Indonesia kembangkan penggunaan baja dalam pembangunan jembatan dan jalan tol
Merdeka.com - Pembangunan infrastruktur di Indonesia semakin berkembang. Pemerintah terus berupaya menggenjot pembangunan infrastruktur agar tidak kalah dengan negara-negara tetangga lainnya. Seperti halnya pembangunan jembatan dan jalan tol.
Akan tetapi pembangunan jembatan yang menggunakan bahan baku baja masih minim. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir total jumlah populasi jembatan yang menggunakan baja sekitar 316.2 km di seluruh Indonesia.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pabrikator Jembatan Baja Indonesia Andi Syukri mengatakan, pembangunan jembatan yang menggunakan baja paling banyak berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Karena wilayah tersebut memiliki sungai yang panjang.
-
Dimana saja jembatan di Banyuwangi dibangun? Tahun 2023 ini, pemkab melakukan pembangunan dan perbaikan sebanyak 52 jembatan yang tersebar di berbagai wilayah Banyuwangi, 10 di antaranya adalah jembatan rekonstruksi bencana.
-
Bagaimana pembangunan jembatan ini dilakukan? “Pembangunan ini akan menambah akses jembatan baru, sehingga menjadi dua akses jembatan. Selain itu, akan dilakukan diperkuat jembatan eksisting yang sudah ada,“ jelas Gubernur Andi.
-
Dimana jembatan ini berada? Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembudi Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
-
Kapan jembatan itu dibangun? Konon jembatan gantung ini sudah ada sejak tahun 1918.
-
Kapan jembatan ini dibangun? Jembatan ini dibangun pada tahun 1914.
-
Bagaimana jembatan itu dibangun? Pondasi jembatannya terbuat dari batu andesit. Untuk penyangga di tiap ujungnya ada dua dan masing-masing penyangga terdiri dari empat seling besi.
"Berdasarkan data empat tahun terakhir dari Kementerian PUPR, populasi jembatan Indonesia itu untuk tipe rangkai 100.5 km panjangnya. Untuk tipe gelagar 164.4 km, untuk tipe culvert 20,6 km, culvert itu jembatan yang kecil-kecil. Jembatan ini paling banyak di wilayah-wilayah yang sungainya panjang-panjang," kata Andi saat ditemui di rumah makan Mbok Berek Tebet, Jakarta, Jumat (26/1).
Lanjutnya, saat ini infrastruktur di Indonesia semakin berkembang, namun yang paling mumpuni di wilayah Jawa. Meski begitu yang lebih banyak pembangunan jembatan menggunakan baja di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Indonesia bagian Timur.
"Tetapi untuk 1-2 tahun terakhir pemerintah pusat juga banyak melakukan pembangunan jalan tol. Sekarang jadi di Jawa, jadi banyak lagi pengadaan baja. Terdorong dari pembangunan jalan tol itu. Jadi banyak lagi pengadaan baja dipicu dengan pembangunan cukup besar-besaran di jalan tol," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait keberadaan Tol Cimanggis-Cibitung yang baru diresmikannya, Wapres mengharapkan akan mendorong efisiensi dan efektivitas kegiatan ekonomi.
Baca SelengkapnyaIndonesia memproduksi baja sekitar 16,8 juta ton di sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaNilai investasi jembatan ini sebesar Rp1,43 triliun.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Presiden membandingkan dengan China yang telah memiliki jalan tol sepanjang 48.000 kilometer.
Baca SelengkapnyaJembatan baru dengan panjang sekitar 40 meter itu diklaim bisa tahan selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaMasih jadi tanda tanya mengapa jembatan ini dinamakan jembatan cincin
Baca SelengkapnyaSelain jalan, infrastruktur jembatan menjadi prioritas pembangunan di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong peningkatan daya saing Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR bersama mitra kerja BUJT terus bekerja sama melanjutkan pembangunan jalan tol. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan jalan
Baca SelengkapnyaJokowi berhasil menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 2.700 kilometer (km) untuk mengurangi biaya logistik.
Baca SelengkapnyaSalah satu infrastruktur baru di IKN nantinya akan menjadi penghubung antara Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan
Baca SelengkapnyaSebanyak 161 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah rampung senilai Rp1.134,9 triliun.
Baca Selengkapnya