Indef Sebut Konsumsi Masyarakat Membaik Meski Tak Signifikan
Merdeka.com - Wakil Direktur Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menyebutkan sejumlah indikator ekonomi telah menunjukkan peningkatan, meski belum pulih seperti sebelum ada pandemi. Salah satunya peningkatan konsumsi.
"Artinya ada beberapa yang pemulihannya itu sedikit membaik dari level terburuknya yang ada di posisi April-Mei sedikit membaik. Tapi kalau dibilang sudah pulih seperti awal awal tahun juga belum begitu," kata dia dalam Webinar Indef - Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021, Rabu (18/11).
Dalam Indeks Konsumen Indonesia (Ikon) yang dilakukan oleh Indef, menunjukkan ada perbaikan sisi konsumsi, meski tidak signifikan. Sementara ada beberapa sektor lain yang masih harus berjuang.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa IDI di Kaltim meningkat? “Peningkatan angka ini, membuat Kaltim menduduki peringkat 4 nasional. Setelah sebelumnya peringkat 5 nasional,“ terang Sufian Agus.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
"Kalau kita itu dari berbagai macam sosial media yang di Twitter itu sebagian besar ya yang sifatnya hiburan begitu ada peningkatan yang konsumsinya, seperti Netflix. Kemudian belanja makanan yang instan, itu sebagian besar juga ada peningkatan. Kopi kekinian, yang mungkin teman-teman milenial walaupun tidak ngumpul bareng, tapi konsumsi berharap ini juga ada peningkatan," jelas dia.
Secara rinci, layanan hiburan berbayar mengalami kenaikan 25,3 pesen, belanja bahan makanan 21,0 persen, internet 8,13 persen. Lalu kopi kekinian 2,9 persen, jasa ekspedisi 2,4 persen, dan liburan sebesar 2,0 persen.
Namun demikian, sektor yang mengalami kenaikan ini bukanlah core di dalam pertumbuhan ekonomi. Sebab, core yang dimaksudkan dalam pertumbuhan ekonomi adalah industri dan perdagangan yang masih terpuruk.
Sementara sejumlah sektor yang mengalami kenaikan ini kebanyakan berupa sektor jasa. "Kita belum bisa menghasilkan sebuah angka pertumbuhan yang cukup optimis. Kira-kira begitu dari sisi konsumsi," tandas Eko.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani menjelaskan konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama.
Baca SelengkapnyaKebijakan pemerintah membuat daya beli masyarakat semakin amburadul.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komponen inti mengalami inflasi 0,16 persen dengan andil 0,10 persen.
Baca SelengkapnyaKemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.
Baca SelengkapnyaMembaiknya daya beli masyarakat dipercaya akan menjadi stimulus bagi industri konsumer.
Baca SelengkapnyaSoal pergeseran kelas menengah, menurutnya pergeseran kelas itu tidak hanya terjadi pada satu kelompok.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, dari sisi komponen, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal II-2024.
Baca SelengkapnyaIKN hanya memberikan dampak ekonomi yang terbatas.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaMenurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.
Baca Selengkapnya