Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia akan hentikan impor itik dari Australia dan China

Indonesia akan hentikan impor itik dari Australia dan China Bebek. REUTERS

Merdeka.com - Matinya ribuan itik di beberapa kota di Pulau Jawa ditengarai disebabkan varian baru virus H5N1 alias flu burung. Kementerian Pertanian menyatakan virus ini lebih mematikan dan tetap berpotensi menjangkiti manusia seperti insiden 2006.

Sebagai langkah antisipasi, Kementan meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) menghentikan impor segala jenis unggas dari Australia. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menyatakan alasan penghentian impor dari Negeri Kanguru itu lantaran di sana muncul virus H7N7.

Meski virusnya berbeda namun pemerintah merasa setiap potensi wabah hewan harus diantisipasi agar flu burung di Jawa bisa ditangani.

"Kita harus tanggap dan waspada. Dari Kementerian Perdagangan sudah merespons surat menteri pertanian dan membuat kita menutup perdagangan dari Australia, ini virusnya agak berbeda tapi sama bahayanya," ujar Bayu di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (19/12).

Sementara untuk kasus di Jawa, virus H5N1 jenis baru ini menurut FAO datang dari China. Karena itu, Kemendag juga bersiap menutup perdagangan dari negara tersebut.

"Kalau memang dipandang perlu, kita akan menutup juga perdagangan dari China. Karena dari informasi FAO virus ini mulainya dari China," tegasnya.

Hanya saja, Bayu mengaku heran karena secara teknis importasi unggas hidup dari China dan Australia nyaris tidak ada. Kemungkinan besar, virus itu terdapat di impor bahan olahan.

"Padahal kalau sudah diolah harusnya tidak bisa lagi menyebarkan virus," katanya.

Sebelumnya, Sebanyak 1.118 unggas jenis bebek di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, ditemukan mati hingga November 2012. Diduga penyebab matinya bebek-bebek ini karena virus flu burung.

"Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Balai Besar Penelitian Veteriner Yogyakarta, hewan ternak itu mati karena positif terserang virus flu burung atau 'avian influenza (AI)," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekalongan, Ujang Sutarno, di Pekalongan beberapa waktu lalu.

Untuk mengantisipasi penyebarab virus flu burung agar tidak menular pada manusia, para peternak diimbau aktif melakukan penyemprotan desinfektan dan vasinasi pada kandang ternak. Selain itu, Pemkot Pekalongan juga telah menyiagakan tim petugas survei dan pencegahan penyakit virus flu burung untuk memantau dan menanggulangi meluasnya virus AI. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP