Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia Incar Pasar Malaysia Hingga Jepang untuk Pasarkan Produk Lada

Indonesia Incar Pasar Malaysia Hingga Jepang untuk Pasarkan Produk Lada ilustrasi lada hitam. foodtv

Merdeka.com - Indonesia saat ini merupakan penghasil lada terbesar ketiga di dunia. Kontribusi pasokan lada Indonesia mencapai 12 persen di dunia, setelah Vietnam sebanyak 34 persen dan Brasil 13 persen.

Provinsi Bangka Belitung tercatat sebagai salah satu produsen lada yang memasok sebanyak 38 persen dari rata-rata produksi, yaitu 33.135 ton per tahun dengan jenis lada yang dihasilkan ialah lada putih muntok dan lada hitam.

Saat ini, produksi hasil panen lada petani di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ditargetkan mencapai 3.000 ton pada musim panen 2021, dari petani yang tersebar di wilayah kecamatan daerah tersebut.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Subhan di Sungailiat mengatakan, target produksi panen lada itu untuk area kebun lada seluas kurang lebih 3.800 hektar.

"Saya optimistis target tersebut dapat tercapai untuk pemenuhan kebutuhan pasar dan meningkatkan kesejahteraan petani," kata Subhan dikutip dari Antara, Rabu (23/6).

Salah satu perusahaan memproduksi lada di Kabupaten Belitung, Billiton Spice telah berkembang sejak 2015 lalu. Kualitas produknya dikenal baik hingga membawa Billiton Spice menembus pasar nasional.

Billiton Spice juga kerap berpartisipasi dalam festival dan pameran beberapa negara, seperti Malaysia dan Rusia. "Misi kami memajukan lada Bangka-Belitung sebagai produk terbaik di dunia, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal," ujar Direktur Utama Billiton, Vivi Widyana.

Tak berhenti di situ, perusahaan saat ini juga mengincar pasar Malaysia dalam penjualan lada. Ekspor perdana Billiton Spice rencananya dilakukan pada 21-23 Juli 2021 di Belitung.

Mitra Pemasaran

Menyukseskan target ini, PT Billiton Rempah Indonesia menjalin kerja sama dengan PT Manna Indonesia Group dan Duo Destination Tourism & Business Network Malaysia. Melalui kerja sama tersebut, perusahaan dengan merek dagang Billiton Spice akan melakukan ekspor lada ke Malaysia.

Adapun, Duo Destination Tourism & Business Network Malaysia selaku mitra pemasaran Billiton Spice akan menggunakan jaringan eMasjid Global di Thailand, Singapura, Malaysia, Jepang, dan China, platform marketplace yang menawarkan business to consumer (B2C) dan business to business (B2B).

eMasjid mulai beroperasi pada Agustus 2019. eMasjid merupakan bagian dari Duo Destination yang akan memasarkan Billiton Spice, membantu promosi, menerima pesanan dan mengirimkannya ke tangan konsumen. eMasjid bekerja sama dengan sejumlah e-commerce, seperti Lazada, Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Blibli untuk pemasaran produk di domestik. Sementara, untuk pasar internasional, eMasjid menggandeng Shopee Thailand, Rakuten di Jepang, dan Taobao dan Alibaba di China.

Kerja sama Billiton Spice dengan Duo Destination Tourism & Business Network terselenggara berkat inisiasi Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Samsul Widodo dan Asisten Departemen Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kementerian Bidang Perekonomian Yuli Sri Wilanti.

Adapun PT Manna Indonesia Group selaku eksportir dan aggregator dipertemukan dengan UMKM untuk kemudian mengadakan pelatihan untuk UMKM berorientasi ekspor. Kemudian, Manna Indonesia Group yang sudah memiliki pembeli melakukan kerja sama dengan Duo Destination yang memiliki market place online eMasjid untuk menawarkan Billiton Spice.

Direktur Utama Manna Indonesia Group Hanzela Calista Kusumamenggala menyebut pihaknya juga bekerja sama dengan Lion Parcel untuk pengiriman produk Billiton Spice ke Malaysia dengan harga yang terjangkau.

