Indef: Pangsa pasar ekspor Indonesia turun semenjak 2016
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat ekspor Indonesia masih kalah dengan negara tetangga. Dia menyebut, ekspor Indonesia pada 2017 mencapai USD 145 miliar masih kalah dengan Thailand yang mencapai USD 231 miliar, Malaysia USD 184 miliar dan Vietnam yang mencapai USD 160 miliar. Menurutnya, ada yang salah dengan kebijakan ekspor dalam negeri.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus mengatakan, rendahnya nilai ekspor berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang tidak mencapai target. Menurutnya, ekspor seharusnya bisa memberi nilai tambah pada pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
"Kita peringkat 5 di ASEAN di nilai ekspor. Padahal negara kita paling besar dan penduduk banyak tapi enggak bisa diolah. Di Thailand saja kalau gak ekspor gak bisa hidup ekonominya." jelasnya, pada saat diskusi, Alarm Stagnansi Pertumbuhan Ekonomi, di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, (7/2).
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
Dia mengatakan, peranan ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih rendah dengan rata-rata 30 persen. Hal ini menunjukkan bahwa produk-produk domestik masih sulit melakukan penetrasi di pasar global.
"Ekspor Thailand dan Malaysia berkontribusi lebih dari 70 persen terhadap PDB, sedangkan di Vietnam mencapai 93 persen, tentu angka ini masih jauh bila dibandingkan Indonesia," ungkapnya.
Selain itu, dikatakan Ahmad, pada 2013 pangsa ekspor Indonesia terhadap total ekspor dunia mencapai lebih dari 1 persen, namun pada 2016 menurun menjadi 0,9 persen.
"Sepanjang 2013 sampai 2016 pangsa ekspor Vietnam menempati posisi 21 sebagai negara pengekspor terbesar di dunia. Singapura, Thailand dan Malaysia masing-masing berada di urutan 14, 22 dan 26. Sementara Indonesia hanya berada di posisi 30 dunia atau posisi 5 di ASEAN," paparnya.
Di Indonesia, kata dia, yang yang terjadi pada ekspor justru lebih banyak dari makanan. Padahal, menurutnya nilai ekspor tersebut hanya mencapai seperempatnya saja. "Ekspor meningkat ditopang oleh komoditas makanan disumbang barang barang yang nilai tambahnya tidak begitu tinggi." tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaTren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen (yoy), lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaSektor ekspor akan memainkan peran penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain menurunkan tingkat pengangguran terbuka, pemerintah juga meminta agar di masa presiden terpilih Prabowo Subianto, angka kemiskinan juga turun.
Baca Selengkapnya