Indonesia berpeluang tingkatkan pasar ekspor ke Arab Saudi
Merdeka.com - Lawatan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud ke Indonesia pada awal Maret lalu, dijadikan momentum untuk penandatangan nota kesepahaman di sektor perdagangan. Salah satunya adalah penandatanganan Cooperation Program in the Field of Commerce dengan Menteri Perdagangan dan Investasi Saudi Arabia yang diwakili Minister of State and Member of Council of Ministers Ibrahim bin Abdulaziz Al Assaf di Istana Bogor, disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Raja Salman.
Indonesia-Saudi Arabia sepakat mengembangkan strategi perdagangan, melakukan riset pemasaran, mendorong joint activities dan joint courses bidang perdagangan dan bertukar informasi perdagangan. Kedua negara juga sepakat berbagi pengalaman di bidang basis data perdagangan dan mendorong partisipasi dunia usaha dalam forum, workshop, maupun seminar.
"Raja Salman telah berkunjung bulan maret lalu dan membawa hubungan kedua negara ke tingkat yang lebih tinggi," kata Duta Besar Sudirman Hasseng yang juga merupakan Sekretaris Dirjen Aspasaf Kementerian Luar Negeri, dalam sebuah dialog bisnis, di Muamalat Tower, Rabu (24/5).
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Kapan Indonesia kalah dari Arab Saudi? Kemenangan ini juga memutus rekor buruk Indonesia yang sebelumnya tidak pernah menang dalam 13 pertemuan melawan Arab Saudi.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Kenapa pertandingan Timnas Indonesia vs Arab Saudi penting? Pertandingan ini bukan hanya sekadar ajang bagi anak asuh Shin Tae-yong, melainkan melawan tim yang sudah sering berpartisipasi di Piala Dunia.
-
Apa yang disampaikan Menaker kepada PMI di Arab Saudi? Menteri Ketengakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah kembali menemui Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sela-sela kunjungan kerjanya di Arab Saudi. Kompetensi itu menjadi salah satu ukuran agar tenaga kerja kita bisa diterima di luar negeri,“ ucap Menaker di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (25/8) malam.
-
Kenapa kemenangan Indonesia melawan Arab Saudi penting? Kemenangan ini sangat berarti karena Indonesia berhasil meraih kemenangan pertama mereka dalam sejarah melawan timnas Arab Saudi.
Sebenarnya, Indonesia berminat meningkatkan kerja sama perdagangan dengan Saudi melalui preferential trade agreement (PTA) atau comprehensive economic partnership agreement (CEPA). Hanya saja, mengingat Saudi terikat dalam aliansi Gulf Cooperation Council (GCC) dalam bentuk custom union, maka kerja sama perdagangan harus dilakukan dengan GCC. Indonesia pun berharap adanya dukungan Saudi agar diadakan sebuah studi kelayakan gabungan (joint feasibility study) dalam rangka kerja sama Indonesia-GCC.
Kementerian Perdagangan menyebutkan, total nilai perdagangan Indonesia-Saudi dalam tiga tahun terakhir terus merosot. Di tahun 2014, nilainya mencapai USD 8,67 miliar, memang ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya 2013 yang membukukan USD 8,26 miliar. Tapi di tahun 2015 turun, menjadi USD 5,48 miliar. Pada 2016 hanya sebesar USD 4,06 miliar atau turun sebesar 25,98 persen dibandingkan pada 2015.
Tahun lalu, Saudi merupakan negara tujuan ekspor terbesar Indonesia ke kawasan Timur Tengah dengan nilai ekspor USD 1,33 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Saudi sebesar USD 2,73 miliar. Artinya, di 2016, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan dengan Saudi sebesar USD 1,39 miliar, karena impor migas yang besar. Sementara, neraca perdagangan nonmigas, Indonesia mengalami surplus sebesar USD 627,5 juta.
Sudirman mengungkapkan, dalam catatan statistik lima tahun ini, kinerja Indonesia - Arab menunjukkan kecenderungan yang positif. "Potensi ekonomi secara umum Timur Tengah potensi pasar produk Indonesia," ujar Sudirman.
Hingga Februari 2017, total perdagangan Indonesia-Saudi baru mencapai USD 657 juta. Sementara nilai ekspor Indonesia ke Saudi senilai USD 230,8 juta, sebaliknya impornya telah mencapai USD 426,4 juta. Sehingga neraca perdagangan Indonesia masih mengalami defisit sebesar USD 195,6 juta.
"Artinya, dari data tersebut, sebenarnya Indonesia masih mempunyai peluang di pasar nontradisional sekelas Arab Saudi, namun masih belum maksimal," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPrabowo awalnya menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada MBS dan Raja Salman.
Baca SelengkapnyaPemerintah Arab Saudi memang membatasi impor produk-produk militer dari berbagai negara.
Baca SelengkapnyaJokowi bertemu Perdana Menteri (PM) Kerajaan Arab Saudi (KAS) Mohammed bin Salman al-Saud (MBS).
Baca SelengkapnyaPerjanjian perdagangan bebas menjadi salah satu strategi utama Indonesia untuk membuka akses pasar yang lebih luas.
Baca SelengkapnyaPertemuan tersebut membahas sejumlah rencana, seperti layanan haji dan umrah, hingga akses penerbangan ke bandara Kertajati.
Baca SelengkapnyaJokowi melanjutkan kunjungan kerja hari kedua di Arab Saudi dengan bertemu Pangeran MBS di Istana Al-Yamamah.
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaSejumlah gebrakan diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri ini sekaligus menjawab tudingan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPemerintah siapkan strategi ekspor produk ke negara lain.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca Selengkapnya