Indonesia jadi negara konsumsi plastik terbesar kedua setelah China
Merdeka.com - Pemerintah telah menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar pada pertengahan Februari 2016. Hal ini untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat penggunaan plastik. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan penggunaan kantong plastik terbesar kedua setelah China.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, berdasarkan riset yang dilakukan Greeneration Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mencatat Indonesia masih mengkonsumsi 9,8 miliar kantong plastik per tahunnya.
"Angka 9,8 miliar ini menandakan kita masih boros dalam menggunakan kantong plastik. Ini yang harus dikurangi mengingat plastik menjadi penyumbang pencemaran lingkungan," ujar Tulus di kantornya, Jakarta, Rabu (13/4).
-
Mikroplastik apa yang paling banyak dikonsumsi orang Indonesia? Secara keseluruhan, studi ini menemukan bahwa orang Indonesia mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik per bulan, lebih banyak daripada negara lain, dengan mayoritas partikel plastik berasal dari makanan laut.
-
Kapan konsumsi mikroplastik Indonesia meningkat drastis? Konsumsi mikroplastik di Indonesia meningkat 59 kali lipat dari tahun 1990 hingga 2018.
-
Mengapa Indonesia punya paparan mikroplastik tinggi? Sejumlah penelitian terbaru mengungkap bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan paparan mikroplastik yang sangat tinggi. Hal ini tentu menimbulkan dampak kesehatan yang tidak main-main dan tak bisa disepelekan.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Mengapa penting untuk mengurangi konsumsi plastik? Meskipun efek buruk dari mikro dan nanoplastik masih dalam penelitian, namun temuan saat ini menunjukkan bahwa mereka dapat menyebabkan stres oksidatif, kelainan reproduksi, disfungsi gastrointestinal, dan peningkatan mortalitas.
-
Mengapa sampah plastik sangat mencemari lingkungan? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
Selain itu, sebanyak 32.000 toko anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) berpotensi mengedarkan 9,6-11,68 juta lembar kantong plastik per hari. Hal ini lah yang memicu tingginya tingkat konsumsi masyarakat terhadap kantong plastik.
Tulus menilai, kebijakan kantong plastik berbayar tersebut masih belum efektif karena sekitar 50-60 persen konsumen masih menggunakan kantong plastik. Dengan begitu, YLKI mengimbau kepada pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan lain guna mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
"Walau belum efektif tapi sudah ada perubahan perilaku masyarakat yang menandakan adanya peduli lingkungan. Ini menunjukkan masyarakat mau berkontribusi untuk mengurangi pencemaran lingkungan, salah satunya dengan mengurangi konsumsi kantong plastik," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.
Baca SelengkapnyaKLHK pun memberikan perhatian terhadap menangani polusi yang merusak lingkungan, maka limbah plastik tidak luput dari perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaSampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Jadi Negara Pemakan Mikroplastik Terbanyak Di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Baca SelengkapnyaBerikut efek dari mengonsumsi plastik yang tidak disadari banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang enam fakta penting tentang sampah plastik yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah melakukan langkah konkret dalam mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUni Eropa telah memulai dialog dengan Thailand, Malaysia dan Indonesia untuk mengatasi perdagangan limbah ilegal.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru yang dilakukan Cornell University ungkap paparan berlebih mikroplastik terhadap masayarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaAktivis lingkungan mendesak kedua negara untuk berkomitmen menghentikan dan menangani permasalahan ekspor sampah ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia menjadi negara penghasil sampah makanan terbesar di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaNegara-negara ini merupakan pengkonsumsi mi instan paling banyak di dunia menurut Asosiasi Mi Instan Dunia.
Baca Selengkapnya