"Selama ini, lada Indonesia dibeli secara bulk (bahan baku). Ini pertama kalinya lada Indonesia akan dijual dalam bentuk kemasan dengan brand Billiton Spice. Semoga ini bisa menjadi percontohan ekspor menggunakan packaging dan brand lokal," tutup Direktur Utama Duo Destination Rafieza Adiba Roslan. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terdaftar di Sektor Pasar Eropa, Ini Fakta Menarik Lada Putih Muntok dari Bangka Belitung
Terdaftar di Sektor Pasar Eropa, Ini Fakta Menarik Lada Putih Muntok dari Bangka Belitung

Salah satu komoditas kebanggaan Indonesia ini sudah berhasil tembus pasar Eropa dan terdaftar di European Commission.

Baca Selengkapnya
BPS: Ekspor Pertanian Agustus 2023 Meningkat
BPS: Ekspor Pertanian Agustus 2023 Meningkat

BPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Lepas Ekspor Kacang Hijau 1.000 Ton ke China, Mentan SYL Buktikan Pertanian Indonesia Tangguh
Lepas Ekspor Kacang Hijau 1.000 Ton ke China, Mentan SYL Buktikan Pertanian Indonesia Tangguh

Kacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.

Baca Selengkapnya
RI Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia, Tapi yang Untung Malah Malaysia & Belanda
RI Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia, Tapi yang Untung Malah Malaysia & Belanda

Dalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia Milik Para Konglomerat
Perusahaan Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia Milik Para Konglomerat

Indonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu negara pengekspor terbesar kelapa sawit dan turunannya.

Baca Selengkapnya
Jatim Produsen Padi dan Beras Terbesar di Indonesia, Tak Gentar Hadapi Ancaman Krisis Pangan
Jatim Produsen Padi dan Beras Terbesar di Indonesia, Tak Gentar Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Tiga tahun berturut-turut Jatim jadi lumbung pangan nasional

Baca Selengkapnya
Jatim Gudangnya Desa Devisa, Kopi hingga Bonggol Jati Laris di Luar Negeri
Jatim Gudangnya Desa Devisa, Kopi hingga Bonggol Jati Laris di Luar Negeri

Jatim punya ratusan desa devisa, jahe hingga bonggol jati laris di pasar luar negeri.

Baca Selengkapnya
Miris, Indonesia Pernah Ekspor Minyak 1 Juta Barel dan Kini Berbalik Jadi Importir
Miris, Indonesia Pernah Ekspor Minyak 1 Juta Barel dan Kini Berbalik Jadi Importir

Pada tahun 2022 hingga 2024, produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun, hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari,

Baca Selengkapnya
Sejarah Jalur Rempah di Bumi Sumatra, Punya Kualitas Terbaik hingga Jadi Perburuan Pedagang Eropa
Sejarah Jalur Rempah di Bumi Sumatra, Punya Kualitas Terbaik hingga Jadi Perburuan Pedagang Eropa

Tak hanya wilayah Timur saja yang kaya akan rempah-rempah. Pulau Sumatra juga tidak kalah kaya dengan hasil rempah yang juga menjadi incaran pedagang Eropa.

Baca Selengkapnya
Potret Daerah Penghasil Bawang Merah Unggulan di Jatim, Produktif Sejak Masa Awal Kemerdekaan Indonesia
Potret Daerah Penghasil Bawang Merah Unggulan di Jatim, Produktif Sejak Masa Awal Kemerdekaan Indonesia

Pertanian bawang merah di Ngajuk sudah ada sejak 1950-an. Hingga kini, petani Nganjuk tetap pilih menanam bawang merah walau harga di pasar naik turun.

Baca Selengkapnya
Sepanjang Tahun 2023 Volume Produksi PT BUMI Meningkat, Ini Pemicunya
Sepanjang Tahun 2023 Volume Produksi PT BUMI Meningkat, Ini Pemicunya

Batu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.

Baca Selengkapnya
BBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas
BBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas

Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.

Baca Selengkapnya