Indonesia-Korsel tanda tangani 15 nota kesepahaman bisnis
Merdeka.com - Ketua Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan sebanyak 15 nota kesepahaman ditandatangani oleh perusahaan dan institusi Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan dalam Forum Bisnis dan Investasi Indonesia-Korea 2018.
Nota kesepahaman itu meliputi sektor energi, properti, mesin, teknologi dan kosmetik dengan total komitmen investasi yang bersifat business to business (B-to-B) mencapai 5,76 miliar dolar AS.
"Kami sangat terbuka akan investasi yang masuk ke Indonesia," kata Rosan di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (12/9).
-
Siapa yang menandatangani kerja sama ini? Penandatanganan dilakukan oleh Plt. Direktur Jenderal Pembinanan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemnaker, Fahrurozi dan President of KOSHA, Ahn Jongjoo di Jakarta, Selasa (25/6).
-
Siapa yang menandatangani perjanjian kerja sama? Pada akhir acara penandatangan Nota Kesepahaman serta Perjanjian Kerjasama ditandatanganisecara langsung oleh Dekan FH UMY dan Ketua PTUN Yogyakarta.
-
Siapa yang membantu ekonomi Korea Selatan? AS menjadi sekutu dan membantu perekonomian Korsel yang terpuruk usai perang saudara.
-
Siapa yang menandatangani MoU kerja sama? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Bagaimana Kemendag meningkatkan kerja sama dengan Korea? Selain itu, dalam meningkatkan kerja sama, Korea menawarkan kerja sama di beberapa sektor, yaitu digitalisasi, ekonomi hijau, dan rantai pasok,“ pungkas Jerry.
-
Siapa yang terlibat dalam kerjasama ini? Bersama PT Cyberindo Aditama (CBN) dan Lippo Group melalui PT Tata Mandiri Daerah Lippo Karawaci (TMD Lippo Karawaci) telah menandatangani kesepakatan strategis.
Rosan menyampaikan masih banyak potensi-potensi perdagangan dan investasi antara RI-Korsel yang perlu digali. Menurutnya, kali ini merupakan rombongan terbesar yang diajak karena membawa 104 pengusaha ikut dalam Indonesia-Korea Business and Investment Forum 2018.
"Ini sebagai tanda membaiknya hubungan dagang dan investasi Indonesia dengan Korea Selatan yang sangat baik," imbuh Rosan.
Kesepakatan yang terjadi di sektor industri tersebut, di antaranya Hyundai Engineering yang bermitra dengan PT Sulfindo Adiusaha untuk pengembangan pabrik kimia yang akan menghasilkan produk vinyl chloride monomer (VCM) dan poly vinyl chloride (PVC) di Merak, Banten dengan nilai investasi sebesar USD 200 juta.
Kemudian, pengembangan pabrik mesin diesel senilai USD 185 juta yang dilakukan oleh Doosan Infracore dengan PT Boma Bisma Indra (Persero) dan PT Equiti Manajemen Teknologi.
Selanjutnya, SD Biotechnologies menjalin kerja sama dengan PT Orion Pratama Sentosa untuk membangun industri kosmetika di Karawang, Jawa Barat senilai USD 20 juta.
Selain itu, kemitraan strategis di bidang pengembangan pusat teknologi alat-alat permesinan di Bandung, Jawa Barat yang merupakan kolaborasi Korea Institute for Advancement of Technology dan Kementerian Perindustrian.
Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri Korsel (KCCI) Park Yong-man berharap forum ini dapat memuluskan jalan bagi perusahaan-perusahaan Korsel untuk berinvestasi dalam proyek-proyek inovatif di Indonesia. Apalagi sudah ada arah yang jelas dalam pengembangan industri ke depan melalui peta jalan Making Indonesia 4.0.
Menurutnya, ada rencana yang komprehensif bagi pengembangan industri berteknologi tinggi, mencakup teknologi digital, serta bio and hardware automation. "Sebagaimana perusahaan Korea sangat tertarik dan memiliki pengalaman terbaik di bidang ini, kami berharap kedua belah pihak dapat meningkatkan kolaborasi di masa depan," paparnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data BKPM menunjukkan investasi Singapura pada kuartal II-2024 mencapai USD4,6 miliar atau setara Rp71,42 triliun.
Baca SelengkapnyaSeluruh KKKS telah menyelesaikan kewajiban finansial, melalui pembayaran bonus tanda tangan dan menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan.
Baca Selengkapnya"Saya kira ini adalah tonggak yang sangat penting dalam hubungan kita," kata Prabowo
Baca SelengkapnyaPerolehan ini lebih tinggi dibanding saat TEI ke-37 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaRosan menuturkan, total investasi Indonesia di negara-negara Afrika mencapai USD2,09 miliar.
Baca SelengkapnyaInvestasi bernilai fantastis tersebut berasal dari 11 kesepakatan kerja sama dengan perusahaan swasta maupun BUMN China.
Baca SelengkapnyaKementerian Investasi BKPM telah menjalin kerjasama yang baik dengan Bank Indonesia dalam bentuk kegiatan promosi bersama di dalam maupun luar negeri.
Baca SelengkapnyaRosan Perkasa Roeslani mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Beijing.
Baca SelengkapnyaTotal investasi komitmen pasti dari penandatangan WK ini senilai USD 96,92 juta, atau setara Rp1,56 triliun (kurs Rp16.130 per USD).
Baca SelengkapnyaKorea Selatan meminta dukungan Indonesia sebagai Tuan Rumah APEC 2025. Selain itu, Korea Selatan juga akan melakukan diseminasi IK-CEPA pada 2025.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengharapkan agar kerja sama ini dapat mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.
Baca Selengkapnya