Indonesia Resmi Punya Jembatan Gantung Terpanjang Se-Asia Tenggara, Ada di Mana?
Merdeka.com - Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan menghadiri peresmian jembatan gantung Situgunung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Sukabumi pada Sabtu (9/3). Jembatan kebanggaan warga Sukabumi ini memiliki panjang 243 meter dan lebar 1,2 meter, yang menjadikannya sebagai jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara.
"Terimakasih Situgunung Suspension Bridge ini telah dikerjakan dengan bagus dan terimakasih juga kepada Kementerian LHK, PT Fontis Aquam Vivam yang merupakan badan usaha swasta yang mengembangkan wisata di sini," sambut Menko Luhut di lokasi acara.
-
Kenapa pembangunan jembatan ini dilakukan? Hadirnya pembangunan jembatan ini menjadi keluhan masyarakat karena kondisi sering terjadi kemacetan parah di jembatan ini.
-
Dimana saja jembatan di Banyuwangi dibangun? Tahun 2023 ini, pemkab melakukan pembangunan dan perbaikan sebanyak 52 jembatan yang tersebar di berbagai wilayah Banyuwangi, 10 di antaranya adalah jembatan rekonstruksi bencana.
-
Apa fungsi utama jembatan ini saat dibangun? Mengutip situs smkentaf.sch.id, jembatan ini dibangun oleh perusahaan swasta Belanda sebagai bagian dari infrastruktur untuk mendukung operasional perkebunan mereka.
-
Kenapa jembatan di Banyuwangi penting? 'Jembatan putus langsung kami masukkan perencanaan 2023, karena jembatan itu kan penting, memperpendek jarak perjalanan. Kalau tidak segera diperbaiki, mengganggu mobilitas warga. Dan alhamdulillah, yang putus dan rusak kemarin sudah kita perbaiki,' kata Ipuk.
-
Siapa yang terlibat dalam pembangunan jembatan ini? Proyek pembangunannya memakan waktu hampir 10 tahun dan melibatkan ribuan insinyur serta pekerja konstruksi.
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
Pemerintah mendukung pembangunan obyek wisata seperti jembatan gantung tersebut karena sejalan target untuk menjadikan pariwisata sebagai pemberi sumbangan devisa negara terbesar.
Sesuai kewenangan yang diantaranya membawahi sektor pariwisata dan perhubungan, Menko Luhut memaparkan strateginya untuk membangun daerah Selatan Pulau Jawa khususnya Kabupaten Sukabumi.
Salah satunya dengan membangun konektifitas transportasi yang sangat vital diperlukan untuk memajukan wisata. "Apapun yang kita kerjakan di sini, nanti kalau tidak ada angkutan yang bagus, orang tidak akan mau datang," ujarnya.
Menko Luhut menjelaskan berbagai upaya pemerintah mengenai pembangunan infrastruktur pendukung yang sudah dan sedang dilaksanakan, diantaranya pembangunan jalan tol yang menghubungkan berbagai wilayah di kabupaten terluas di Jawa Barat itu dengan provinsi lain.
"Program jalan tol Ciawi ke Sukabumi itu sudah 21 tahun mangkrak. Sekarang tahap 1 sudah selesai dan akan terus dikejar (karena) Presiden mau (supaya dapat diselesaikan) tahun 2021. Itu jalan tol harus jadi sampai ke Pelabuhan Ratu dan juga nanti ke Cianjur sehingga betul-betul daerah ini menjadi kawasan yang bagus. Jalan itu di selatan itu supaya menghubungkan dari Banten terus selatan sampai nanti ke Sukabumi sehingga ekonomi di sini akan tumbuh," tuturnya.
Selain jalan darat, Menko Luhut juga mendorong pembangunan bandar udara di Sukabumi dapat lebih diakses oleh para pelancong. "Saya dorong betul lapangan terbang yang di Sukabumi itu supaya selesai tahun ini. Dan ini bukan bicara akan-akan. Ini sudah kita mulai," pungkasnya.
Hal demikian disambut baik dan sangat diapresiasi oleh Bupati Sukabumi Marwan Hamami yang mewakili masyarakat Sukabumi. Menurutnya, berbagai upaya pemerintah yang disampaikan oleh Menko Luhut sangat dinantikan oleh masyarakat.
"Pembangunan infrastruktur di wilayah kami jelas-jelas sangat membantu dan meningkatkan perekonomian masyarakat, apalagi nanti apabila jalan tol tahap 3 selesai, tentunya ini akan mengurangi kemacetan parah yang kerap kali dialami masyarakat yang dampaknya tentu akan meningkatkan pula kunjungan wisata ke wilayah Sukabumi," tutur Bupati Marwan.
Seperti diketahui, Indonesia juga memiliki jembatan lain yang tak kalah membanggakan. Di saat, Amerika Serikat memiliki jembatan suspensi tertua yakni Jembatan Brooklyn yang selesai dibangun tahun 1883, Indonesia punya jembatan yang lebih tua yakni jembatan lama Kediri 'Brug Over den Brantas te Kediri'. Jembatan dengan konstruksi besi pertama di Jawa ini diresmikan pada 18 Maret 1869.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu jembatan ikonik di Kabupaten Lumajang sempat hancur diterjang banjir lahar Semeru. Tak butuh waktu lama, jembatan tersebut berubah menawan.
Baca SelengkapnyaSalah satu infrastruktur baru di IKN nantinya akan menjadi penghubung antara Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan
Baca SelengkapnyaNilai investasi jembatan ini sebesar Rp1,43 triliun.
Baca SelengkapnyaObjek ekowisata yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara ini bisa menjadi salah satu opsi tempat yang dapat dikunjungi ketika berada di IKN.
Baca SelengkapnyaSetelah diresmikan, jembatan ini diserahterimakan kepada pemerintah kabupaten bersama dengan PT Kereta Commuter Indonesia untuk dikelola bersama.
Baca SelengkapnyaPembangunan jembatan ini sebagai wujud rasa hormat atas jasa Presiden Soekarno saat itu.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPembangunan bendungan ini ditargetkan selesai pada tahun 2026.
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung ini berlokasi di Desa Labuhan Batin, Kecamatan Way Serdang Mesuji, Lampung - Desa Labuhan Jaya, Kecamatan Mesuji, OKI Sumsel.
Baca SelengkapnyaPresiden mengakui pembangunan jalan tol sepanjang 64,5 Km dan dikerjakan sejak 2019 ini cukup sulit.
Baca SelengkapnyaRakornas DPSP Borobudur, Pemerintah akan Tarik 2 Juta Turis dan Dapat Pendapatan 2 Miliar Dolar
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah mengkaji pembangunan proyek tanggul laut raksasa, atau Giant Sea Wall di pesisir Pantura Jawa luar Jakarta.
Baca Selengkapnya