Indonesia masih jadi primadona investor Jepang
Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengatakan, prospek dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih tetap menarik. Bahkan untuk negara seperti Jepang masih ingin melakukan investasi di beberapa sektor, terutama otomotif.
Berdasarkan data BKPM, dalam lima tahun terakhir Jepang secara konsisten berada di dalam lima urutan teratas dari negara-negara yang berinvestasi di Indonesia. Bahkan total realisasi investasi Jepang di Indonesia menduduki peringkat ke tiga hingga akhir semester I 2015.
Hingga akhir Semester I-2015, kata Franky, nilai realisasi investasi Jepang mencapai USD 1,577 miliar atau 11,3 persen dari total realisasi investasi PMA di Indonesia sepanjang semester-I 2015. Secara umum, kata Franky, minat investasi Jepang ke Indonesia juga masih tinggi.
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Apa yang dilakukan pemerintah untuk meyakinkan investor? Presiden, lanjut Nurul, telah mengangkat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai Plt Kepala Otorita IKN dan Wakil Menteri ATR Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil Kepala Otorita IKN. Menurutnya, hal itu bukti bahwa IKN tetap berlanjut.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
Hal itu terlihat dari pengajuan izin prinsip sepanjang Januari 2015 hingga awal September 2015. Dalam periode itu, kata Franky, terjadi kenaikan sebesar 15,56 persen atau USD 2,60 miliar dibandingkan periode sebelumnya USD 2,25 Miliar.
"Bila merujuk data-data itu, sinyal kepercayaan pada Indonesia masih tinggi di mata investor Jepang. Lebih dari itu, rasio realisasi investasi Jepang di berbagai sektor industri di Indonesia cukup tinggi, sekitar 62 persen, sehingga izin prinsip yang diajukan diyakini dapat terealisasi," kata Franky dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Minggu (4/10).
Selanjutnya, BKPM juga mengidentifikasi minat investasi dari Jepang sebesar USD 14,24 Miliar di mana USD 4,71 miliar termasuk kategori serius, yang dalam waktu dekat diharapkan sudah masuk tahap pengajuan izin prinsip ke BKPM.
Salah satunya adalah Sumitomo Corporation melalui anak perusahaannya di Indonesia, Summit Auto Group (SAG). Mereka mengumumkan kerjasama dengan Sinar Mas Multi Artha (SMMA) dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) di OTO Group, sebuah perusahaan pembiayaan otomotif.
OTO Group sendiri sudah beroperasi di Indonesia sejak 20 tahun lalu dan memiliki lebih dari 200 jaringan dan melayani lebih dari 6 juta pelanggan di seluruh Indonesia.
Dalam keterangan persnya, para investor di OTO Group yakin masa depan pasar otomotif dan sektor pembiayaannya di Indonesia memiliki prospek yang baik, dan kerjasama dengan Sumitomo akan mampu memperkuat OTO Group di pasar pembiayaan otomotif Tanah Air.
Sementara itu, mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang sekaligus Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan, secara umum investor Jepang memiliki komitmen yang tinggi terhadap rencana investasi dan bisnis mereka.
Selain itu, Lutfi menilai, investor jepang sangat baik dalam hal manajemen bisnis, serta dikenal tangguh dalam menghadapi tantangan dan dinamika pasar. Salah satu investor Jepang yang berinvestasi di Indonesia adalah Sumitomo Corporation. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi dari negara seperti China, Korea, dan Taiwan menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap industri tekstil di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor kinerja positif perekonomian nasional yaitu belanja untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca SelengkapnyaRapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga.
Baca SelengkapnyaSebelum menarik investor luar negeri, banyak pengusaha dalam negeri yang tertarik untuk bergabung masuk dalam pembangunan proyek IKN.
Baca SelengkapnyaHarus diakui, kinerja investasi selama tahun politik akan sangat berpengaruh.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini lebih tinggi dari target Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMendag ungkap Tiongkok menjadi sumber investasi dan mitra dagang penting bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaNKRI ini sedang mengalami bonus demografi yang akan terjadi sampai beberapa tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, tanggapan-tanggapan bernada meremehkan itu menurutnya hanya menghabiskan energi.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca Selengkapnya