Indonesia dan Belanda Sepakat Kerja Sama Perkuat Koperasi Pertanian
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Belanda sepakat bekerjasama memperkuat dan mengembangkan koperasi pertanian dengan mengadopsi keunggulan yang dimiliki oleh kedua negara.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi pemerintah Kerajaan Belanda yang dipimpin oleh Wakil Menteri Pertanian, Alam dan Kualitas Pangan Kerajaan Belanda Jan-Kees Goet.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pihaknya menawarkan kerja sama pengembangan koperasi pertanian Indonesia dengan koperasi agriculture di Belanda. Menteri Teten ingin mengadopsi kesuksesan koperasi pertanian Belanda untuk diterapkan di Indonesia. Karena menurutnya, koperasi pertanian di Belanda telah banyak yang besar dan berkembang pesat. Bahkan telah menjadi salah satu perusahaan besar di dunia.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Mengapa Kementan perkuat kerja sama peternakan dengan Timor Leste? 'Ini merupakan wujud komitmen kami untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045, dan tentu saja kita berharap Timor Leste dapat berperan serta,' ungkap Harvick.
-
Apa tujuan utama dari Kemenkop UKM dalam mendukung Koperasi Jahema Bonsai Sejahtera? 'PPBI salah satu organisasi hobi yang cukup tua, sudah mencapai 44 tahun. Mengelola sebuah organisasi untuk periode waktu panjang agar tetap eksis dan tumbuh bukan hal yang mudah. Ini bisa menjadi modal sosial untuk ditumbuhkembangkan, bahwa hobi bonsai bukan sekadar hobi atau karya seni, tetapi punya nilai ekonomi yang luar biasa,' ucap Teten dalam Musyawarah Nasional PPBI Ke-X 2023 dengan tema ‘Mewujudkan Jati Diri Seni Bonsai Indonesia Melalui Digitalisasi PPBI’ di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (4/11).
-
Bagaimana Kemenkop UKM membantu Koperasi Jahema Bonsai Sejahtera? KemenKopUKM akan terus memperkuat ekosistem usaha bonsai di Tanah Air dengan melakukan pendampingan, pembentukan, dan pengembangan koperasi, pengembangan bisnis model, menghubungkan dengan berbagai mitra dan market, serta pembiayaan untuk koperasi-koperasi potensial melalui LPDB-KUMKM.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan kesejahteraan petani? Kami nilai Kementan memiliki program dan inovasi yang sangat baik dalam pemberdayaan petani dan meningkatkan kesejahteraan petani selama ini, seperti Taxi Alsintan misalnya, program ini kami nilai sangat baik dalam mendukung aktivitas petani dilapangan dan sangat baik dalam melatih kemandirian petani,'
"Kita tawarkan kerja sama pengembangan koperasi pertanian di Indonesia dengan koperasi pertanian di Belanda. Koperasi pertanian di Belanda besar dan berkembang pesat, bahkan menjadi perusahaan besar. Kita ingin mengadopsi model koperasi Belanda untuk disesuaikan di Indonesia," tegas Menkop dan UKM Teten Masduki di Gedung Smesco Indonesia, Kamis (12/3).
Pihaknya juga mendorong adanya investasi dari koperasi Belanda dengan koperasi Indonesia. Agar bisa terwujud adanya transfer pengetahuan, inovasi, dan manajemen.
Ia mengatakan, koperasi Indonesia yang masih kurang berkembang adalah koperasi yang bergerak di sektor riil. Sehingga diharapkan dengan kerja sama itu, maka produksi pertanian Indonesia bisa masuk ke Belanda.
Menteri Teten menjelaskan, delegasi Belanda di antaranya tertarik dengan kokopit untuk media pertanian di Negeri Kincir Angin tersebut. Karena isu lingkungan di pasar negara-negara Eropa merupakan isu yang sensitif.
"Mereka tertarik dengan produk kokopit yang ada di Smesco, untuk media pertanian. Tapi kita harus perhatikan bahwa pasar Eropa sensitif dengan isu lingkungan," tambah Teten.
Menkop dan UKM mengaku telah menginformasikan hal tersebut kepada Kementerian Luar Negeri, untuk segera ditindaklanjuti menjadi kerja sama bilateral Indonesia dengan Kerajaan Belanda.
