Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia dinilai belum mantap hadapi pasar bebas Asean 2015

Indonesia dinilai belum mantap hadapi pasar bebas Asean 2015 Industri Pabrik Tekstil. newimg.globalmarket.com

Merdeka.com - Indonesia dinilai belum mantap menyongsong Asean Economic Community (AEC) pada akhir tahun ini. Sebab, pengusaha sebagai ujung tombak dalam memasuki pasar bebas itu belum bersatu atau masih mementingkan ego pribadi dan kelompok.

"Harusnya Hipmi dan Kadin ini jadi lini terdepan. Tapi kita lihat Munas Hipmi ricuh, Kadin terbagi dua. Saya bingung mereka masih berselisih saja, harusnya ada kesatuan, gotong royong," ucap Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Agus Muharram dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (16/1).

Di luar itu, permodalan juga menjadi kendala Indonesia dalam menghadapi pasar bebas. Namun, untuk mengastai persoalan itu, Kementerian Koperasi dan UKM bakal kembali menghidupkan koperasi.

"Paling cocok adalah koperasi untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Koperasi melakukan pelatihan, pembinaan pengusaha kecil menghadapi market. Nanti akan mampu dengan sendiri," katanya.

Menurut Agus, pihaknya juga memiliki anggaran Rp 215 miliar untuk membina pengusaha kecil. "Kelompok tani bisa mengajukan untuk dilatih. Wirausaha muda bisa dapat pendanaan maksimum Rp 25 juta. Kami juga berikan pendampingan untuk Kredit Usaha Rakyat."

Di sisi lain, pemerintah daerah juga berkomitmen memudahkan proses perizinan usaha kecil. Setelah itu, bank bisa memberikan kredit usaha.

"Izin usaha mikro nanti satu lembar cukup di kecamatan."

Terlepas itu, menurut Agus, produk pertanian Indonesia masih bisa bersaing di pasar bebas Asean. Sebab, produk pertanian Tanah Air sudah bernilai tinggi.

"Produk kita diberi sentuhan nilai tambah akan mencegah barang luar masuk Indonesia. Bangsa Indonesia pintar kreatif tapi tidak mau bersatu," katanya.

Beberapa negara tetangga, kata Agus, sudah takut bersaing dengan Indonesia. Saking takutnya, masyarakat Vietnam dan Thailand belajar bahasa Indonesia.

(mdk/yud)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bisnis Waralaba di Indonesia Masih Kalah Saing dengan Malaysia dan Filipina
Bisnis Waralaba di Indonesia Masih Kalah Saing dengan Malaysia dan Filipina

Dukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.

Baca Selengkapnya
Indonesia Perlu Waspada Saat Ekonomi Negara Maju Bangkit Kembali
Indonesia Perlu Waspada Saat Ekonomi Negara Maju Bangkit Kembali

Arsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).

Baca Selengkapnya
Pasar Waralaba Indonesia Ternyata Masih Dikuasai Merek Asing, Jumlahnya Mencapai 700 Merek
Pasar Waralaba Indonesia Ternyata Masih Dikuasai Merek Asing, Jumlahnya Mencapai 700 Merek

Terdapat sekitar 700 merek franchise asing yang beroperasi di tanah air, jauh mengungguli jumlah franchise lokal yang hanya sekitar 130 merek.

Baca Selengkapnya
Indonesia Punya Kekayaan Alam Melimpah Tapi Rakyatnya Masih Banyak yang Miskin, Apa Solusinya?
Indonesia Punya Kekayaan Alam Melimpah Tapi Rakyatnya Masih Banyak yang Miskin, Apa Solusinya?

Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Zainur Wula mengatakan, kemandirian ekonomi salah satu tujuan fundamental yang harus dicapai

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Salah Satu Kekacauan Hukum Pemain Bisnis Jadi Pembuat Aturan
Cak Imin: Salah Satu Kekacauan Hukum Pemain Bisnis Jadi Pembuat Aturan

Cak Imin menegaskan dalam kepemimpinannya nanti bersama Anies Baswedan, harus dilandasi pada objektifitas, kalkulatif dan memahami skala prioritas.

Baca Selengkapnya
Entepreneur Hub, Jurus Pemerintah jadi Indonesia Negara Maju 2045
Entepreneur Hub, Jurus Pemerintah jadi Indonesia Negara Maju 2045

Pemerintah meluncurkan program Entepreneur Hub dalam rangka meningkatkan rasio pengusaha baru di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menteri Teten Masduki Ungkap 3 Tantangan Besar Dihadapi Start-Up di Indonesia
Menteri Teten Masduki Ungkap 3 Tantangan Besar Dihadapi Start-Up di Indonesia

Indonesia berada di peringkat keenam global dengan sekitar 2.600 start-up yang tersebar di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan Ingin Pengusaha RI Tak Hanya Jago Kandang, Tapi Juga Jago Tandang
Anies Baswedan Ingin Pengusaha RI Tak Hanya Jago Kandang, Tapi Juga Jago Tandang

Anies Baswedan ingin pengusaha Indonesia bisa bersaing di pasar global.

Baca Selengkapnya
Pensiunan Jenderal TNI Heran Indonesia 78 Tahun Merdeka tapi Tak Bisa Melampaui Malaysia
Pensiunan Jenderal TNI Heran Indonesia 78 Tahun Merdeka tapi Tak Bisa Melampaui Malaysia

Menurut Edy, antangan Indonesia saat ini lebih sulit karena bukan hanya ancaman dari luar, tetapi juga dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Ketua ASEAN-BAC: Indonesia Berhasil Ciptakan Era Baru dalam Berbisnis di Asia Tenggara
Ketua ASEAN-BAC: Indonesia Berhasil Ciptakan Era Baru dalam Berbisnis di Asia Tenggara

Indonesia menciptakan landasan kokoh untuk memudahkan para pelaku usaha berkontribusi positif dalam pembangunan ekonomi di kawasan.

Baca Selengkapnya
Mendag Sesumbar Indonesia Bisa Jadi Susul Korea Selatan Jadi Negara Maju
Mendag Sesumbar Indonesia Bisa Jadi Susul Korea Selatan Jadi Negara Maju

Jalan Indonesia menjadi negara maju hanya tinggal menunggu waktu.

Baca Selengkapnya