Indef: Pemerintah Lebih Baik Batasi Ketat Konsumsi Dibanding Naikkan Harga Pertalite
Merdeka.com - Naiknya harga minyak dunia membuat pemerintah dihadapkan dalam kondisi yang serba salah. Antara menambah subsidi energi tapi menambah beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), atau menaikkan harga BBM yang risikonya bisa meningkatkan inflasi serta mengganggu tren pemulihan ekonomi.
Ekonom Indef, Nurul Huda menilai, jalan yang sebaiknya ditempuh pemerintah yakni membatasi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pemerintah harus berani mengambil langkah tegas, mengharamkan BBM bersubsidi bagi kelas menengah ke atas.
"Penting bagi pemerintah untuk bisa menyortir konsumen mana yang berhak untuk mendapatkan Pertalite (BBM bersubsidi)," kata Huda saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, Rabu (17/8).
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Mengapa BPH Migas keluarkan regulasi tentang BBM subsidi? Untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, BPH Migas telah mengeluarkan regulasi mengenai pedoman pembinaan hasil pengawasan kepada penyalur.
-
Kenapa aturan baru BBM Subsidi dibuat? Aturan ini dirancang untuk memastikan distribusi BBM bersubsidi lebih tepat sasaran dan efisien.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa tujuan dari program pengalihan subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Pembatasan BBM subsidi menjadi sangat penting agar APBN tak bengkak karena terus menahan harga. Sampai akhir tahun, pemerintah telah mengalokasikan anggaran hingga Rp502 triliun untuk subsidi BBM.
Sejak kenaikan harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter, banyak masyarakat yang beralih menggunakan Pertalite karena harganya yang masih Rp7.650 per liter. Pembatasan menjadi penting untuk dilakukan dan pemerintah harus bisa meminimalisir dampak dari pembatasan BBM Pertalite, seperti seperti perdagangan Pertalite ilegal.
"(Ini) bisa menjadi langkah awal untuk mengurangi beban APBN," kata dia.
Larang Mobil Isi Pertalite
Huda mengusulkan, pembatasan dilakukan dengan melarang mobil kendaraan pribadi dengan jenis tertentu membeli Pertalite. Misalnya dari cubical centimeter (CC) mobil, jenis kendaraan mewah, harga jual hingga berdasarkan pajak yang dibayarkan.
Kementerian Perindustrian pernah menyebut untuk mobil yang mendapatkan insentif PPN disebut mobil rakyat. Adapun batasan harganya Rp250 juta per unit.
"Bisa pakai definisi tersebut, atau bisa juga pakai batasan CC, seperti 2000 cc ke atas tidak boleh pakai Pertalite," sambungnya.
Hanya saja Huda tidak setuju jika pembatasan dilakukan dengan menggunakan aplikasi My Pertamina. Menurutnya pembatasan dengan memanfaatkan teknologi digital itu sulit diimplementasikan.
"Penggunaan Aplikasi My Pertamina kan tujuannya bagus namun implementasinya akan sangat susah, dimana ada cost bagi orang yang membutuhkan untuk mendapatkan Pertalite," kata Huda menerangkan.
Memerlukan Sinyal
Tak hanya itu, penggunaan aplikasi juga memerlukan sinyal yang stabil. Di wilayah dengan jaringan yang sudah lancar tentu tidak akan menjadi masalah yang berarti. Sebaliknya, akan tetap menjadi masalah jika infrastruktur digital yang dibangun belum cukup memadai.
"Jadi saya skeptis jika menggunakan aplikasi My Pertamina mbak Anis," kata dia.
Untuk itu, dia menilai pembatasan BBM bersubsidi langsung dilakukan kepada mobil kategori mewah secara langsung, ketimbang melalui aplikasi.
"Saya lebih mendukung ada pembatasan pelarangan mobil mewah mendapatkan BBM bersubsidi dibandingkan pemakaian Aplikasi My Pertamina," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah melalui kolaborasi tiga menteri yakni Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan kembali mengkaji pembatasan pembelian jenis BBM.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaRencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.
Baca SelengkapnyaErick tak bisa memastikan apakah pembatasan beli BBM per 17 Agustus 2024 sudah ketok palu. Sebagai Menteri BUMN, dirinya bakal mengikuti kebijakan yang ada.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan melarang penggunaan Pertalite untuk mobil di atas 1.400cc dan motor mulai dari 250cc.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap rencana pembatasan penggunaan BBM bersubsidi.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak dunia diperkirakan bakal semakin berdampak terhadap harga BBM Non Subsidi yang tidak mendapat sokongan anggaran dari APBN.
Baca SelengkapnyaSeharusnya alokasi subsidi BBM ditujukan pada sektor konsumen, bukan untuk produknya.
Baca SelengkapnyaPertamax Bakal Gantikan Pertalite Jadi BBM Subsisi, BPH Migas Beri Bocoran Begini
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaPernyataan ini merespons Menko Luhut yang berencana membatasi BBM bersubsidi mulai 17 Agustus 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaEsther pun membeberakan hasil kajian Indef tahun 2023 terkait pembatasan pertalite dengan berbagai opsi dan skenario.
Baca Selengkapnya