Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

INDEF: Tambah utang jangan hanya menambah beban anak cucu kita

INDEF: Tambah utang jangan hanya menambah beban anak cucu kita Ilustrasi utang. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK berencana menambah porsi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) yang akan dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (R-APBNP) 2017. Nilai surat utang tersebut mencapai Rp 467,3 triliun atau naik Rp 67,3 triliun dibandingkan target yang ditetapkan pemerintah dalam APBN 2017 sebesar Rp 400 triliun.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, mengatakan rencana pemerintah dalam melakukan penambahan utang harus diiringi dengan produktivitas dalam bentuk pembangunan. Dia meminta, jangan sampai rencana penambahan utang tersebut hanya menambah beban bagi generasi mendatang.

"Menambah utang tapi tidak produktif pasti nanti menambah beban anak kita, cucu kita dan keluarga kita. Utang itu menambah produktivitas tidak? Supaya ada garansi utang menambah efektivitas berarti utang itu dipergunakan untuk apa," ujar Enny di Kantor Indef, Jakarta, Senin (10/7).

Orang lain juga bertanya?

Enny mengatakan penambahan utang dapat mengakibatkan defisit keseimbangan primer membengkak apabila tidak dikelola dengan baik. Jika defisit keseimbangan primer membengkak, berarti utang lebih banyak menambah beban daripada menambah penghasilan bagi negara.

"Karena kan defisit itu besarnya penerimaan dengan pengeluaran yang dilakukan pemerintah. Ketika utang ditambah harus maka harus menambah produktivitas. Indikatornya apa? Penerimaan negara meningkat. Kalau tidak meningkat berarti hanya menambah beban," jelasnya.

Lebih lanjut, dia meminta rencana penambahan utang oleh pemerintah dapat menggerakkan ekonomi masyarakat pinggiran dan pedesaan. Di mana selama ini, perekonomian Indonesia sebagian besar di topang oleh aktivitas ekonomi masyarakat lapisan tersebut.

"Artinya, efektivitas utang itu harus terus menggerakkan ekonomi yang di pedesaan dan di pinggiran. Terus menggerakkan ekonomi yang dari daerah. Dengan misalnya memaksimalkan efektivitas dari dana desa, dana transfer yang ditetapkan dan sebagainya," pungkasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gaji Pekerja Dipotong Lagi Buat Dana Pensiun, Indef: Pemerintah Butuh Dana Besar untuk Biayai Program
Gaji Pekerja Dipotong Lagi Buat Dana Pensiun, Indef: Pemerintah Butuh Dana Besar untuk Biayai Program

Pemerintah saat ini sangat memerlukan anggaran besar untuk membiayai program-program yang dicanangkan, namun ruang fiskalnya kecil.

Baca Selengkapnya
Indef Ingatkan Prabowo-Gibran Tak Boleh Belanjakan APBN Secara Ugal-ugalan
Indef Ingatkan Prabowo-Gibran Tak Boleh Belanjakan APBN Secara Ugal-ugalan

Indef mengingatkan agar Prabowo-Gibran harus berupaya bisa menyelesaikan utang yang diwariskan oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Pengamat Sebut Makan Bergizi Gratis Lebih Banyak Manfaat Dibanding Pembangunan IKN
Pengamat Sebut Makan Bergizi Gratis Lebih Banyak Manfaat Dibanding Pembangunan IKN

IKN hanya memberikan dampak ekonomi yang terbatas.

Baca Selengkapnya
Mendagri Dorong Penguatan Desa sebagai Sentra Ekonomi Baru
Mendagri Dorong Penguatan Desa sebagai Sentra Ekonomi Baru

Mendagri menegaskan, penguatan desa perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya urbanisasi.

Baca Selengkapnya
Jadi Irup HUT ke 78 RI, Menaker: Bonus Demografi Kunci Indonesia Jadi Negara Maju
Jadi Irup HUT ke 78 RI, Menaker: Bonus Demografi Kunci Indonesia Jadi Negara Maju

Menaker Ida berpesan untuk terus mengembangkan program-program pembangunan ketenagakerjaan pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ungkap Resep Ekonomi Indonesia Melesat di Tahun 2024
Sri Mulyani Ungkap Resep Ekonomi Indonesia Melesat di Tahun 2024

Sri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Beberkan Alasan Masih Banyak Pemda Andalkan Dana Transfer dari Pemerintah Pusat
Sri Mulyani Beberkan Alasan Masih Banyak Pemda Andalkan Dana Transfer dari Pemerintah Pusat

Terbatasnya pendapatan tersebut dipengaruhi masih rendahnya kekuatan pajak daerah (local taxing power) di sebagian besar daerah.

Baca Selengkapnya
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah

Rasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.

Baca Selengkapnya
Tim Prabowo: Butuh Tambahan Anggaran Rp300 Triliun untuk Pacu Pertumbuhan Ekonomi
Tim Prabowo: Butuh Tambahan Anggaran Rp300 Triliun untuk Pacu Pertumbuhan Ekonomi

APBN 2025 mematok target belanja negara senilai Rp3.621,3 triliun.

Baca Selengkapnya
Menaker Ajak Mahasiswa Kolaborasi Wujudkan Indonesia Maju 2045
Menaker Ajak Mahasiswa Kolaborasi Wujudkan Indonesia Maju 2045

Kolaborasi dapat dilakukan, misalnya, melalui berbagai pelatihan yang difasilitasi negara,

Baca Selengkapnya
Mendagri Pacu Pemda Lakukan Cara Kreatif Tingkatkan Kapasitas Fiskal
Mendagri Pacu Pemda Lakukan Cara Kreatif Tingkatkan Kapasitas Fiskal

Mendagri menjelaskan, dalam pengamatannya, kapasitas fiskal yang dimiliki daerah terbagi menjadi tiga kategori, yakni kuat, sedang, dan lemah.

Baca Selengkapnya
AHY Kritik Pemerintah: Ekonomi Tumbuh Rendah, Utang Justru Meroket
AHY Kritik Pemerintah: Ekonomi Tumbuh Rendah, Utang Justru Meroket

AHY menilai sembilan tahun terakhir ekonomi alami sejumlah kemandekan dan kemunduran serius

Baca Selengkapnya