Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia Siap Gelontorkan Dana Jumbo untuk Hasilkan Energi Murah

Indonesia Siap Gelontorkan Dana Jumbo untuk Hasilkan Energi Murah Menkeu Sri Mulyani. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) bersama dengan Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) dan United Nations Development Programme (UNDP) menggelar konferensi bertajuk Indonesia International Conference for Sustainable Finance and Economy 2022: Sustainable Finance Toward a Transition to Net Zero Emission pada 30 November 2022.

Konferensi yang dilangsungkan secara daring tersebut bertujuan untuk mengkaji kebijakan dan upaya pembangunan sektor keuangan Indonesia yang lebih kuat dengan meningkatkan transisi keuangan berkelanjutan di Indonesia.

Keuangan Berkelanjutan (sustainable finance) merupakan salah satu agenda yang diprioritaskan dalam Paris Agreement dalam Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Implementasinya sendiri merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan di tengah urgensi transisi net zero emission.

Orang lain juga bertanya?

Di Indonesia, salah satu langkah menuju penerapan keuangan berkelanjutan dilakukan melalui peluncuran Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform pada side event G20 lalu.

ETM Country Platform merupakan sebuah bentuk koordinasi utama dan penggerak untuk mendorong transisi yang adil dan terjangkau di Indonesia untuk sektor energi. Hal ini adalah bentuk kesiapan Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya keuangan di sektor energi yang dapat menyediakan energi yang andal dan terjangkau selagi tetap berkomitmen terhadap perubahan iklim.

Melalui ETM Country Platform, pemerintah Indonesia akan melakukan berbagai koordinasi dalam menggerakan transisi energi yang saat ini sebagian besar masih berkarbon tinggi menuju energi karbon yang lebih bersih.

"Indonesia telah mengambil tindakan nyata dengan meluncurkan ETM Country Platform. Ini adalah tonggak yang sangat penting dalam merancang transisi energi yang adil dan terjangkau bagi Indonesia. ETM Country Platform ini menunjukkan bahwa kita, Indonesia, siap mengerahkan sumber daya keuangan yang besar di industri energi untuk menghasilkan energi yang andal dan murah guna mempertahankan pertumbuhan ekonomi kita yang kuat," kata Menteri Keuangan Mulyani Indrawati dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (7/12).

Menurut Sri Mulyani, ETM Country Platform Indonesia akan berfungsi sebagai ‘kendaraan’ nasional untuk mengumpulkan lembaga-lembaga swasta dan publik besar untuk bersama-sama mendorong pendanaan yang signifikan untuk aksi iklim.

Hal ini juga akan menghasilkan pelajaran berharga dan praktik terbaik bagi komunitas global untuk menerapkan kebijakan transisi energi yang lebih baik serta untuk memenuhi tujuan iklim kita bersama. "Ini juga menciptakan kesiapan kelembagaan dan pengambil kebijakan Indonesia untuk menarik investasi baru yang signifikan di sektor energi kita dan pada saat yang sama juga akan membantu kita mengurangi emisi gas rumah kaca seperti yang ditunjukkan dalam Nationally Determined Contribution (NDC),” ujar dia.

Pemerintah Indonesia ke depannya berencana untuk mengembangkan kerangka pembiayaan dan investasi melalui kerja sama dengan berbagai mitra institusi dalam negeri maupun luar negeri.

Melalui kapitalisasi sumber daya keuangan yang signifikan di sektor energi dari hasil kerangka pembiayaan dan investasi tersebut, EMT Country Platform ditargetkan untuk membantu Indonesia memproduksi energi yang berkualitas dan terjangkau bagi pembangunan berkelanjutan yang inklusif, bersamaan dengan pencapaian target net zero emission.

“Peran pemerintah adalah menyiapkan kerangka hukum dan infrastruktur lunak terkait agar pasar ESG Indonesia dapat berkembang. Saat ini kami sedang berdiskusi dengan DPR mengenai omnibus law soal pembangunan dan penguatan sektor keuangan Indonesia yang sedang direformasi. Dan kami berharap hal ini dapat menjadi landasan yang kuat bagi sektor keuangan di Indonesia untuk mendukung tujuan pembangunan kita," tutur Sri Mulyani.

Perubahan Iklim Jadi Tantangan Terbesar

Chief Executive ICAEW Michael Izza juga mengatakan, sebagian besar masyarakat dunia sekarang menerima bahwa perubahan iklim sebenarnya adalah tantangan terbesar yang dihadapi dan memiliki tanggung jawab untuk mengatasinya.

