Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia kaya gas tapi masih doyan impor

Indonesia kaya gas tapi masih doyan impor Pipa Gas PGN. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik mencatat penurunan impor pada Februari 2015 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Impor mengalami penurunan USD 11,55 miliar atau 16,24 persen.

Secara keseluruhan, impor migas mengalami penurunan. Namun jika dilihat lebih detail, yang menurun hanya impor minyak. Sedangkan impor gas sebaliknya, justru mengalami kenaikan. "Impor gas meningkat sebesar 16,49 persen," ujar Kepala BPS Suryamin di kantornya, Senin (16/3).

Kondisi ini tentu kontraproduktif jika mengacu pada pengakuan Indonesia sebagai negara yang kaya akan gas. Bukan tanpa alasan Indonesia tetap mengimpor gas.

Orang lain juga bertanya?

Kandungan gas dalam negeri bentuknya Liquid Natural Gas (LNG) yang terdiri methana (C1H2) dan ethana (C2H4). Gas jenis ini yang banyak diekspor. Indonesia masih doyan impor lantaran membutuhkan gas bentuk Liquified Petroleum Gas (LPG) yang komponennya berupa propana (C3H6) dan butana (C4H8). Gas ini yang digunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.

Dari catatan BPS, impor migas Februari 2015 mengalami penurunan sebesar 18,7 persen dibanding Januari 2015 atau month to month. Sedangkan untuk untuk nonmigas pada Februari 2015 turun 6,34 persen.

"Impor minyak mentah turun sebesar 19,7 persen. Demikian juga untuk impor hasil minyak turun 22,01 persen," tuturnya.

Jika dilihat secara bulanan, total impor pada Februari 2015 juga turun 8,42 persen dibandingkan Januari 2015.

"Mudah-mudahan ini karena upaya penekanan impor kemudian ekspor digenjot dan bisa terjadi penurunan," kata Suryamin.

Suryamin memaparkan data impor Januari-Februari 2015 yang tercatat USD 24,16 miliar. Nilai ini turun 15,83 persen secara yoy atau dibanding Januari-Februari 2015.

"Untuk impor nonmigas Januari-Februari 2015 sebesar USD 20,33 miliar, turun 6,32 persen (yoy)," tuturnya.

Impor terbesar masih didominasi mesin dan peralatan mekanik, sedangkan impor mesin dan peralatan listrik menyumbang share USD 2,58 miliar turun 15,14 persen.

"Impor nonmigas terbesar datang dari China dengan USD 5,20 miliar. Naik 5,44 persen. Kedua impor dari Jepang USD 2,43 miliar. Ketiga impor Thailand USD 1,34 miliar. Penurunannya 11,16 persen," ucapnya.

Untuk impor nonmigas dari ASEAN sebesar USD 4,21 miliar (20,73 persen), dan impor nonmigas dari Uni Eropa USD 1,77 miliar (8,69 persen). (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.

Baca Selengkapnya
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun

Neraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Nilai Impor Indonesia Anjok di Agustus 2024
Nilai Impor Indonesia Anjok di Agustus 2024

Impor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia Anjlok, Juni 2023 Hanya Rp302,33 Triliun
Ekspor Indonesia Anjlok, Juni 2023 Hanya Rp302,33 Triliun

Kinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Anjlok di Juni 2023, Disumbang Mesin dan Peralatan Elektronik
Data BPS: Impor Indonesia Anjlok di Juni 2023, Disumbang Mesin dan Peralatan Elektronik

Penurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar
Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar

Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.

Baca Selengkapnya
Keren, Indonesia Kembali Catatkan Surplus Neraca Dagang 39 Bulan Berturut-turut
Keren, Indonesia Kembali Catatkan Surplus Neraca Dagang 39 Bulan Berturut-turut

Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun

Baca Selengkapnya
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 52 Bulan Berturut-turut
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 52 Bulan Berturut-turut

Surplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Impor Indonesia di Bulan Maret Turun 2,60 Persen
Impor Indonesia di Bulan Maret Turun 2,60 Persen

Turunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Tembus USD 16,06 Miliar pada April 2024
Data BPS: Impor Indonesia Tembus USD 16,06 Miliar pada April 2024

Angka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar

Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya
Ekspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya

BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.

Baca Selengkapnya