Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia Harus Belajar dari Norwegia & China dalam Pengembangan Kendaraan Listrik

Indonesia Harus Belajar dari Norwegia & China dalam Pengembangan Kendaraan Listrik Mobil listrik. ©2013 merdeka.com/idris rusadi putra

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa menilai pemerintah Indonesia harus belajar dari Norwegia, Amerika Serikat (AS), dan China dalam mengembangkan kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Ketiga negara itu sejauh ini dinilai berhasil mendorong adopsi kendaraan listrik.

Secara global, mobil listrik mengalami kenaikan pesat dalam satu dekade terakhir. Pada 2011 berdasarkan data IESR, penjualan EV baru 0,1 persen dari total pangsa pasar lalu naik menjadi 4,4 persen pada 2020 dengan jumlah 3,2 juta kendaraan yang dijual.

Kemudian penjualan EV pada 2020 mengalami kenaikan 40 persen dari 2019. Penjualan EV dari Norwegia, AS, dan China dinilai sangat tinggi.

Penjualan EV di Negeri Tirai Bambu naik 5 persen pada 2020 dibandingkan 2019, Eropa naik rata-rata 10 persen, dan AS naik 4 persen. Walaupun penjualan kendaraan bermotor di AS kontraksi 14 persen pada tahun lalu.

"Yang menarik sebenarnya adalah Norwegia pada 2020, penjualan kendaraan listriknya mencapai 54,3 persen dari hanya 1 persen pada 2011. Ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan dan dukungan pemerintah terhadap kendaraan listrik," jelas Fabby dalam webinar Mengembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia pada Selasa (23/2).

"Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bisa melihat dan belajar dari pengalaman tiga negara itu," sambungnya.

Ditambahkan peneliti dari IESR, Idoan Marciano, Indonesia masih jauh dari target kendaraan listrik yang ditetapkan Kementerian Perindustrian. Pada 2020 baru ada 229 mobil listrik di Indonesia, atau hanya 0,15 persen dari target 150 ribu unit pada tahun yang sama. Sedangkan motor listrik sebanyak 1.947 ribu unit, atau 0,26 persen dari target 750 ribu.

Sementara tempat pengisian daya baterai kendaraan baru ada 27 unit, 15 persen dari target 6.316 pada tahun lalu. Stasiun penukaran baterai hanya ada 9 unit dari 180 target.

"Bila kecepatan adopsi ini tidak meningkat, maka target yang ditetapkan untuk 2025 dan berikutnya tidak akan tercapai. SPBKLU dan SPKLU jumlahnya juga masih jauh dari target," tutur Idoan.

Tingkat adopsi yang masih rendah ini berkaitan dengan perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia juga baru memulai pengembangannya, jika dibandingkan tiga negara pembanding yang sudah mampu membangun ekosistemnya.

Kesenjangan Ekosistem

Ada lima sektor kesenjangan ekosistem yang disoroti yaitu kebijakan, infrastruktur pengisian daya, industri atau rantai pasokan, kesadaran masyarakat, serta pasokan dan ketersediaan model kendaraan.

"Secara umum Indonesia masih tertinggal dari seluruh aspek ini," katanya.

Untuk insentif, misalnya, pemerintah hanya memberikan insentif finansial dengan pengurangan harga kendaraan listrik sekitar 40 persen. Sementara negara pembanding memberikan insentif pengurangan harga lebih dari 50 persen.

Selain itu, rasio charger dan kendaraan listrik di Indonesia 1:70. Sementara dibandingkan tiga negara tadi, rasio tersebut kurang dari 1:25.

"Indonesia juga belum ada pembatasan penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil, seperti yang dicontohkan oleh negara-negara pembanding yang sudah banyak menargetkan 100 persen EV dan melarang kendaraan konvensional," jelas Idoan.

Masyarakat Indonesia sudah sadar dengan kehadiran kendaraan listrik dan memberikan respons positif. Namun karena alasan ekonomi dan keterbatasan informasi mengenai insentif, membuat penetrasi kendaraan listrik masih rendah.

