Indonesia akan impor 300.000 barel minyak mentah dari Iran
Merdeka.com - Indonesia dengan Iran berkomitmen terus meningkatkan kerjasama bidang ekonomi. Hal ini menyusul dicabutnya sanksi embargo terhadap Iran sejak November 2013 lalu. Kerja sama antara kedua negara ditandai dengan komitmen Iran yang akan menyediakan pasokan minyak mentah mulai dari 20.000 barel per hari hingga 300.000 barel per hari untuk jangka waktu yang panjang.
Komitmen tersebut, sejalan dengan rencana pembangunan kilang minyak (refinary) oleh perusahaan swasta PT Kreasindo Resources Indonesia di Indonesia. Sedangkan perusahaan minyak asal Iran, Nakhle Barani Pardis (NBP) bersepakat memenuhi komitmen tersebut.
Menurut Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Komite Iran Rudi Radjab, pasokan minyak mentah yang akan diisi oleh Iran berupa minyak ekstrak berat.
-
Dimana minyak bumi berasal? Ketika ganggang dan plankton ini mati puluhan hingga ratusan juta tahun yang lalu, mereka tenggelam ke dasar laut.
-
Apa yang Pertamina beli? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Apa yang dimaksud dengan Bursa Karbon Indonesia? 'Bursa karbon adalah sistem perdagangan karbon atau carbon trading atau jual beli kredit karbon yang dimana penyelenggara bursa tersebut adalah BEI melalui indeks IDXCarbon,' katanya.
-
Apa asal usul minyak bumi? Minyak sebenarnya berasal dari triliunan alga (ganggang) kecil dan plankton.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
"Minyak Iran kan banyak yang ngincar, kita istilahnya booking dulu. Kalau gak kita ikat nanti keburu diambil yang lain," ucap Rudi di Hotel JW Marriott, Jakarta, Selasa (11/2).
Rudy yang juga merupakan Presiden Direktur PT Kreasindo Resouces Indonesia mengatakan, kilang akan di bangun di wilayah Banten atau Jawa Barat. Kedua lokasi tersebut dinilai potensial untuk dibangun kilang. Namun, perseroan akan memilih satu wilayah dari kedua alternatif wilayah kilang tersebut.
Namun demikian, faktor pembebasan lahan masih menjadi salah satu pertimbangan utama perseroan. "Opsi lokasinya di Jawa Barat atau Banten. Kedua lokasi itu mempunyai plus minus di mana menyangkut pula ketersediaan pelabuhan, utilitas dan sebagainya. Tapi pembebasan lahan murni akan dilakukan pihak swasta tidak melibatkan pemerintah," papar Rudy.
Kreasindo akan menggandeng pihak lain dalam membangun kilang minyak dengan investasi lebih dari USD 3 miliar tersebut. Dalam hal pendanaan, Rudy mengatakan, akan menggandeng perbankan dalam dan luar negeri.
"Tidak bisa bangun kilang sendiri. Jadi cari mitra swasta. Komposisi pendanaannya bisa 30 persen dari kami dan 70 persen dipenuhi dari perbankan," ungkap Rudy.
Rudy mengatakan, sudah ada pembicaraan terkait keterlibatan bank asal China dan Eropa dalam hal pembangunan kilang minyak tersebut. "Kemungkinan banknya dari China atau Eropa tergantung penawaran rate-nya yang terendah. Perbankan Indonesia sudah kami ajak tapi belum ada."
Rudi memaparkan, tahapan pembangunan kilang minyak mentah akan berawal dari studi kelayakan (Feasibility Study/FS) dan Bankable FS (BFS). Tahap ini akan memakan waktu sekitar satu tahun dan akan dilanjutkan dengan proses front engineering desain, disusul dengan detail desain dan tahap Engineering Procurement and Construction (EPC) selama tiga tahun.
"Jadi diharapkan (kilang) bisa ground breaking cepat di 2015, dan pada 2018 bisa on stream atau mengambil minyaknya," tutup Rudy.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.
Baca SelengkapnyaSelain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan dapat memproduksi minyak 1 juta barrel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2022 hingga 2024, produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun, hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari,
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Baca SelengkapnyaTingkat produksi dan kontribusi setiap negara bervariasi, bergantung pada cadangan yang dimiliki, teknologi eksplorasi, serta kebijakan energi nasional.
Baca Selengkapnya