Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia disebut tengah alami darurat rokok

Indonesia disebut tengah alami darurat rokok Rokok. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Indonesia masuk ke dalam jajaran negara dengan jumlah perokok aktif terbesar di dunia, setelah China dan India. Data kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi perokok di Indonesia memiliki tren yang cenderung meningkat dari 27 persen pada 1995 menjadi 36,3 persen pada 2013.

Tidak hanya itu, WHO Report on the Global Tobacco Epidemic 2017 menyebutkan prevalensi perokok di Indonesia pada pria sebesar 64,9 persen, sedangkan wanita sebesar 2,1 persen. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa Indonesia saat ini tengah mengalami darurat rokok.

Menanggapi kondisi tersebut, sejumlah upaya dilakukan untuk mengurangi jumlah perokok di Indonesia. Salah satu cara yang ditempuh ialah dengan pengembangan inovasi teknologi dari produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar dan rokok elektrik yang memiliki risiko lebih rendah dibandingkan rokok konvensional.

Orang lain juga bertanya?

Dewan Penasihat Himpunan Peneliti Indonesia (HIMPENINDO) yang juga merupakan peneliti LIPI, Erman Aminullah, mengungkapkan bahwa rokok elektrik sangat efektif untuk mengurangi konsumsi rokok konvensional di masyarakat.

"Rokok elektrik sebagai produk teknologi baru memiliki potensi yang dapat mengubah pola dan kecenderungan konsumsi rokok, yakni dari rokok konvensional ke rokok elektrik," ucap Erman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (10/5).

Produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar dan rokok elektrik dinilai memiliki risiko lebih rendah dibandingkan rokok konvensional karena tidak mengalami proses pembakaran dan mengeliminasi TAR, senyawa kimia yang mengandung zat-zat karsinogenik. Senyawa ini lah yang jika dalam jangka panjang dihirup oleh manusia akan mengendap dalam tubuh dan memicu berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit paru-paru, jantung, dan kanker.

Senada dengan Erman, peneliti dari Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) yang juga Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR), Amaliya, memaparkan hasil penelitian independen yang telah dilakukan terhadap pengguna rokok elektrik dengan memeriksa kondisi kesehatan mulut dari kelompok bukan perokok, perokok aktif, dan konsumen rokok elektrik.

"Hasilnya didapati bahwa pada perokok aktif ditemukan inti sel lebih banyak yang melapisi pipi bagian dalam dibandingkan pengguna rokok elektrik dan mereka yang bukan perokok, atau dengan kata lain sel-sel tersebut memiliki kecenderungan mengalami ketidakstabilan yang dapat mengakibatkan dysplasia (kondisi perubahan abnormal) pada dinding mulut," ucap Amaliya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Inovasi Jadi Solusi Kurangi Dampak Bahaya Tembakau
Inovasi Jadi Solusi Kurangi Dampak Bahaya Tembakau

Pemanfaatan produk tembakau alternatif juga dapat menjadi salah satu strategi untuk menurunkan prevalensi merokok.

Baca Selengkapnya
Data Kemenkes: Pengguna Rokok Elektrik Meningkat
Data Kemenkes: Pengguna Rokok Elektrik Meningkat

Ada kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.

Baca Selengkapnya
Jumlah Perokok Aktif di Indonesia Capai 70 Juta Orang, Butuh Upaya dari Pemerintah untuk Mengurangi
Jumlah Perokok Aktif di Indonesia Capai 70 Juta Orang, Butuh Upaya dari Pemerintah untuk Mengurangi

Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari masalah merokok sambil tetap memberikan pilihan kepada perokok dewasa.

Baca Selengkapnya
FOTO: Geliat Penjualan Rokok Elektrik di Tengah Kenaikan Cukai dan Desakan WHO Larang Vape Aneka Rasa
FOTO: Geliat Penjualan Rokok Elektrik di Tengah Kenaikan Cukai dan Desakan WHO Larang Vape Aneka Rasa

WHO baru-baru ini mendesak negara-negara di dunia untuk menerbitkan aturan yang melarang rokok elektronik atau vape aneka rasa.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Karena Cukai Tinggi, Struktur Tarif Picu Pergeseran Konsumsi Rokok
Tak Hanya Karena Cukai Tinggi, Struktur Tarif Picu Pergeseran Konsumsi Rokok

Angka prevalensi perokok tetap tinggi dan penerimaan negara belum optimal

Baca Selengkapnya
Tangguh Hadapi Ancaman Anomali Cuaca hingga Penyakit, Begini Cara BRIN Dorong Percepatan Produksi Tembakau di Indonesia
Tangguh Hadapi Ancaman Anomali Cuaca hingga Penyakit, Begini Cara BRIN Dorong Percepatan Produksi Tembakau di Indonesia

Industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya
Ada Fenomena Masyarakat Beralih ke Rokok Murah, Tarif Cukai Bisa Tercapai?
Ada Fenomena Masyarakat Beralih ke Rokok Murah, Tarif Cukai Bisa Tercapai?

Banyak masyarakat di Indonesia beralih mengkonsumsi rokok murah.

Baca Selengkapnya
Aturan Pengetatan Produk Tembakau Bisa Buat Negara Rugi, Benarkah?
Aturan Pengetatan Produk Tembakau Bisa Buat Negara Rugi, Benarkah?

Pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan akibat konsumsi rokok secara langsung dan tidak langsung sebesar sebesar Rp34,1 triliun.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Rokok Elektrik: UU Kesehatan Beri Kepastian untuk Investasi dan Berusaha
Pengusaha Rokok Elektrik: UU Kesehatan Beri Kepastian untuk Investasi dan Berusaha

Dengan disahkannya UU Kesehatan, Indonesia setara dengan negara lain yang juga memiliki payung hukum mengenai vape.

Baca Selengkapnya
Kampanye Anti-Rokok dari Remaja Putri Bisa Jadi Cara Efektif Cegah Munculnya Remaja Perokok
Kampanye Anti-Rokok dari Remaja Putri Bisa Jadi Cara Efektif Cegah Munculnya Remaja Perokok

Upaya menekan kemunculan pelajar perokok bisa dilakukan dengan kampanye antirokok yang efektif.

Baca Selengkapnya
Tarif Cukai Dinilai Gagal Tekan Konsumsi Rokok, Aturan Ini Jadi Biang Kerok
Tarif Cukai Dinilai Gagal Tekan Konsumsi Rokok, Aturan Ini Jadi Biang Kerok

Aturan ini membuat selisih harga rokok antar golongan semakin jauh

Baca Selengkapnya
Amankah Konsumsi Rokok Elektrik? Begini Penjelasan Pelaku Usaha
Amankah Konsumsi Rokok Elektrik? Begini Penjelasan Pelaku Usaha

Kajian ilmiah yang komprehensif dan menyeluruh perlu segera dilakukan oleh pemerintah sebagai dasar pembuatan kebijakan.

Baca Selengkapnya