Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia Mampu Swasembada Garam Konsumsi, Tapi Tidak untuk Industri

Indonesia Mampu Swasembada Garam Konsumsi, Tapi Tidak untuk Industri garam. ©2012 myclfree.com

Merdeka.com - Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Safri Burhanudin, mengatakan produksi garam rakyat selalu naik turun. Sebab, produksi petani garam masih bergantung pada musim yang sangat membantu prosesnya.

"Produksi garam rakyat kita ini sangat tergantung dengan musim. Musim kering ini pengaruhnya sangat besar," kata Safri dalam Webinar bertajuk Mampukah Indonesia Swasembada Garam?, Jakarta, Kamis (3/12).

Safri mengatakan produksi garam nasional tiap tahunnya tidak lebih dari 1,2 juta ton. Dari jumlah yang dihasilkan ini hanya bisa memenuhi kebutuhan garam konsumsi.

Orang lain juga bertanya?

"Kalau bicara garam untuk konsumsi kita bisa swasembada, tapi kalau untuk industri ini butuh produksi yang lebih besar," kata dia.

Kebutuhan garam di Indonesia terus meningkat, khususnya beberapa sektor industri. Akhirnya pemerintah pun mengizinkan importasi garam hanya untuk kebutuhan industri. Izin ini pun dibuat sangat ketat dengan persetujuan dari Kementerian Perindustrian.

"Importasi garam hanya untuk kebutuhan industri," kata dia.

Berdasarkan data neraca garam, kebutuhan nasional rata-rata selama 3 tahun terakhir berada di angka 4,4 juta ton. Sementara, produksi garam dalam negeri hanya mampu memenuhi 2,85 juta ton pada 2019.

Sehingga kekurangan yang ada dipenuhi dengan membuka keran impor untuk penggunaan industri. Pada 2019 impor garam yang dilakukan Indonesia sebanyak 2,69 juta ton. Lalu tahun ini impor garam naik menjadi 2,9 juta ton. Sementara itu, produksi garam tahun ini hanya 544.000 ton dan stok garam yang dimiliki hanya 775.000 ton.

"Kebutuhan impor ini naik terus, sampai tahun ini 2,8 juta ton, sedangkan produksi kebutuhan produksi sampai 4,5 juta ton," kata dia.

Upaya Tingkatkan Produksi Lokal

Upaya peningkatan produksi juga sudah dilakukan. Salah satunya yang saat ini dilakukan PT Garam. Menggunakan teknologi yang sederhana, PT Garam bisa sudah bisa menghasilkan 100-150 ton garam untuk lahan 1 hektar.

Sementara, bila dilakukan petani garam biasa 1 hektar hanya bisa menghasilkan 60-70 ton. Adapun total luas lahan garam yang ada 22.000 hektar. Namun yang dilakukan ekstensifikasi hanya 14.000 hektar.

Meski begitu, tetap saja upaya ini dinilai masih belum bisa memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Apalagi, kata Safri, kebutuhan garam untuk industri akan meningkat di tahun 2021. Sedangkan produksinya garam nasional masih tetap.

"Kami melihat ada penambahan (kebutuhan) garam industri pada 2021, ini akan terus meningkat sedangkan lahan garamnya masih tetap. Maka ini harus ada cara yang baru menyelesaikannya ini," kata dia.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kebutuhan Garam Nasional Terus Meningkat, Begini Teknologi Bisa Genjot Produksi Petani
Kebutuhan Garam Nasional Terus Meningkat, Begini Teknologi Bisa Genjot Produksi Petani

Teknologi yang dikembangkan berupa pengenalan cuaca, teknologi ulir filter (TUF) dan kristalisasi garam berbahan bakar briket rakyat.

Baca Selengkapnya
Kepala BPOM Ungkap 70 Persen Bahan Baku Cairan Infus Masih Impor
Kepala BPOM Ungkap 70 Persen Bahan Baku Cairan Infus Masih Impor

Indonesia per tahunnya butuh sekitar 4,5-4,7 juta ton garam farmasi.

Baca Selengkapnya
El Nino Justru Bawa Berkah Bagi Warga Rembang, Begini Penjelasannya
El Nino Justru Bawa Berkah Bagi Warga Rembang, Begini Penjelasannya

Produksi garam justru bisa lebih cepat saat terjadinya fenomena El Nino

Baca Selengkapnya
Penyerapan Garam Dalam Negeri Meningkat, Ini Pemicunya
Penyerapan Garam Dalam Negeri Meningkat, Ini Pemicunya

Peningkatan target tersebut sejalan dengan banyaknya industri dalam negeri yang bisa menghasilkan garam sesuai dengan spesifikasi.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog

Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.

Baca Selengkapnya
Gibran Sebut Indonesia Swasembada Beras Tahun 2019-2022, Ketua Banggar DPR Ungkap Fakta Lain
Gibran Sebut Indonesia Swasembada Beras Tahun 2019-2022, Ketua Banggar DPR Ungkap Fakta Lain

Misalnya, pada 2018 atau satu tahun menjelang Pemilu 2019, impor beras melonjak jadi 2,25 juta ton, dari tahun 2017 yang terdata sekitar 305 ribu ton.

Baca Selengkapnya
Miris, Sulawesi Selatan Jadi Wilayah Lumbung Padi Tapi Pakai Beras Impor
Miris, Sulawesi Selatan Jadi Wilayah Lumbung Padi Tapi Pakai Beras Impor

Produksi beras menurun akibat fenomena el nino, sehingga dibutuhkan beras impor.

Baca Selengkapnya
DPR dan KTNA Tegaskan Produksi Beras 2023 Aman Tersedia
DPR dan KTNA Tegaskan Produksi Beras 2023 Aman Tersedia

Berdasarkan data KSA BPS ketersediaan beras periode Januari-Oktober 2023 ini mencapai 27,88 juta ton.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Kecewa Kinerja Industri Sawit Menurun Tahun Ini
Pengusaha Kecewa Kinerja Industri Sawit Menurun Tahun Ini

Kinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.

Baca Selengkapnya
Survei BI: Harga Beras Paling Tinggi di Kalteng, Hampir Rp19.000 per Kg
Survei BI: Harga Beras Paling Tinggi di Kalteng, Hampir Rp19.000 per Kg

Kenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).

Baca Selengkapnya
Untung Rugi Indonesia Alami Deflasi 4 Bulan Berturut-turut
Untung Rugi Indonesia Alami Deflasi 4 Bulan Berturut-turut

Deflasi berturut-turut terjadi sejak Mei hingga Agustus 2024. Per Agustus 2024, BPS mencatat deflasi 0,03 persen.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Teken MoU dengan Petani Garam, Menperin: Jangan Cuma Gimmick
Pengusaha Teken MoU dengan Petani Garam, Menperin: Jangan Cuma Gimmick

Kesepahaman ini diharapkan dalam meningkatkan penyerapan garam dalam negeri.

Baca Selengkapnya