Indocement Catatkan Laba Rp1,8 Triliun Sepanjang 2020
Merdeka.com - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk atau Indocement mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp1,806 triliun sepanjang 2020. Capaian laba ini turun tipis 1,6 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,835 triliun sebagai dampak pandemi Covid-19. Namun demikian, penurunan persentase laba tersebut lebih rendah dibandingkan dengan penurunan persentase total pendapatan yang disebabkan terutama oleh upaya penghematan biaya berkelanjutan.
Pendapatan neto perusahaan menurun 11 persen menjadi Rp14,1 triliun dibanding 2019 lalu yang mencapai Rp15,9 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh kombinasi dari volume lebih rendah dan harga jual rata-rata campuran (konsolidasi) yang lebih rendah.
"Walaupun harga jual semen rata-rata domestik sebenarnya dapat dipertahankan naik tipis sebesar 1 persen dibandingkan tahun lalu," ucap Presiden Direktur PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Chistian Kartawijaya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (19/3).
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Kenapa kekayaan Hartono Bersaudara turun? Berdasarkan data real time Forbes pada pekan awal September 2023, kekayaan Robert Budi Hartono mencapai USD25,9 miliar atau setara Rp381 triliun. Dengan total kekayaan itu, Robert berada di peringkat pertama sebagai orang terkaya di Indonesia. Selanjutnya, Michael Bambang Hartono di periode yang sama memiliki kekayaan sebesar USD24,8 miliar atau setara dengan Rp366 triliun. Posisinya saat itu berada di peringkat ketiga sebagai orang terkaya di dunia. Pada pekan awal Desember 2023, kekayaan dua saudara ini anjlok.Merujuk sumber yang sama, Robert Budi Hartono berada di peringkat 63 dengan harta kekayaan mencapai USD24,8 miliar. Dengan demikian, selama tiga bulan, kekayaan Robert turun USD1,1 miliar atau sekitar Rp1,5 triliun. Sementara sang adik, Michael Bambang Hartono juga mengalami kemerosotan kekayaan. Hartanya di pekan awal Desember sebesar USD23,8 miliar atau setara Rp368 triliun. Selama tiga bulan, dia mengalami penurunan nilai kekayaan sekitar Rp1 triliun.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa penyebab kerugian PT Timah di tahun 2023? Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
Beban pokok pendapatan pada tahun 2020 turun 13,1 persen dari Rp10,4 triliun menjadi Rp9 triliun sebagai dampak dari penurunan volume penjualan dan keseluruhan harga batubara yang lebih rendah di tahun 2020. Penurunan juga terjadi karena adanya upaya penghematan yang berkelanjutan atas biaya produksi terutama biaya energi seperti peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif (tahun 2019 sebesar 7,4 persen dibanding 2020 sebesar 9,3 persen) dan batubara dengan nilai kalori rendah (tahun 2019 sebesar 69 persen dibanding tahun 2020 sebesar 80 persen) serta penerapan kebijakan hanya menjalankan kiln-kiln yang paling efisien.
"Hasilnya, marjin laba bruto meningkat 1,6 persen menjadi 36,1 persen pada tahun 2020 dibanding tahun lalu sebesar 34,5 persen walaupun terjadi penurunan nilai Rupiah sebesar 7,0 persen dari Rp5,5 triliun menjadi Rp5,1 triliun," katanya.
Saat bersamaan, perusahaan membukukan volume keseluruhan penjualan domestik (semen dan klinker) sebesar 16,926 juta ton pada tahun 2020 atau lebih rendah 1,9 juta ton atau minus 10,1 persen dari tahun 2019. Volume domestik hanya untuk semen tercatat di angka 16,218 juta ton atau lebih rendah 1,63 juta ton atau sebesar 9,1 persen.
"Capaian ini lebih baik dari penurunan permintaan semen domestik nasional sebesar 10,4 persen sehingga pangsa pasar Perusahaan meningkat dari 25,5 persen di tahun 2019 menjadi 25,8 persen di tahun 2020," jelasnya.
Pangsa pasar Indocement di Jawa dan luar Jawa mengalami pertumbuhan dari tahun lalu, di mana untuk Jawa meningkat 70 bps dari 34,1 persen menjadi 34,8 eprsen dan luar Jawa meningkat 80 bps dari 14,5 persen menjadi 15,3 persen.
Tantangan Tahun 2020
Dia mengakui, tahun 2020 memberikan tantangan yang sangat berbeda dari tahun-tahun yang pernah dijalani. Sejak awal tahun, industri semen dilanda dengan lebatnya musim hujan sekitar dua bulan kemudian disusul oleh dampak pandemi Covid-19.
Keseluruhan pertumbuhan ekonomi termasuk industri semen berada pada titik terendah selama triwulan ke-2 saat awal pandemi dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ketat. Kemudian pemulihan mulai terjadi secara gradual di paruh kedua tahun 2020, walau relatif lambat yang disebabkan oleh kasus baru Covid-19 harian yang masih meningkat seiring dengan berjalannya pembatasan mobilitas.
Pada awal tahun 2021, industri semen masih tertekan karena siklus tahunan musim hujan termasuk meningkatnya kasus baru pasca libur akhir tahun, namun dengan cuaca yang lebih kering dan kecenderungan penurunan kasus baru harian belakangan ini, termasuk proses vaksinasi yang sudah mulai berjalan sejak Januari, industri semen sudah mulai menunjukkan peningkatan permintaan semen dimana pada bulan Februari telah bertumbuh positif 1 persen YoY untuk pertama kalinya sejak Pandemi.
"Kami yakin dengan adanya beberapa kebijakan yang baru diterbitkan oleh Pemerintah seperti pembentukan sovereign wealth funds (SWF), kebijakan kredit kepemilikan rumah (KPR) bunga rendah, dan PPN 0 persen untuk kepemilikan rumah jenis tertentu yang pastinya merupakan katalis positif bagi industri semen, pertumbuhan konsumsi semen yang lebih kuat akan terjadi pada semester ke-2 tahun ini, khususnya semen curah dengan dimulainya beberapa proyek besar baik infrastruktur, pembangunan pabrik-pabrik baru, proyek smelting dan pembangunan kawasan industri dan pariwisata baru serta proyek-proyek perumahan dari berbagai developer," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu, perusahaan membukukan volume penjualan keseluruhan (semen dan clinker) sebesar 19,3 juta ton pada 2023.
Baca SelengkapnyaInflasi dan biaya hidup berdampak signifikan terhadap kebiasaan belanja konsumen. Ini berdampak pada keuangan Unilever Indonesia.
Baca SelengkapnyaVolume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaAstra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaAPBN pada Juli mengalami defisit Rp93,4 triliun atau 0,41 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaSecara bulanan kinerja ekspor Indonesia pada November 2024 turun, namun jika dilihat secara tahunan meningkat.
Baca Selengkapnya