Indonesia dinilai belum mantap hadapi pasar bebas Asean 2015
Merdeka.com - Indonesia dinilai belum mantap menyongsong Asean Economic Community (AEC) pada akhir tahun ini. Sebab, pengusaha sebagai ujung tombak dalam memasuki pasar bebas itu belum bersatu atau masih mementingkan ego pribadi dan kelompok.
"Harusnya Hipmi dan Kadin ini jadi lini terdepan. Tapi kita lihat Munas Hipmi ricuh, Kadin terbagi dua. Saya bingung mereka masih berselisih saja, harusnya ada kesatuan, gotong royong," ucap Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Agus Muharram dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (16/1).
Di luar itu, permodalan juga menjadi kendala Indonesia dalam menghadapi pasar bebas. Namun, untuk mengastai persoalan itu, Kementerian Koperasi dan UKM bakal kembali menghidupkan koperasi.
-
Kenapa orang terkaya di ASEAN berasal dari Indonesia? Namun tahukah Anda, orang terkaya di ASEAN justru berasal dari Indonesia, meskipun Singapura menduduki peringkat pertama sebagai negara terkaya di Asia Tenggara.
-
Dimana orang terkaya di ASEAN berasal? Namun tahukah Anda, orang terkaya di ASEAN justru berasal dari Indonesia, meskipun Singapura menduduki peringkat pertama sebagai negara terkaya di Asia Tenggara.
-
Bagaimana pelaku usaha Bontang bisa menang persaingan? Tidak hanya itu, penting juga untuk memenangkan persaingan usaha dengan memilih produk yang inovatif, produk yang dimodifikasi serta mempunyai nilai yang tinggi baik dalam desain warna, ukuran, kemasan, merek, dan ciri-ciri lain.
-
Apa kunci utama bisnis? Produk dan layanan adalah kunci utama dalam bisnis yang kita jalani.
-
Siapa orang terkaya di Asia Tenggara? Pria kelahiran Singapura ini merupakan anak dari David Low Yi Ngo, yang berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 1992. Dia mendirikan PT Bayan Resources Tbk pada tahun 1997 saat berhasil mengakuisisi PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP), pemegang konsesi sebuah tambang batubara di Muara Tae, Kalimantan Timur.
-
Mengapa pengusaha rela mengeluarkan biaya besar? 'Setiap kalori harus berjuang untuk hidupnya,' kata Jhonson.
"Paling cocok adalah koperasi untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Koperasi melakukan pelatihan, pembinaan pengusaha kecil menghadapi market. Nanti akan mampu dengan sendiri," katanya.
Menurut Agus, pihaknya juga memiliki anggaran Rp 215 miliar untuk membina pengusaha kecil. "Kelompok tani bisa mengajukan untuk dilatih. Wirausaha muda bisa dapat pendanaan maksimum Rp 25 juta. Kami juga berikan pendampingan untuk Kredit Usaha Rakyat."
Di sisi lain, pemerintah daerah juga berkomitmen memudahkan proses perizinan usaha kecil. Setelah itu, bank bisa memberikan kredit usaha.
"Izin usaha mikro nanti satu lembar cukup di kecamatan."
Terlepas itu, menurut Agus, produk pertanian Indonesia masih bisa bersaing di pasar bebas Asean. Sebab, produk pertanian Tanah Air sudah bernilai tinggi.
"Produk kita diberi sentuhan nilai tambah akan mencegah barang luar masuk Indonesia. Bangsa Indonesia pintar kreatif tapi tidak mau bersatu," katanya.
Beberapa negara tetangga, kata Agus, sudah takut bersaing dengan Indonesia. Saking takutnya, masyarakat Vietnam dan Thailand belajar bahasa Indonesia.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.
Baca SelengkapnyaArsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Baca SelengkapnyaTerdapat sekitar 700 merek franchise asing yang beroperasi di tanah air, jauh mengungguli jumlah franchise lokal yang hanya sekitar 130 merek.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Zainur Wula mengatakan, kemandirian ekonomi salah satu tujuan fundamental yang harus dicapai
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan dalam kepemimpinannya nanti bersama Anies Baswedan, harus dilandasi pada objektifitas, kalkulatif dan memahami skala prioritas.
Baca SelengkapnyaPemerintah meluncurkan program Entepreneur Hub dalam rangka meningkatkan rasio pengusaha baru di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia berada di peringkat keenam global dengan sekitar 2.600 start-up yang tersebar di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan ingin pengusaha Indonesia bisa bersaing di pasar global.
Baca SelengkapnyaMenurut Edy, antangan Indonesia saat ini lebih sulit karena bukan hanya ancaman dari luar, tetapi juga dari dalam negeri.
Baca SelengkapnyaIndonesia menciptakan landasan kokoh untuk memudahkan para pelaku usaha berkontribusi positif dalam pembangunan ekonomi di kawasan.
Baca SelengkapnyaJalan Indonesia menjadi negara maju hanya tinggal menunggu waktu.
Baca Selengkapnya