Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia diyakini tak lagi masuk daftar ekonomi rapuh

Indonesia diyakini tak lagi masuk daftar ekonomi rapuh gedung bertingkat kawasan SCBD sebagai penanda gerak ekonomi. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Fundamental perekonomian Indonesia mendapat sorotan positif media asing, setelah kinerja triwulan I diumumkan pekan ini. Surat kabar Sydney Morning Herald, Sabtu (5/4), melansir indikator yang menunjukkan bahwa Indonesia tak lagi masuk deretan lima negara dengan ekonomi rapuh (fragile five).

Indikator pertama adalah nilai tukar Rupiah, kini berkinerja terbaik kedua sejagat dengan penguatan 7,6 persen. Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memasuki akhir triwulan III telah melonjak 13 persen, dan jadi salah satu bursa paling menonjol di Asia.

"Bila kita melihat tren positif ini berlanjut, maka ekonomi Indonesia akan sangat menjanjikan sepanjang tahun," kata Joshua Crabb, manajer portofolio dari perusahaan sekuritas Australia, BlackRock.

Orang lain juga bertanya?

Fragile Five adalah istilah lembaga keuangan Morgan Stanley, untuk menggambarkan negara mana saja patut dihindari investor dalam menanamkan portofolio. Indonesia masuk dalam deretan itu, bersama Brasil, Turki, Afrika Selatan, dan India.

Alasannya, indeks bursa, kurs, hingga neraca perdagangan anjlok akibat penarikan stimulus likuiditas bank sentral Amerika Serikat (The Fed), Juli tahun lalu. Sebagai contoh, Rupiah sempat terdepresiasi 20 persen, sehingga tembus Rp 12.000 per USD. 

"Tapi seluruh tanda-tanda menunjukkan dari awalnya bermasalah, Indonesia telah bangkit kembali dalam beberapa bulan," kata salah satu analis JP Morgan yang dikutip Sydney Morning Herald.

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah lebih jauh meyakini fundamental ekonomi Tanah Air memang sudah menguat. Pendapat itu dari hasil perbandingannya atas kondisi tahun lalu, ketika semua indikator makro anjlok.

"Secara umum perekonomian nasional dapat terjaga positif dan stabil di tengah tekanan ekonomi dunia,” ujarnya seperti dikutip dari lama setkab.go.id, kemarin.

Indikator lain digunakan Firmanzah adalah catatan Bank Indonesia, bahwa dana asing masuk mencapai Rp 54 triliun selama Januari-Maret 2014. Angka ini jauh lebih besar dari jumlah dana asing yang masuk ke Indonesia sepanjang tahun 2013 yang mencapai Rp 28 triliun. Artinya, investor meyakini Indonesia akan pulih setelah sempat dihantam isu penarikan stimulus.

Justru, ketika China dilaporkan akan mengalami perlambatan ekonomi bulan ini, dan mengancam stabilitas global, Firmanzah mengklaim negara ini akan tetap bisa menjaga pertumbuhan.

"Dampak sentimen eksternal hanya bersifat sesaat dan relatif kecil pengaruhnya khususnya bagi negara-negara dengan fundamental yang kuat," kata guru besar Universitas Indonesia itu.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Pastikan Pelemahan Rupiah Tak Ganggu Sektor Rill dan Keuangan, Ini Alasannya
Jokowi Pastikan Pelemahan Rupiah Tak Ganggu Sektor Rill dan Keuangan, Ini Alasannya

Indonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok, Airlangga Masih Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen Karena Ini
Rupiah Anjlok, Airlangga Masih Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen Karena Ini

Meskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.

Baca Selengkapnya
Mendag Beberkan Bukti Ekonomi Indonesia Baik-Baik Saja: Harga Kebutuhan Pokok Terkendali
Mendag Beberkan Bukti Ekonomi Indonesia Baik-Baik Saja: Harga Kebutuhan Pokok Terkendali

Sebagai contoh, Mendag menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di atas rata-rata negara dunia, dengan terjaga di kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini
Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini

Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Krisis Moneter 1998
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Krisis Moneter 1998

Bank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Melemah Menuju Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini
Kurs Rupiah Melemah Menuju Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini

Menurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Airlangga Buka-bukaan soal Peluang RI Masuk Jurang Resesi: Hasil Survei, Kita Terendah di Dunia
Airlangga Buka-bukaan soal Peluang RI Masuk Jurang Resesi: Hasil Survei, Kita Terendah di Dunia

Airlangga menyatakan, peluang Indonesia masuk ke jurang resesi sangatlah kecil.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Rupiah Nyaris Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Nilai Pelemahan Mata Uang Negara Lain Lebih Parah
Rupiah Nyaris Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Nilai Pelemahan Mata Uang Negara Lain Lebih Parah

Pelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Yakin Ekonomi Indonesia Tetap Stabil Meski Banyak Tantangan
Presiden Jokowi Yakin Ekonomi Indonesia Tetap Stabil Meski Banyak Tantangan

BNI Investor Daily Summit 2023 diresmikan secara langsung dengan pemukulan gong oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya