Indonesia-Australia memanas, impor sapi turun
Merdeka.com - Panasnya hubungan politik Indonesia-Australia setelah polemik eksekusi dua 'Bali Nine' ternyata tak berpengaruh banyak terhadap hubungan dua negara. Dari data Badan Pusat Statistik (BPK), kondisi perdagangan kedua negara cenderung bervariatif. Impor beberapa komoditas dari Australia cenderung naik, ada pula yang justru turun.
Kepala BPS Suryamin mengungkapkan impor gandum dari Australia sepanjang Februari 2015 naik 17,3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Gandum Februari 2014 impor dari Australia USD 84,66 juta, Februari naik menjadi USD 99,31 juta," ujar Suryamin kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (16/3).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Dari mana komoditas pertanian diekspor? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
Komoditas lain seperti susu, mentega dan telur dari Australia mengalami peningkatan. "Susu, mentega, telur, di Februari 2014 impor USD 15,6 juta, itu naik pada Februari 2015 menjadi USD 20,6 juta. Jadi naik 31,77 persen," jelasnya.
Sementara untuk impor sapi dari Australia justru turun 28,88 persen dibanding Februari 2014. "Impor sapi di Februari 2014 sebesar USD 52,54 juta, sedangkan di Februari 2015 sebesar USD 37,3 juta. Ini turun 28,88 persen," paparnya.
Hal serupa juga terjadi pada impor komoditas bahan bakar mineral yang turun 4,81 persen. Dari USD 33,3 juta pada Februari 2014 menjadi USD 31,8 juta di Februari 2015.
Sekadar diketahui, memanasnya hubungan politik Australia dengan Indonesia sempat direspon pemerintah Indonesia dengan ancaman menyetop impor dari Australia. Pihak Australia sendiri membatalkan rencana misi dagang ke Indonesia yang sedianya dilakukan Maret 2015.
Kemarahan Indonesia disebabkan pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbot yang mengungkit-ungkit bantuan saat Tsunami Aceh untuk bahan pertimbangan terkait nasib duo 'Bali Nine' yang terancam dieksekusi mati karena kasus narkoba.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, kebijakan untuk melakukan revisi bea masuk susu asal impor tersebut membutuhkan persetujuan dari kementerian/lembaga (K/L) terkait.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan para pelaku industri pengolahan susu (IPS) yang mengimpor bukan dalam bentuk susu segar.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan impor hingga 3,6 juta ton beras tahun ini.
Baca SelengkapnyaPenurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca Selengkapnya