Indonesia harus bisa berkompetisi dalam pasar bebas ASEAN
Merdeka.com - Daya saing Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia dan Asia Tenggara. Sesungguhnya Indonesia memiliki daya saing yang cukup baik untuk bisa berkompetisi menjelang pasar bebas ASEAN atau ASEAN Economic Community 2015.
Kebijakan industrialisasi yang konsisten diyakini punya peran penting dalam membangun dan meningkatkan daya saing. Sama halnya dengan kebijakan moneter dan perbankan yang juga mendukung pertumbuhan industri dan jebakan liberalisasi dan globalisasi.
Indonesia punya keunggulan dari sisi komparatif atau sumber daya alam (SDA). Sebagai bagian dari pusat pertumbuhan ekonomi dunia sekaligus anggota G20, Indonesia punya peluang memanfaatkan keunggulan komparatif itu untuk berkompetisi.
-
Dimana potensi kerja sama ASEAN dan India? 'Apalagi melihat potensi besar Samudera Hindia yang menghubungkan 33 negara dengan 2,9 miliar jiwa dan seperlima GDP (Gross Domestic Product) dunia di 2025,'
-
Apa yang didorong Kementan ke negara ASEAN? Indonesia sendiri mendorong semua negara Asean untuk meningkatkan teknologi pertanian digital, ekonomi sirkular, energi biomassa, pengurangan emisi gas rumah kaca dan pengendalian hama terpadu,' ujar Dedi, Sabtu (7/10).
-
Apa yang tidak perlu lagi diurus saat ke ASEAN? Artinya, anda tak perlu repot-repot mengurus SIM internasional ketika akan bepergian ke negara-negara di ASEAN ini.
-
Dimana orang terkaya di ASEAN berasal? Namun tahukah Anda, orang terkaya di ASEAN justru berasal dari Indonesia, meskipun Singapura menduduki peringkat pertama sebagai negara terkaya di Asia Tenggara.
-
Dimana negara berkembang di benua Asia? Negara Berkembang di Benua Asia Bhutan, Kazakstan, Mongolia, Armenia, Afghanistan, Bangladesh, Brunei, Kamboja, China, India, Korea Utara, Indonesia, Myanmar, Nepal, Papua Nugini, Palestina.
-
Kenapa Pelindo menganggap ASEAN strategis? Direktur Sumber Daya Manusia & Umum Pelindo Ihsanuddin Usman menyampaikan, wilayah ASEAN berada pada posisi yang strategis, penuh dengan tantangan dan peluang.
"Bagaimana daya saing komparatif ini masuk ke global dengan daya saing kompetitif. Kalau komparatif saja hanya menggali, merusak lingkungan kita. Tantangannya adalah bagaimana membentuk daya saing komparatif menjadi kompetitif?," ujar Ketua Pembina ASEAN Competition Institute (ACI), Soy Martua Pardede dalam seminar standarisasi perdagangan di Aryaduta hotel, Jakarta, Jumat (13/12).
Persaingan di pasar bebas ASEAN bakal sangat ketat dan tidak ditemui di regional lainnya semisal Eropa atau Amerika. Sehingga, mutlak untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri. "Saya cukup skeptis, open regionalism. Eropa dan Amerika itu closed," katanya.
Untuk pengusaha, tentu saja pasar bersama ini idealnya dipandang sebagai peluang. Agar tidak menjadi kambing hitam dan dianggap tidak siap, pengusaha perlu memandang pasar bebas sebagai peluang sekaligus tantangan yang perlu dijawab dengan hasil nyata.
Pemerintah seharusnya tidak menyalahkan pengusaha dengan menyatakan mereka tidak siap menghadapi pasar bebas. "Dia lah yang menciptakan infrastruktur dan finansial,"katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AFTA menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan integrasi ekonomi di ASEAN dan menciptakan pasar yang lebih efisien di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi: Ekonomi Global Belum Pulih, Tapi ASEAN Mampu Asalkan Bersatu
Baca SelengkapnyaMeski demikian, situasi perdagangan ini belum menguntungkan Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaASEAN sepakat bekerja sama dengan siapapun demi perdamaian dan kemakmuran.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan basis manufaktur alternatif yang kompetitif dan sekaligus memiliki konsumsi dalam negeri yang kuat.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan ingin pengusaha Indonesia bisa bersaing di pasar global.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan ASEAN akan menjalin kerja sama dengan siapapun bagi perdamaian dan kemakmuran di kawasan.
Baca SelengkapnyaASEAN kata MenKopUKM, harus menjadi kawasan yang mampu mengolah dan menciptakan nilai tambah atas sumber dayanya.
Baca SelengkapnyaBicara Isu Geopolitik, Anies Baswedan: ASEAN dulu Baru G20
Baca SelengkapnyaDukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.
Baca SelengkapnyaArsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Baca SelengkapnyaDua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.
Baca Selengkapnya