Indonesia Impor Susu, Mentega Hingga Telur di Februari 2019
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia Februari 2019 mencapai USD 12,20 miliar atau turun 18,61 persen dibanding Januari 2019. Demikian juga bila dibandingkan Februari 2018 turun 13,98 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, impor nonmigas Februari 2019 mencapai USD 10,65 miliar atau turun 20,14 persen. Sementara itu, impor migas pada Februari 2019 mencapai USD 1,55 miliar atau turun 6,28 persen dibanding Januari 2019.
"Penurunan impor nonmigas terbesar adalah golongan mesin dan peralatan listrik. Sedangkan peningkatan terbesar adalah golongan gula dan kembang gula sebesar USD 100,9 juta," ujar Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Jumat (15/3).
-
Dimana susu ikan diproduksi? Meskipun di pabrik di Indramayu telah dilakukan upaya untuk mengurangi rasa amis ini, penambahan perisa dianggap solusi paling efektif.
-
Apa saja produk peternakan yang diekspor ke Singapura? Menyusul Karkas Ayam Beku dan DOC, Indonesia Berhasil Ekspor Telur ke Singapura Sebanyak 557.280 butir telur ayam konsumsi diekspor ke Singapura.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dari mana ikan untuk susu ikan berasal? Ikan sebagai bahan baku juga mudah didapatkan di Indonesia, baik dari perairan tawar maupun laut, sehingga produk susu ikan memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
-
Apa itu 'susu ikan'? 'Susu ikan' yang banyak dibicarakan sebenarnya adalah hidrolisat protein ikan (HPI) yang dapat larut dalam air.
Pada sektor non migas, BPS juga mencatat kenaikan impor pada kapal laut dan bangunan terapung sebesar USD 35,3 juta. Kemudian, susu, mentega, telur dengan nilai impor USD 27,1 juta. Lalu ada juga impor binatang hidup sebesar USD 26,7 juta, serta golongan bijih, kerak, dan abu logam USD 26,4 juta.
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Februari 2019 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai USD 7,20 miliar (30,03 persen), Jepang USD 2,64 miliar (11,03 persen), dan Thailand USD 1,54 miliar (6,43 persen). Impor nonmigas dari ASEAN 18,79 persen, sementara dari Uni Eropa 8,57 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal selama Januari-Februari 2019 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 18,77 persen, 7,60 persen, dan 2,32 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Neraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaBudi menjelaskan, negara tujuan ekpor Indonesia masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS) sebanyak 32,8 persen, China 20 persen dan lainnya.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan PNBP perikanan tangkap dikarenakan standar operasional prosedur (SOP) yang dijalankan sangat efektif, untuk memberi layanan terbaik.
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaTotal produksi ikan di semester I 2024 sebanyak 11, 81 ton.
Baca Selengkapnya