Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia Lebih Suka Jual Komoditas Dibanding Kembangkan Industri

Indonesia Lebih Suka Jual Komoditas Dibanding Kembangkan Industri Bambang Brodjonegoro. ©staf humas kementerian PPN/Bapenas

Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro membeberkan penyebab Indonesia belum pernah menjadi negara industri sepenuhnya. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh ketergantungan Indonesia terhadap Sumber Daya Alam (SDA) yang cukup tinggi.

"Mengapa meskipun sudah jadi kebutuhan dan keinginan, Indonesia belum bisa menjadi negara industri sesungguhnya? Pertama begitu menariknya yang namanya SDA terutama pertambangan dengan bahan tambangnya luar biasa. Variasinya cukup banyak dan beberapa termasuk terbesar di dunia," ujar Menteri Bambang di Kantornya, Jakarta, Kamis (13/12).

Sumber Daya Alam (SDA) yang cukup bervariasi ini, kata Menteri Bambang, membuat orang Indonesia lebih suka menjual komoditas. Apalagi, sektor ini tak membutuhkan waktu pengolahan yang cukup lama meskipun biaya yang dikeluarkan lebih besar.

"Indonesia menghadapi dilema boleh dibilang kebiasaan kita. Sayangnya ini belum berubah Indonesia kurang sabar melalui tahapan pembangunan sektor industri tidak pendek dan tidak mudah pasti ada up and down nya kurang teknologi dan sebagainya," jelasnya.

Menteri Bambang melanjutkan, harga komoditas tidak selalu membaik sepanjang waktu. Hal ini kemudian mempengaruhi pendapatan Indonesia dari sektor tersebut menjadi fluktuatif.

"Ketika ada perkembangan industri tahu-tahu tambang ada kabar baik maka orang melupakan industri dan kembali ke tambang. Padahal yang seharusnya didorong itu adalah industrinya," jelasnya.

Mantan Menteri Keuangan tersebut menambahkan, seluruh negara di dunia memerlukan sektor industri untuk mendongrak pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Khusus untuk negara G-20 hanya ada dua negara yang tidak berbasis Industri.

"Kalau bicara G-20 yang tidak bertumpu pada industri hanya dua. Saudi Arabia yang bergantung minyak satu lagi Australia. Australia adalah negara yang mengandalkan industri dan jasa di SDA," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Bahan Mentah Tak Bisa Lagi Diandalkan di tengah Gejolak Ekonomi Global, Harus Hilirisasi
Bahan Mentah Tak Bisa Lagi Diandalkan di tengah Gejolak Ekonomi Global, Harus Hilirisasi

Dalam 20 tahun terakhir, dinamika geopolitik dunia telah mengalami perubahan yang signifikan.

Baca Selengkapnya
Di depan Jokowi, Ketua MPR Ingatkan Jangan Cuma Andalkan Sumber Daya Alam untuk Bangun Ekonomi
Di depan Jokowi, Ketua MPR Ingatkan Jangan Cuma Andalkan Sumber Daya Alam untuk Bangun Ekonomi

Mengingat, Indonesia dinilai sudah terlalu lama memperalat SDA sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
RI Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia, Tapi yang Untung Malah Malaysia & Belanda
RI Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia, Tapi yang Untung Malah Malaysia & Belanda

Dalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Ini, Indonesia Bisa Gagal Jadi Negara Maju
Gara-Gara Ini, Indonesia Bisa Gagal Jadi Negara Maju

Indonesia punya semua persyaratan untuk menjadi negara maju

Baca Selengkapnya
Miris! Kemiskinan di Daerah Tambang dan Kaya Sumber Daya Alam
Miris! Kemiskinan di Daerah Tambang dan Kaya Sumber Daya Alam

Guru Besar Hukum Pidana Universitas Pancasila Agus Surono mengatakan, tantangan terbesar dalam pengelolaan SDA adalah masalah deforestasi.

Baca Selengkapnya
Inerco Minta Pengusaha Utamakan Pipa Baja Seamless Buatan Dalam Negeri
Inerco Minta Pengusaha Utamakan Pipa Baja Seamless Buatan Dalam Negeri

Produksi pipa baja seamless untuk industri migas di dalam negeri, sudah mencapai 500.000 ton per tahun.

Baca Selengkapnya
Jadi Daya Tarik Investor Asing, Jari Emak-Emak Indonesia Lebih Lentik untuk Jahit Pakaian Dalam Premium
Jadi Daya Tarik Investor Asing, Jari Emak-Emak Indonesia Lebih Lentik untuk Jahit Pakaian Dalam Premium

Investasi dari negara seperti China, Korea, dan Taiwan menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap industri tekstil di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Riset INDEF: Indonesia Punya Momentum Strategis untuk Jadi Pemain Global dalam Hilirisasi Tembaga
Riset INDEF: Indonesia Punya Momentum Strategis untuk Jadi Pemain Global dalam Hilirisasi Tembaga

Direktur Eksekutif INDEF, Esther Sri Astuti menyebut Indonesia menempati posisi ke-10 dengan kepemilikan sekitar 3% dari total cadangan tembaga dunia.

Baca Selengkapnya
10 Fakta tentang Indonesia yang Diakui Dunia, Mulai dari Geografis hingga Penduduknya
10 Fakta tentang Indonesia yang Diakui Dunia, Mulai dari Geografis hingga Penduduknya

Bukan hanya bagi penduduknya saja, Indonesia punya sederet fakta yang menarik bagi masyarakat dunia.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Sumber Daya Alam Harus Dijual dengan Harga Tinggi
Prabowo: Sumber Daya Alam Harus Dijual dengan Harga Tinggi

Selain itu, buruh tidak seharusnya mendapatkan upah murah. Dan Prabowo akan memperjuangkannya.

Baca Selengkapnya
Sederet PR Pemerintah Jika Ingin Indonesia Kuasai Pasar Baterai Kendaraan Listrik di Dunia
Sederet PR Pemerintah Jika Ingin Indonesia Kuasai Pasar Baterai Kendaraan Listrik di Dunia

Permintaan baterai lithium ion diperkirakan akan meningkat lantaran meroketnya kebutuhan akan kendaraan listrik dan penyimpanan energi.

Baca Selengkapnya