"Ini akan dijadikan kerja sama bilateral dengan Belanda. Sudah diinformasikan dengan Kemlu," ujarnya.
Perkenalkan Smesco Indonesia
Sebelum melakukan pertemuan bilateral, Menkop dan UKM Teten Masduki mengajak delegasi Kerajaan Belanda untuk melihat produk produk unggulan UMKM Indonesia di Gedung Smesco Indonesia Jakarta.
Menkop dan UKM Teten Masduki memperkenalkan gedung Smesco sebagai pusat pengembangan UKM di Indonesia, tempat di mana seluruh informasi, fasilitas, dan promosi disediakan bagi UKM dan Koperasi.
"Gedung ini, SMESCO merupakan singkatan dari SMEs and Cooperatives. Kami menyebut tempat ini sebagai The Center of Excellence of SMEs and Cooperatives yang melaksanakan fungsi sebagai pusat pengembangan UKM di Indonesia, tempat di mana seluruh informasi, fasilitas, dan promosi disediakan bagi UKM dan Koperasi," kilahnya.
Ia juga menjelaskan tentang kondisi UMKM di Indonesia. "Berdasarkan data 2018, Indonesia memiliki 64 juta unit usaha mikro, kecil, dan menengah yang merupakan penyumbang 60 persen PDB negara ini. Dan dalam era digitalisasi, kami fokuskan program pengembangan UKM untuk go global agar mampu melahirkan UKM yang berdaya saing," kata Teten.
Sementara itu Wakil Menteri Pertanian, Alam dan Kualitas Pangan Kerajaan Belanda Jan-Kees Goet mengatakan, bahwa kerja sama antara Indonesia dan Belanda akan menguntungkan sektor UMKM di Indonesia. Ia juga optimistis, jika kerja sama itu terwujud maka akan membuat UMKM Indonesia lebih berkembang, inovatif, dan akan lebih mudah masuk ke pasar Internasional.
"Kerja sama ini bisa menguntungkan UMKM di Indonesia. UMKM akan bisa berkembang, inovatif, dan masuk ke pasar internasional," tegasnya.
Hadir mendampingi Menkop dan UKM di antaranya Deputi Produksi dan Pemasaran Victoria Simanungkalit, Deputi Pengawasan Suparno, Staf Khusus Menteri bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Riza Damanik, Direktur Utama SMESCO Leo Sabrata, dan Direktur Utama LPDB Soepomo.
Sementara delegasi Belanda dipimpin oleh Wakil Menteri Pertanian, Alam dan Kualitas Pangan Kerajaan Belanda Jan-Kees Goet bersama dengan director general Guido Landheer, agriculture counselor Wouter Verhey dan policy advisor Ana Saleh. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teten menyebut Budi Arie akan menjabat sebagai Menteri Koperasi, sementara Maman Abdurrahman akan menjadi Menteri UMKM.
Baca SelengkapnyaFase early stage merupakan fasse yang rawan bagi startup.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
Baca SelengkapnyaPPBI bernama Koperasi Pemasaran Jahema Bonsai Sejahtera yang diharapkan mampu memperkuat terwujudnya ekspor.
Baca SelengkapnyaTeten ingin agar Budi Arie bisa melindungi industri dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMenKopUKM Teten Masduki menilai PUM Netherlands Senior Experts telah berhasil dalam menciptakan iklim usaha.
Baca SelengkapnyaPermasalahan lainnya, petani di Indonesia masih sulit untuk memperoleh fasilitas kredit oleh lembaga perbankan.
Baca SelengkapnyaSido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan untuk menciptakan ekosistem yang lebih terintegrasi dari hulu ke hilir.
Baca SelengkapnyaUsulan tersebut rencananya bakal diajukan melalui Peraturan Presiden (Perpres) terkait pengelolaan pertanian yang akan dilakukan pada tahun depan.
Baca SelengkapnyaPertemuan dilaksanakan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian dan Pembangunan Desa, Republik Sosialis Vietnam (MARD)
Baca SelengkapnyaPengendalian barang impor perlu ada kerja sama antar kementerian.
Baca Selengkapnya