Sementara dari sisi industri, Idoan mengatakan belum ada fasilitas produksi yang sudah beroperasi untuk memproduksi komponen kendaraan listrik, termasuk baterai. Kendati demikian, saat ini pemerintah sedang berusaha agar Indonesia bisa memproduksi baterai kendaraan listrik.

Untuk motor listrik, saat ini sudah ada 15 perusahaan di Indonesia dengan kapasitas produksi 877 ribu unit per tahun. "Namun demand yang ada belum mampu menyamai total kapasitas produksi yang sudah mampu dilakukan produsen," tutupnya.

Reporter: Andina Librianty

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kunci Kendaraan Listrik di Indonesia adalah Harga yang Terjangkau.
Kunci Kendaraan Listrik di Indonesia adalah Harga yang Terjangkau.

Harga Terjangkau Jadi Kunci Kendaraan Listrik di Indonesia

Baca Selengkapnya
Bangkitnya Mobil Listrik di Tengah Lesunya Pasar Otomotif Indonesia
Bangkitnya Mobil Listrik di Tengah Lesunya Pasar Otomotif Indonesia

Gairah Mobil Listrik di Tengah Lesunya Pasar Otomotif Indonesia

Baca Selengkapnya
Tahan Kenaikan Suhu Bumi dengan Kendaraan Listrik
Tahan Kenaikan Suhu Bumi dengan Kendaraan Listrik

Sektor transportasi dengan pangsa energi terbarukan yang tinggi di sektor ketenagalistrikan diperlukan untuk mengurangi emisi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Siap Jadi Pemain Inti Kendaraan Listrik, Ini Buktinya
Indonesia Siap Jadi Pemain Inti Kendaraan Listrik, Ini Buktinya

Permintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Kemenperin Catat 74.000 Motor dan Mobil Listrik Mengaspal di Indonesia
Kemenperin Catat 74.000 Motor dan Mobil Listrik Mengaspal di Indonesia

Dalam catatan Kementerian Perindustrian, sebanyak 62.000 motor listrik dan 12.000 mobil listrik telah mengaspal di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Data Penjualan dan Tren 2024 Menunjukan Mobil Listrik Tiongkok Menguasai Pasar Indonesia
Data Penjualan dan Tren 2024 Menunjukan Mobil Listrik Tiongkok Menguasai Pasar Indonesia

Merek mobil listrik asal Tiongkok mendominasi pasar Indonesia dengan penjualan 90% di 2024.

Baca Selengkapnya
70.000 Unit Motor Listrik Sudah Beredar di Indonesia Sejak 2018
70.000 Unit Motor Listrik Sudah Beredar di Indonesia Sejak 2018

Peningkatan ini sejalan dengan berbagai program insentif pemerintah.

Baca Selengkapnya
Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas
Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas

Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.

Baca Selengkapnya
Melihat Potensi Indonesia Dalam Industri Otomotif Masa Depan
Melihat Potensi Indonesia Dalam Industri Otomotif Masa Depan

Dunia otomotif Indonesia saat ini merupakan pilar penting dalam industri manufaktur.

Baca Selengkapnya
Gairah Baru Wuling di Pasar Mobil Listrik Indonesia
Gairah Baru Wuling di Pasar Mobil Listrik Indonesia

Wuling Air ev menggebrak pasar mobil listrik di Indonesi sejak Agustus 2022. Menjadi mobil listrik termurah di Indonesia, kini harganya mulai Rp 188 jutaan.

Baca Selengkapnya
Indonesia diharapkan dapat menjadi penghasil kendaraan listrik
Indonesia diharapkan dapat menjadi penghasil kendaraan listrik

Penjualan kendaraan listrik di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dari tahun 2022 ke 2023

Baca Selengkapnya
BYD Seal Menduduki Puncak sebagai Mobil Listrik Paling Laris di Indonesia.
BYD Seal Menduduki Puncak sebagai Mobil Listrik Paling Laris di Indonesia.

BYD Seal mencatatkan penjualan tertinggi dengan total 1.290 unit pada bulan Juli 2024

Baca Selengkapnya