Indonesia butuh puluhan ribu insinyur, ini solusinya
Merdeka.com - Sektor infrastruktur menjadi salah satu sektor yang menyerap banyak tenaga ahli teknik atau insinyur. Pemerintahan Jokowi yang saat ini sangat fokus pada kegiatan pembangunan infrastruktur membutuhkan puluhan ribu tenaga ahli teknik untuk membangun berbagai proyek infrastruktur yang telah dicanangkan hingga 2019.
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyebut, pembangunan infrastruktur di berbagai kawasan di Indonesia hingga tahun 2019 akan membutuhkan sedikitnya 82.000 insinyur, sementara tenaga ahli yang tersedia saat ini hanya sebanyak 20.000 orang.
Salah satu contoh adalah megaproyek pembangkit 35 ribu MW, ribuan Km jalan, puluhan bandara dan pelabuhan baru. Proyek ini diharapkan bisa menjadi sarana pengembangan kapasitas bagi bangsa Indonesia untuk bisa bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Mengapa Jokowi mendorong investasi di IKN? 'Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan,' ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6). Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
-
Bagaimana Jokowi berharap JAPINDA dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia? 'Agar lebih banyak lagi tenaga terampil Indonesia yang bisa masuk ke Jepang,' ungkap Jokowi.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Dimana Jokowi akan bekerja di IKN? 'Kalau kantor presiden, Istana Presiden insyaallah sudah siap pada bulan Juli itu,' kata Basuki di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3).
Melihat tingginya kebutuhan ini, Fakuktas Teknik Universitas Indonesia bersama Ikatan Alumni Fakuktas Teknik Universitas Indonesia (ILUNI UI) terpanggil dan menggelar kegiatan ‘FTUI Untuk Negeri’ mulai tanggal 27-29 Oktober 2017.
“Acara ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketertarikan kaum muda dan masyarakat luas pada umumnya terhadap ilmu teknik untuk mencetak berbagai profesi di bidang teknik berkompetensi tinggi, sebagai tulang punggung infrastruktur Indonesia,” ucap Ketua ILUNI FTUI, Tomy Suryatama di Jakarta, Sabtu (28/10).
Informasi saja, FTUI adalah salah satu fakultas terbesar di Universitas Indonesia dengan menyelenggarakan 12 Program Studi S1, 7 Program Studi S2 dan 7 Program Studi S3 dalam 7 Departemen yaitu Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Metalurgi dan Material, Arsitektur, Teknik Kimia, dan Teknik Industri.
Setiap tahunnya FTUI mendidik lebih kurang 5.600 mahasiswa, didukung oleh para pengajar tetap diantaranya 126 doktor dan 55 profesor berkualifikasi internasional.
Sejak resmi berdiri pada tanggal 17 Juli 1964, FTUI telah meluluskan lebih dari 25.000 sarjana S1, S2 dan S3 yang tersebar di dalam maupun luar negeri.
Pada tanggal 28 Oktober 2017 akan diperingati dengan talkshow ‘Teknik untuk Negeri’ di Gandaria City Mall dengan keynote speaker B.J. Habibie dilanjutkan bincang-bincang bersama Muhamad Natsir PhD (Menristekdikti), Anis (Rektor UI), Dedi Priadi (Dekan FTUI), Supangkat Iwan Santoso (Direktur Pengadaan PT PLN), Sugihardjo MSi (Sekretaris Jendral Kemenhub) untuk mengulas perkembangan pembangunan teknologi rekayasa di Indonesia.
Pada kesempatan ini juga akan dilakukan penganugerahan ‘Lifetime Engineering Dedication Award’ kepada Presiden RI ke-3 Habibie, sebagai alumni FTUI yang telah mendedikasikan hidupnya dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengingatkan Indonesia adalah negara besar yang memiliki 17 ribu pulau.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek itu terbagi dalam beberapa kategori, mulai dari pengerjaan bendungan dan irigasi, jalan tol, pembangunan kawasan, bandara dan pelabuhan dll.
Baca SelengkapnyaJokowi menyinggung alasan pemerintah fokus membangun infrastruktur. Salah satunya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca SelengkapnyaSebanyak 161 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah rampung senilai Rp1.134,9 triliun.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur menjadi kunci dari penopang aktivitas ekonomi.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur RI masih tertinggal dibanding Korea dan China.
Baca SelengkapnyaSalah satu calon Ketua Umum BPP Gapensi yang juga sebagai Sekretaris Jenderal BPP Gapensi Andi Rukman Nurdin (ARN) berkomitmen untuk memajukan industri.
Baca SelengkapnyaSatu dekade ini dianggap jadi dekade dengan indeks pembangunan infrastruktur dan kemajuan investasi terbaik sepanjang sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi pun turut mengapresiasi dukungan Republik Korea dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota pintar atau smart city.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR telah memetakan potensi pembangunan bendungan dan jalan tol untuk dilanjutkan oleh Prabowo dan tim.
Baca SelengkapnyaMenariknya, kisah sukses Jokowi membangun infrastruktur tak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga luar Jawa. Sebut saja proyek Tol Trans Sumatera.
Baca Selengkapnya