Indonesia Diharapkan Jadi Eksportir Dominan Buah ke China
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita melakukan serangkaian langkah lobi ke China. Langkah ini diambil untuk mendongkrak ekspor ke salah satu ekonomi terbesar di dunia tersebut. Komoditas yang diharapkan menjadi pendongkrak neraca perdagangan Indonesia adalah CPO, buah-buahan dan sarang walet.
Menteri Enggar mengharapkan dari lobi yang dilakukan, Indonesia bisa meraih setidaknya USD 1 miliar per tahunnya dari ekspor sarang burung walet. Prioritas Menteri Enggar adalah komoditas yang tidak diproduksi China.
Langkah Kemendag meningkatkan ekspor produk buah-buahan ke China dinilai positif. Sebab, produk hortikultura merupakan salah satu produk unggulan Indonesia. Potensinya pun dinilai besar. Lobi Mendag Enggartiasto di sana diharap bisa menaikkan kuota impor manggis, dan buah lainnya saingi Vietnam dan Thailand.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa target produksi perikanan Indonesia di tahun 2025? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Apa target Menko Perekonomian untuk transportasi di Indonesia? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
"Memang Indonesia unggul terutama di produk makanan minuman, tembakau, tekstil, dan juga produk-produk pertanian dan perkebunan, dan tentunya ini menjadi komoditas unggulan kita. Jadi cukup positif kalau kita kemudian bisa menegosiasikan ekspor kita ke sana," kata Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal di Jakarta.
Potensi ekspor ke China tercermin dari membaiknya ekspor manggis ke negara tersebut. Dia meyakini ekspor manggis dapat membaik seperti sebelum Negeri Tirai Bambu itu membatasi impor manggis dari Indonesia.
Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor manggis ke China pada 2018 tercatat sebesar 38,83 ribu ton, tumbuh hingga 324 persen dibandingkan ekspor pada 2017 yang hanya mencapai 9,16 ribu ton. Nilai ekspor manggis pada 2018 pun tercatat sebesar Rp 474 miliar atau tumbuh 778 persen dari nilai ekspor pada 2017 yang sebesar Rp 54 miliar.
Ekspor manggis ke negeri tirai bambu pernah mencapai USD 36 juta pada 2012. Namun, angkanya turun drastis menjadi USD 96 ribu di 2013, menyusul larangan impor manggis dari Indonesia yang diberlakukan negara tersebut.
Sementara itu, pengamat ekonom dari Indef, Rusli Abdullah, menyebutkan kekayaan alam berupa buah-buahan yang beraneka ragam menjadi kekuatan Indonesia. Hal ini menciptakan peluang bagi Indonesia untuk mengekspor buah-buah tropis ke negara empat musim, salah satunya China.
"China itu empat musim, Indonesia dua musim, punya buah-buah tropis yang kalau dijual ke China laku banget. Karena orang-orang empat musim sangat suka buah-buahan tropis mereka stok untuk musim dingin, sangat luar biasa permintaannya," kata Pengamat Ekonomi dari Indef Rusli Abdullah.
Menurutnya, buah-buahan yang cukup potensial seperti manggis, salak, durian, maupun nanas berpeluang terus diekspor ke Tiongkok karena cenderung tahan lama. Sementara, buah seperti pisang meskipun produksinya cukup banyak namun kurang tahan lama. "Karena jarak China dan Indonesia cukup jauh, jadi rentan busuk," ungkapnya.
Meskipun menilai positif, Rusli mengingatkan agar daya saing perkebunan ditingkatkan. Perkebunan buah-buahan harus dikelola secara massif atau dalam skala besar. Selain itu, rantai pasok juga harus diperbaiki dengan memanfaatkan dana desa. "Karena kebun-kebun buah ini kan banyak di desa-desa, " ungkapnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaLuhut menjelaskan ekspor durian ke China diperkirakan akan mencapai nilai USD7-8 miliar atau setara Rp131 triliun.
Baca SelengkapnyaLobi-lobi diplomasi akhirnya menghasilkan kerja sama kelautan dan perikanan antara Indonesia dan Vietnam yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca Selengkapnya42 ton pakan udang, 8 juta ekor benur, dan 400 ekor induk udang dengan total nilai ekonomi mencapai Rp. 1,66 Miliar dikirimkan.
Baca SelengkapnyaMengingat, Singapura merupakan negara kecil yang tidak memiliki lautan seluas Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono akui kewalahan mengurus ekspor ilegal benih lobster.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaEkspor komoditas sawit ke Uni Eropa menurun menjadi 4,9 ton di 2020. Kemudian penurunan ekspor sawit terus terjadi di tahun 2022 menjadi 4,1 juta ton.
Baca SelengkapnyaChina adalah pilihan yang masuk akal bagi Indonesia untuk bekerjasama dalam pengembangan SDM.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog belum mengambil keputusan apakah nantinya akan mengambil beras impor dari China.
Baca SelengkapnyaDalam pameran internasional yang berlangsung selama 3 hari ini, KKP membawa 9 eksportir produk perikanan.
Baca Selengkapnya