersebut telah dirasakan masyarakat, tetapi hal tersebut tidak lantas berdampak langsung kepada sektor ekonomi. Begitu juga dengan sektor kesehatan yang justru penyebaran virusnya makin tinggi, alih-alih harusnya bisa dikendalikan.
"Output ini memang bagus tapi ke sektor ekonominya rendah , ini harus dikaji ulang," kata dia.
Termasuk juga berbagai kegiatan PEN yang justru dinilai melakukan pemborosan dan tidak efektif. Padahal yang harus diprioritaskan agar mendorong pertumbuhan konsumsi masyarakat dengan menjaga sektor makanan dan minuman yang terjaga dengan baik.
Dengan menjaga efektivitas ini diharapkan bisa memberikan jumlah stimulus yang lebih besar kepada masyarakat kelas bawah. "Masyarakat bawah 20 persen ini harus dikasih bantuan dengan nilai yang lebih besar," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Singgungan mengenai gaji disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, menginginkan fenomena bansos di ajang Pemilu ini tidak lagi terjadi.
Baca SelengkapnyaIKN hanya memberikan dampak ekonomi yang terbatas.
Baca SelengkapnyaSalah satu syarat agar Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi yaitu pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 6-7 persen.
Baca SelengkapnyaAngka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy) di Kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Indrawati menceritakan ide memberikan insentif fiskal tersebut dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai target tersebut, Prabowo harus memperhatikan kapasitas fiskal yang dimiliki Indonesia pada saat masa transisi ke pemerintahan baru.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca SelengkapnyaJika isu tersebut tidak diatasi, UMKM pertanian hanya akan menjadi sorotan sesaat pada saat pemilu, namun setelahnya kembali terabaikan.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam penerapan ekonomi hijau.
Baca Selengkapnya