Indef Soroti Anggaran Kesehatan Lebih Kecil dari Sektor Pariwisata di 2021
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia menganggarkan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2021 sebesar Rp356 triliun. Anggaran ini lebih rendah atau turun sebesar 55,7 persen dari dana PEN tahun ini atau 2020 yang sebesar Rp695,2 triliun.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aryo Irhamna menyayangkan penurunan dana PEN tersebut. Sebab, anggaran kesehatan mengalami penurunan drastis dari Rp87,5 triliun pada tahun ini menjadi hanya sebesar Rp25 triliun di tahun depan.
Anggaran tersebut diprioritaskan pemerintah untuk pengadaan vaksin covid-19, imunisasi, sarpras, lab litbang, serta cadangan bantuan iuran BPJS untuk Pekerja Bukan Penerima Upah atau Bukan Pekerja (PBPU/BP).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
"Alokasi PEN untuk 2021 ini saya highlight untuk yang bagian kesehatan ya. Jadi pemerintah menganggarkan untuk tahun depan itu Rp25 triliun untuk kesehatan. Artinya terjadi perubahan yang signifikan untuk kesehatan," kata dia dalam diskusi INDEF, di Jakarta, Kamis (3/9).
Di samping itu, dirinya juga menyoroti anggaran yang paling besar justru diberikan untuk sektoral Kementerian atau Lembaga (KL) dan Pemerintah Daerah (Pemda). Di mana alokasi pada sektor mencapai Rp136 triliun naik dari sebelumnya sebesar Rp106 triliun.
Adapun alokasi tersebut nantinya bakal digunakan untuk dukungan pariwisata, kesehatan pangan, pengembangan ICT, pinjaman ke daerah, padat karya KL, kawasan Industri serta cadangan belanja untuk PEN.
"Menurut saya tidak tepat ya ketika pandemi ini Pemerintah alokasikan anggaran yang cukup besar untuk sektoral KL dan Pemda ya ini totalnya paling besar Rp136 triliun seperempatnya ya dari yang kesehatan," kata dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belaja Pemerintah pusat periode Januari hingga Agustus 2023 terpantau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2022.
Baca SelengkapnyaAnggaran pembangunan IKN yang dialokasikan pada APBN 2025 hanya sebesar Rp143,2 miliar. Turun drastis dari APBN 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca SelengkapnyaAnggaran perlinsos 2024 naik 12,4 persen dibanding tahun 2023. Ini selaras dengan tujuan pemerintah menurunkan angka kemiskinan ekstrem.
Baca SelengkapnyaBerikut rincian penyaluran anggaran kesehatan di 2023.
Baca SelengkapnyaDalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.
Baca SelengkapnyaPada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaPembiayaan utang pada semester I-2023 mencapai Rp166,5 triliun, menurun 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAngka ini mencapai 70 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan di dalam APBN.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.
Baca Selengkapnya