Indonesia Mampu Swasembada Garam Konsumsi, Tapi Tidak untuk Industri
Merdeka.com - Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Safri Burhanudin, mengatakan produksi garam rakyat selalu naik turun. Sebab, produksi petani garam masih bergantung pada musim yang sangat membantu prosesnya.
"Produksi garam rakyat kita ini sangat tergantung dengan musim. Musim kering ini pengaruhnya sangat besar," kata Safri dalam Webinar bertajuk Mampukah Indonesia Swasembada Garam?, Jakarta, Kamis (3/12).
Safri mengatakan produksi garam nasional tiap tahunnya tidak lebih dari 1,2 juta ton. Dari jumlah yang dihasilkan ini hanya bisa memenuhi kebutuhan garam konsumsi.
-
Kapan produksi garam meningkat? “Biasanya hanya 2,5 ton garam dalam sepekan. Tapi sekarang sampai 5 ton sepekan,“ ujar Kasipin.
-
Apa dampak El Nino pada produksi garam? “Pada bulan Juni 2023 cuacanya masih ada hujan sehingga proses pembuatan garamnya agak lama. Sedangkan saat ini setelah airnya matang dan dituang di lahan pengeringan dalam waktu sepekan sudah bisa dipanen,“ Selain cuaca panas, udara juga disertai angin timur yang cukup kencang sehingga mempercepat proses pembuatan garam.
-
Bagaimana El Nino mempercepat produksi garam? “Pada bulan Juni 2023 cuacanya masih ada hujan sehingga proses pembuatan garamnya agak lama. Sedangkan saat ini setelah airnya matang dan dituang di lahan pengeringan dalam waktu sepekan sudah bisa dipanen,“ Selain cuaca panas, udara juga disertai angin timur yang cukup kencang sehingga mempercepat proses pembuatan garam.
-
Bagaimana garam di laut bertambah? Selain itu, air juga merembes ke dalam retakan di kerak Bumi. Di sana, air dipanaskan oleh magma, yang melarutkan garam dan mineral dari batu. Larutan ini akan bercampur dengan kembali ke perairan laut. Sementara beberapa kandungan mineral seperti besi, seng, dan tembaga dihilangkan dari air oleh organisme, natrium dan klorida yang merupakan bahan utama dari garam meja tertinggal. Karena itulah, kadar garam di lautan meningkat seiring berjalannya waktu.
-
Dimana garam berasal? Kandungan garam ini berasal dari proses alami hujan yang memiliki sifat sedikit asam. Saat hujan jatuh ke permukaan batu, sifat asamnya akan melarutkan sejumlah kecil garam dan mineral yang kemudian mengalir ke sungai dan danau.
-
Kenapa KKP menargetkan produksi garam 2,25 juta ton? Begitu juga dengan produksi garam mencapai nilai sebesar 2,25 juta ton.
"Kalau bicara garam untuk konsumsi kita bisa swasembada, tapi kalau untuk industri ini butuh produksi yang lebih besar," kata dia.
Kebutuhan garam di Indonesia terus meningkat, khususnya beberapa sektor industri. Akhirnya pemerintah pun mengizinkan importasi garam hanya untuk kebutuhan industri. Izin ini pun dibuat sangat ketat dengan persetujuan dari Kementerian Perindustrian.
"Importasi garam hanya untuk kebutuhan industri," kata dia.
Berdasarkan data neraca garam, kebutuhan nasional rata-rata selama 3 tahun terakhir berada di angka 4,4 juta ton. Sementara, produksi garam dalam negeri hanya mampu memenuhi 2,85 juta ton pada 2019.
Sehingga kekurangan yang ada dipenuhi dengan membuka keran impor untuk penggunaan industri. Pada 2019 impor garam yang dilakukan Indonesia sebanyak 2,69 juta ton. Lalu tahun ini impor garam naik menjadi 2,9 juta ton. Sementara itu, produksi garam tahun ini hanya 544.000 ton dan stok garam yang dimiliki hanya 775.000 ton.
"Kebutuhan impor ini naik terus, sampai tahun ini 2,8 juta ton, sedangkan produksi kebutuhan produksi sampai 4,5 juta ton," kata dia.
Upaya Tingkatkan Produksi Lokal
Upaya peningkatan produksi juga sudah dilakukan. Salah satunya yang saat ini dilakukan PT Garam. Menggunakan teknologi yang sederhana, PT Garam bisa sudah bisa menghasilkan 100-150 ton garam untuk lahan 1 hektar.
Sementara, bila dilakukan petani garam biasa 1 hektar hanya bisa menghasilkan 60-70 ton. Adapun total luas lahan garam yang ada 22.000 hektar. Namun yang dilakukan ekstensifikasi hanya 14.000 hektar.
Meski begitu, tetap saja upaya ini dinilai masih belum bisa memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Apalagi, kata Safri, kebutuhan garam untuk industri akan meningkat di tahun 2021. Sedangkan produksinya garam nasional masih tetap.
"Kami melihat ada penambahan (kebutuhan) garam industri pada 2021, ini akan terus meningkat sedangkan lahan garamnya masih tetap. Maka ini harus ada cara yang baru menyelesaikannya ini," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teknologi yang dikembangkan berupa pengenalan cuaca, teknologi ulir filter (TUF) dan kristalisasi garam berbahan bakar briket rakyat.
Baca SelengkapnyaIndonesia per tahunnya butuh sekitar 4,5-4,7 juta ton garam farmasi.
Baca SelengkapnyaProduksi garam justru bisa lebih cepat saat terjadinya fenomena El Nino
Baca SelengkapnyaPeningkatan target tersebut sejalan dengan banyaknya industri dalam negeri yang bisa menghasilkan garam sesuai dengan spesifikasi.
Baca SelengkapnyaBadan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaMisalnya, pada 2018 atau satu tahun menjelang Pemilu 2019, impor beras melonjak jadi 2,25 juta ton, dari tahun 2017 yang terdata sekitar 305 ribu ton.
Baca SelengkapnyaProduksi beras menurun akibat fenomena el nino, sehingga dibutuhkan beras impor.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data KSA BPS ketersediaan beras periode Januari-Oktober 2023 ini mencapai 27,88 juta ton.
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaDeflasi berturut-turut terjadi sejak Mei hingga Agustus 2024. Per Agustus 2024, BPS mencatat deflasi 0,03 persen.
Baca SelengkapnyaKesepahaman ini diharapkan dalam meningkatkan penyerapan garam dalam negeri.
Baca Selengkapnya