Indeks Harga Perdagangan Besar Naik 0,08 Persen di November 2018
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama bulan November 2018 lndeks Harga Perdagangan Besar (lHPB) umum nonmigas atau indeks harga grosir naik sebesar 0,08 persen, dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kemudian sepanjang tahun kalender 2018 IHPB tercatat 3,13 persen dan secara year on year sebesar 3,65 persen.
"Kenaikan tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian yakni sebesar 1,99 persen," ujar Kepala BPS, Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (3/12).
Suhariyanto mengatakan, kenaikan IPHB terjadi pada kelompok barang impor nonmigas sebesar 0,09 persen. Sedangkan penurunan justru terjadi pada Kelompok Barang Ekspor Nonmigas sebesar 0,18 persen. Kemudian diikuti oleh sektor pertanian sebesar 0,33 persen.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada November 2018 antara lain jagung, bawang merah, batu bara, solar, beras, mesin-mesij pesawat mekanik imporz dan bubur kayu atau pulp ekspor," jelasnya.
Sementara itu, IHPB bahan bangunan atau konstruksi pada November 2018 secara umum juga mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen terhadap bulan sebelumnya. Adapun kelompok bangunan yang mengalami kenaikan harga pada November 2018 antara lain aspal sebesar 2,86 persen, besi beton 1,96 persen, paku, mur, baut 1,17 persen, batu bara 0,95 persen, dan besi lainnya 0,88 persen.
Suhariyanto merincikan, kenaikan paling tinggi terjadi pada kelompok bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan yaitu sebesar 0,74 persen. Kemduian diikuti kelompok bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal naik 0,41 persen.
Selanjutnya, untuk kelompok bangunan pekerjaan umum pertanian tercatat sebesar 0,49 persen, bangunan dan intalasi listrik, gas, air minum, dan komunikasi 0,43 persen, kemudian kelompok bangunan lainnya tercatat sebesar 0,34 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi September 2023 tak lepas dari kenaikan harga beras dan kebijakan penyesuaian harga BBM.
Baca SelengkapnyaHarga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaNTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaHarga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp5.767 per kg atau naik 5,84 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.945 per kg atau naik 6,62 persen.
Baca SelengkapnyaHarga beras premium mengalami penurunan sebesar 1,19 persen pada Agustus.
Baca Selengkapnya