Indonesia ingin jadi produsen ikan hias terbesar dunia, kalahkan Singapura
Merdeka.com - Indonesia menargetkan jadi produsen dan eksportir ikan hias terbesar di dunia pada 2021, mengingat potensi keanekaragaman hayati yang dimiliki Tanah Air.
"Kita ingin jadi produsen dan eksportir ikan hias terbesar dunia. Keindahan dan keanekaragaman ikan hias Indonesia merupakan modal awal mewujudkan mimpi tersebut," kata Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Kemaritiman, Agung Kuswandono, dikutip dari Antara, Senin (27/11).
Agung menuturkan, Indonesia memiliki sedikitnya 400 spesies ikan hias air tawar dan 650 spesies ikan air laut. Pada 2015, kontribusi Indonesia untuk nilai ekspor ikan hias air laut menduduki posisi ke tiga dunia dengan nilai USD 5,43 juta. Sementara ekspor ikan hias air tawar menduduki posisi ke lima besar dunia dengan nilai USD 14,18 juta.
-
Apa target produksi perikanan Indonesia di tahun 2025? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Siapa yang menargetkan produksi perikanan 24,58 juta ton? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Kenapa KKP mendorong konsumsi ikan yang berkelanjutan? Fakta yang menggembirakan harus didukung ketersediaan ikan yang bermutu secara kontinyu dan mudah diakses oleh masyarakat. Mengingat kecukupan kebutuhan ikan berbanding lurus dengan ketersediaan sumber daya perikanan,' ujar Budi.
-
Siapa yang memegang rekor ikan mas terbesar? Ikan mas besar ini ditangkap oleh Jeff Graham pada 25 Juni 1986 di Danau Prince.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
Ada pun tren produksi ikan hias diharapkan bisa terus meningkat hingga mencapai 2,5 miliar ekor pada 2019 dari produksi 2016 yang mencapai 1,31 miliar ekor. Sedangkan dalam 10 tahun terakhir (2007-2016), Indonesia terus bersaing dengan Singapura, Malaysia, Spanyol, Jepang, Ceko dan Thailand yang menguasai pasar ikan hias dunia.
"Kita juga punya koral dan tanaman hias air yang sebetulnya itu sudah mendunia. Ini potensi besar dan kita ingin mengangkat objek perikanan ini jadi salah satu aspek ekonomi yang baik, bisa mengangkat industri, pekerjakan banyak orang dan membuat Indonesia jadi penyuplai ikan hias terbesar dunia," tuturnya.
Menurut Agung, dengan potensi yang ada, Indonesia seharusnya bisa mengalahkan Singapura yang hanya negara pulau kecil. Dia mengungkapkan, Singapura saat ini jadi pesaing Indonesia karena menjadi hub industri ikan hias internasional.
"Kami ingin tarik itu ke sini. Karena dari Indonesia ke Singapura itu nilai tambahnya lebih dari 40 kali lipat," ucapnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Tri Haryanto mengatakan, potensi ikan hias Indonesia yang besar akan sia-sia jika tidak sebesar-besarnya dimanfaatkan untuk rakyat.
"Potensi ikan hias luar biasa di Indonesia dan ini menjadikannya salah satu indikator kinerja utama direktorat kami. Pada 2016 kami targetkan produksi 1,9 miliar ekor hias. Tahun 2017 ini kami berharap naik jadi 2,1 miliar ekor," ujarnya.
Pemerintah sendiri saat ini tengah menyusun Rencana Aksi Nasional Pembangunan Industri Ikan Hias 2017-2021 sebagai panduan upaya pengembangan ikan hias di Indonesia. Upaya mengembangkan potensi ikan hias merupakan dukungan terhadap implementasi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2016 tentang Percepatan Industri Perikanan Nasional.
Kemenko Kemaritiman bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan mendukung Nusantara Aquatic (Nusatic) dalam gelaran Simposium Nasional "Pembangunan Industri Ikan Hias Indonesia: Peluang dan Tantangan menjadi Produsen dan Eksportir Ikan Hias Nomor 1 Dunia" digelar 30 November 2017 di ICE BSD, Tangerang Selatan.
Kemudian, pada 1-3 Desember 2017 akan digelar Nusatic 2017 Pameran Ikan Hias International (2nd Indonesia Ornamental Fish & Aquatic Plant Show) di lokasi yang sama. Acara Simposium Nasional akan dibuka oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan akan membahas upaya pengembangan industri ikan hias secara holistik.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capaian Indonesia ini menggeser posisi Singapura dan Belanda.
Baca SelengkapnyaMengingat, Singapura merupakan negara kecil yang tidak memiliki lautan seluas Indonesia.
Baca SelengkapnyaPosisi tersebut telah menggeser Singapura dan juga Belanda.
Baca SelengkapnyaProduk-produk ini mengandung minimal 30 persen kandungan ikan, menawarkan variasi menu yang tidak hanya memenuhi selera lokal tetapi juga internasional.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan salah satu kekuatan penting dalam perikanan tuna dunia.
Baca Selengkapnya42 ton pakan udang, 8 juta ekor benur, dan 400 ekor induk udang dengan total nilai ekonomi mencapai Rp. 1,66 Miliar dikirimkan.
Baca SelengkapnyaJumlah ikan di Indonesia masih surplus, diharapkan menjadi kekuatan pangan nasional ke depan.
Baca SelengkapnyaDalam pameran internasional yang berlangsung selama 3 hari ini, KKP membawa 9 eksportir produk perikanan.
Baca SelengkapnyaKKP berharap dapat terus menjamin tersedianya sumber daya ikan tuna agar bisa memberikan nilai kesejahteraan serta kontribusi untuk negara.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono mengajak Turki untuk pengembangan budidaya ikan Tuna di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBudidaya udang di Indonesia masih pakai cara tradisional.
Baca SelengkapnyaBudi menjelaskan, negara tujuan ekpor Indonesia masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS) sebanyak 32,8 persen, China 20 persen dan lainnya.
Baca Selengkapnya