Indonesia Gandeng Australia dan Amerika Serikat Tingkatkan Keamanan Penerbangan

Merdeka.com - Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan keamanan penerbangan nasional, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mempererat kerjasama terkait program keamanan penerbangan dengan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan International Air Transport Association (IATA).

Beberapa negara yang dilibatkan antara lain Australia, Inggris dan Amerika Serikat. Kerja sama ditandai dengan kegiatan Aviation Security Partners Coordination Meeting di Hotel Pullman, seperti ditulis Sabtu (17/8).

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti menyambut baik dengan adanya pertemuan tersebut. Menurutnya, hingga saat ini, Indonesia telah bermitra dengan banyak negara pada bidang keamanan seperti Australia.

"Indonesia berkomitmen mendukung secara penuh kerjasama khususnya program-program keamanan penerbangan hal ini sejalan dengan Global Aviation Security Plan (GASeP),” kata Polana.

Dia menjelaskan, keselamatan, keamanan penerbangan merupakan hal prioritas, sehingga keamanan penerbangan harus dilakukan sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku di dunia penerbangan internasional.

Semua pemangku kepentingan dalam penerbangan seperti misalnya pengelola bandara, maskapai penerbangan dan masyarakat penumpang harus menjalankan standar dan prosedur keamanan penerbangan tersebut dengan baik, benar dan konsisten.

"Saya berharap, diskusi ini akan produktif dalam mendiskusikan perkembangan yang telah dicapai, dan kerjasama dengan Australia maupun delegasi negara yang hadir bisa terus berlanjut," jelasnya.

Minister Counsellor & Regional Director South – East Asia Region, Department of Home Affairs Kedutaan Besar Australia, Chris Waters mengatakan, kerjasama antara Australia dan Indonesia saat ini berjalan baik.

Dia menyebutkan, berbagai kerja sama yang telah direalisasikan di antaranya adalah di bidang keamanan penerbangan, standar jaminan mutu, lokakarya hingga pelatihan Bahasa Inggris yang dilakukan selama 12 minggu.

"Kami sangat mendukung program Ditjen Hubud yang berdampak positif terhadap penerbangan di Indonesia. Tujuannya adalah menguatkan keamanan penerbangan. Semoga kita dapat melanjutkan kemitraan ini," Ungkap Chris.

Direktur Keamanan Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Dadun Kohar menambahkan, dalam meeting ini, Indonesia melalui Ditjen Hubud menyampaikan hal – hal yang terkait dengan program Aviation Security ke depan.

"Harapan kita untuk meningkatkan keamanan penerbangan di masa depan sehingga lebih sempurna dan jaminan keamanan lebih tinggi lagi," jelasnya.

Menurut Dadun, Direktorat Keamanan Penerbangan dalam mempertahankan dan meningkatkan keamanan penerbangan mengacu pada GASeP yang standarnya sesuai dengan ICAO.

"Kita punya obsesi nilai keamanan harus lebih tinggi, saat ini nilai kita sudah lebih tinggi dan di atas rata-rata, untuk itu kita akan terus mempersiapkan diri untuk menghadapi ICAO Universal Security Audit Programme (USAP) validation audit di 2021 terkait corrective action plan keamanan penerbangan di Indonesia," jelasnya.

Saat ini, Direktorat Keamanan Penerbangan Ditjen Hubud juga tengah melakukan kerjasama diantaranya dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Cyber Indonesia, dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Reporter Magang:Evie Haena Rofiah