Indonesia Butuh Teknologi Penyimpanan Cabai Agar Harga Tak Naik di Musim Kemarau
Merdeka.com - Pengamat ekonomi Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengingatkan perlu upaya untuk menjaga stabilitas harga cabai yang telah menjadi penyumbang inflasi pada Juni dan Juli 2019.
Menurut Eko, komoditas cabai selalu mengalami kenaikan harga pada Juni maupun Juli karena musim kemarau telah menyebabkan berkurangnya panen cabai dan terbatasnya pasokan.
"Selalu kenaikan harga cabai itu persentasenya tinggi bahkan bisa dua kali lipat," kata Eko seperti dikutip Antara.
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga kedelai makin mahal? Hendro, salah seorang perajin tahu di Dusun Kanoman, mengatakan bahwa makin ke sini harga kedelai lokal semakin mahal. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengandalkan kedelai impor untuk membuat tahu. Tapi harga kedelai impor saat ini cenderung tinggi.
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
Untuk itu, dia mengharapkan adanya upaya untuk menjaga pasokan secara berkelanjutan agar tidak terjadi fluktuasi harga komoditas yang merugikan petani maupun konsumen terutama pada bulan ketika panen cabai tidak optimal.
Menurut dia, manajemen distribusi tidak hanya soal transportasi atau angkutan komoditas karena juga terkait dengan teknologi penyimpanan cabai agar saat panen berlimpah kondisinya tetap awet dan dapat didistribusikan ketika harga naik.
Sebelumnya, harga cabai merah di berbagai pasar tradisional sempat menyentuh angka Rp60.000 per kilogram untuk rata-rata nasional.
Sementara itu, harga cabai merah di pasar tradisional Jakarta pernah menyentuh angka Rp80.000 per kilogram pada pertengahan Juli, sebelum akhirnya turun menjadi Rp70.000 per kilogram pada akhir bulan.
Kenaikan harga cabai merah dan rawit karena minimnya produksi di tingkat petani menjadi penyebab terjadinya laju inflasi pada Juni dan Juli 2019 masing-masing sebesar 0,55 persen dan 0,31 persen.
Kementerian Pertanian menduga kurangnya produksi terjadi karena petani cabai tidak merawat tanaman dan kembali memanen cabai akibat trauma dengan harga jual yang sempat jatuh tiga bulan yang lalu hingga Rp5.000 per kilogram.
Jatuhnya harga itu membuat petani malas memanen cabai merah karena biaya panen lebih mahal dari harga jual, dengan ongkos panen pada waktu itu sekitar Rp6.000 per kilogram.
"Tanaman (cabai) mulai berkurang, kebutuhan tetap, barangnya tidak ada, akhirnya menyebabkan bahan cabai naik," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto.
Meski demikian, dia menilai, harga cabai merah yang di tingkat petani yang saat ini mencapai Rp60.000 per kilogram masih dalam level terkendali, karena harga cabai pernah mencapai kisaran Rp90.000 - Rp100.000 per kilogram pada 2017.
Dia menyakini harga cabai dapat kembali ke angka stabil pada Rp30.000 per kilogram pada akhir Agustus 2019 karena, berdasarkan berbagai laporan dari dinas pertanian sentra cabai, para petani sudah mulai menanam dan kembali mengurus tanaman cabai.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.
Baca SelengkapnyaSaat ini, harga cabai merah keriting ditingkat petani wilayah Blitar dan Kediri berkisar Rp6.000 sampai Rp7.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah dan bawang putih naik akibat el nino.
Baca SelengkapnyaBadan Pusat Statistik (BPS) buka-bukaan mengungkap penyebab kenaikan harga cabai yang kian mencekik konsumen.
Baca SelengkapnyaMendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaBapanas tawarkan solusi ini untuk mengatasi kenaikan harga cabai di pasar.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaPenyebab lonjakan harga cabai rawit adalah masalah distribusi. Akibatnya sebaran komoditas cabai tidak merata dan menyebabkan terjadinya disparitas harga.
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca Selengkapnya