Indonesia impor jeruk dari China senilai USD 9,9 juta, meroket 147,5 persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia melakukan impor jeruk mandarin dari China senilai USD 9,9 juta pada bulan Oktober 2017. Impor tersebut meningkat tajam sebesar 147,5 persen apabila dibandingkan dengan September 2017 yang hanya senilai USD 4 juta.
"Barang konsumsi yang naik tinggi di Oktober ini adalah jeruk mandarin segar (fresh mandarin) dan creamy butter," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, Jakarta, Rabu (15/11).
Secara kumulatif dari periode Januari hingga Oktober 2017, China mengekspor jeruk mandarin ke Indonesia senilai USD 85,6 juta. Angka tersebut meningkat 67,19 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016 yang hanya USD 51,2 juta.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
-
Kapan Cina mengekspor jamur salju terbanyak? Pada tahun 1997, Cina mengekspor hingga 130.000 ton jamur ini, menunjukkan betapa pentingnya fungi ini dalam industri makanan dan kesehatan.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Apa saja macam jeruk di Indonesia? Ada macam-macam jeruk yang populer di Indonesia dan memiliki cita rasa manis serta menyegarkan.
Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti mengatakan, besarnya impor yang masuk ke dalam negeri bulan lalu diakibatkan masa panen yang terjadi di China.
"Bisa jadi karena seasonal (musiman), iya ini polanya seperti itu karena sedang memasuki masa panen. Apalagi jeruk ya, itu biasanya karena ada kaitannya dengan akhir tahun. Jeruk mandarin itu biasanya diimpor dari China," jelasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaKontribusi China dalam impor non-migas Indonesia sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 35,20 persen menjadi 35,91 persen.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaImpor nonmigas mencapai USD18,18 miliar. Angka ini naik 19,76 persen dibandingkan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Trade Map, Heri menyebut perbedaan data yang mencolok antara catatan impor di Indonesia dan ekspor dari China.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca Selengkapnya