Indonesia jajaki impor beras dari Pakistan sebanyak 500.000 ton
Merdeka.com - Pemerintahan Jokowi-JK tengah mendorong untuk segera ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah Pakistan terkait dengan rencana Indonesia untuk mengimpor beras yang diperkirakan kurang lebih sebanyak 500.000 ton.
"Kita masih kejar MoU dengan Pakistan supaya ada payung G2G. Setelah itu, baru Perum Bulog bisa mengirim tim inspeksi dan melakukan verifikasi serta negosiasi," kata Menteri Perdagangan, Thomas Lembong seperti dilansir Antara di sela-sela Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Summit 2015, di Manila, Kamis (19/11).
Thomas mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima dari Duta Besar Pakistan, negara tersebut diperkirakan mampu memasok beras sebanyak 500.000 ton. Namun, beras impor tersebut kemungkinan tidak bisa masuk ke Indonesia pada tahun ini dikarenakan waktu hingga akhir tahun sudah terbilang sempit.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Kenapa beras jadi langka? 'Satgas berdalih salah satu penyebab beras gagal panen imbas cuaca tidak menentu di beberapa daerah. Namun begitu, ketersediaan beras saat ini terbilang masih aman meski harganya mengalami perbedaan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).'
-
Kenapa beras Indonesia dikirim ke India? Sebelumnya pada April 1946, Perdana Menteri Sutan Sjahrir, sebagai upaya diplomatik meraih dukungan menawarkan dunia internasional terkait bantuan beras kepada India sebanyak 500.000 ton.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Apa yang dikatakan Kementan soal produksi beras di tahun 2023? 'Saya yakin dengan data yang dikeluarkan BPS dan Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai produksi dan ketersediaan beras periode Januari Oktober yang mencapai 27,88 juta ton. Angka sebesar itu sudah dilakukan validasi baik melalui kerangka sempel area KSA maupun pengecekan lokasi yang dilakukan jajaran Kementan,' ujar Sulaiman (14/9).
"Terakhir saya berbicara dengan Dubes Pakistan mereka bisa atau berpotensi memasok sekitar 500 ribu ton. Namun, saya takutnya mungkin tidak keburu (bisa masuk ke Indonesia) pada 2015, jadi mungkin akan masuk di 2016 karena saat ini sudah pertengahan November," ujar Thomas.
Menurut Thomas, realisasi yang baru bisa dilakukan pada 2016 tersebut dikarenakan, hingga akhir 2015 ini hanya tersisa waktu kurang lebih enam minggu sementara persiapan yang harus dilakukan seperti negosiasi, inspeksi, pencarian kapal dan pengiriman.
"Saya takutnya cuma tinggal enam minggu lagi, kita harus inspeksi, negosiasi, cari kapal karena jaraknya lebih jauh dari Vietnam dan Thailand. Sepertinya tidak bisa tahun ini," ujar Thomas.
Terkait dengan apakah pada 2016 nanti juga dilakukan impor beras untuk menjamin pasokan beras, Thomas menjelaskan, dirinya masih menunggu hasil dari rapat koordinasi, di mana keputusan pemerintah untuk melakukan impor beras atau tidak, juga akan menambahkan pertimbangan terkait dampak El Nino.
Selain itu, market intel juga diharapkan bisa berperan lebih dan bahkan bila perlu bisa mencari pasokan dari Brazil. Sementara Bulog juga berinisiatif untuk mencari pasok dari Myanmar dan Kamboja.
"Kita sudah melakukan beberapa kali rakor, dan sama halnya dengan komoditas pangan lain, kita akan mulai perencanaan tahunan. Jadi November kita akan hitung untuk impor sapi, gula, beras untuk persiapan tahun berikutnya. Pada 2016, masih menunggu hasil rakor," ujar Thomas.
Rencana pemerintah untuk mengimpor beras dari Pakistan terjadi setelah sebelumnya pemerintah mengakui bahwa keputusan untuk mengimpor beras yang akan dipergunakan untuk memperkuat stok sedikit terlambat sehingga menyebabkan minimnya pasokan dari negara pemasok seperti Vietnam dan Thailand.
Pemerintah berencana untuk mengimpor beras sebanyak 1,5 juta ton dari Vietnam dan Thailand, namun, akibat dari terlambatnya antisipasi dan mengambil keputusan, maka stok beras yang ada di negara eksportir sudah menipis dikarenakan Filipina telah melakukan pembelian dalam jumlah yang cukup besar dan menyebabkan harga beras mengalami kenaikan. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia menargetkan impor hingga 3,6 juta ton beras tahun ini.
Baca SelengkapnyaVolume impor beras Indonesia sepanjang Januari hingga November 2022 mencapai 326.5 ribu ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 157,97 ribu ton berasal dari India.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaBayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mengkaji berbagai langkah untuk meminimalkan impor.
Baca SelengkapnyaKesepakatan ini usai Presiden Jokowi bertemu Presiden Xi Jinping.
Baca SelengkapnyaImpor terpaksa dilakukan karena tantangan pertanian yang semakin kompleks dan potensi krisis pangan dunia.
Baca SelengkapnyaBPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).
Baca SelengkapnyaSalah satu yang tampak nyata adalah produksi beras di berbagai negara mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca Selengkapnya