"Visi ICAEW adalah agar chartered accountant berkontribusi pada dunia ekonomi yang berkelanjutan, dengan salah satu tema strategis kami yaitu untuk membantu mencapai UN Sustainable Development Goals," jelasnya.

"Dengan tantangan dan ketidakstabilan ekonomi saat ini, dan tekanan kekhawatiran di bidang bisnis, sangat mudah untuk melupakan pentingnya agenda keberlanjutan dan target menuju net zero. Namun sangat penting bagi kita untuk mempertahankan momentum dan tidak melupakan dampak yang bisa dan harus kita buat," sambung dia.

Pada September 2022, pemerintah Indonesia menerbitkan Nationally Determined Contribution (NDC) yang telah disempurnakan dari yang sebelumnya ditentukan dalam Paris Agreement. Indonesia saat ini berkomitmen untuk mencapai target pengurangan emisi sebesar 43,2 persen pada 2030.

Untuk mencapai target tersebut, nantinya ETM Country Platform Indonesia akan memanfaatkan pendekatan keuangan campuran serta dukungan internasional dalam mempercepat transisi dari bahan bakar fosil ke energi ramah lingkungan.

“Dalam hal pembiayaan inovatif untuk SDGs dan krisis iklim, saya kira kita semua setuju bahwa Indonesia telah membuktikan dirinya sebagai pelopor. Indonesia adalah negara pertama di dunia yang menerbitkan Green SUKUK pada tahun 2018 dan negara pertama di Asean yang menerbitkan obligasi SDG hijau pada tahun 2021," tutur Head of Innovative Financing Lab UNDP Indonesia, Muhammad Didi Hardiana.

Instrumen ini telah mengumpulkan lebih dari USD 6,3 miliar dan dana tersebut telah digunakan untuk membiayai proyek hijau dan proyek sosial, di mana UNDP merasa terhormat menjadi mitra pembangunan utama dalam usaha ini.

"Kami berharap dapat mengembangkan arah baru untuk menyelaraskan dan melibatkan keuangan berkelanjutan secara lebih produktif untuk dampak pembangunan yang inklusif khususnya dalam mitigasi dan adaptasi iklim. Kami juga berharap keuangan berkelanjutan yang telah kita kembangkan bersama dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia," ungkap dia.

Fokus Tiga Hal Utama

Sebagai salah satu bentuk koordinasi ETM Country Platform, ke depannya advokasi penerapan keuangan berkelanjutan menuju transisi energi di kalangan pelaku industri khususnya sektor pertambangan dan energi fosil juga perlu dijadikan prioritas yang diagendakan oleh pemerintah dan berbagai organisasi pendukung lain seperti ICAEW.

Berkaitan dengan hal tersebut, nantinya pelaku akan berfokus terhadap tiga hal utama yaitu pendanaan penghentian operasional pembangkit tenaga beremisi tinggi seperti batu bara menuju energi terbarukan, pendanaan pembangunan energi baru terbarukan, dan sumber daya manusia dalam transisi energi yang inklusif.

"Pada tahun 2020, ICAEW telah menjadi badan profesional besar pertama di dunia yang telah mengimplementasikan netralitas karbon," ungkapnya.

"Prestasi besar ini kami harapkan bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Melalui berbagai usaha yang telah kami rintis, bersamaan dengan kolaborasi yang terus berjalan dengan Kementerian Keuangan dan UNDP dan lainnya, kami akan membantu memenuhi proses transisi Indonesia dan global menuju ekonomi yang lebih hijau dan masa depan yang lebih berkelanjutan," tutup Michael.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan

Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Utang Ratusan Triliun Rupiah untuk Transisi Energi, Minta Bunga di Bawah 5 Persen
Indonesia Bakal Utang Ratusan Triliun Rupiah untuk Transisi Energi, Minta Bunga di Bawah 5 Persen

Pemerintah tak ingin utang untuk transisi energi tersebut nantinya membebani generasi penerus bangsa.

Baca Selengkapnya
Akhirnya, Indonesia Kantongi Rp16,2 Triliun dari Amerika Serikat untuk Proyek Transisi Energi
Akhirnya, Indonesia Kantongi Rp16,2 Triliun dari Amerika Serikat untuk Proyek Transisi Energi

Pencairan ini jadi kabar baik bagi sektor industri yang juga sangat terlibat dalam proses JETP untuk proyek transisi energi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Fokus Percepat Peralihan Ekonomi Hijau di Indonesia
Pemerintah Fokus Percepat Peralihan Ekonomi Hijau di Indonesia

Kemenkeu menggelar Indonesia International Conference for Sustainable Finance and Economy 2023.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Dua Cara Pemerintah Setop Pengoperasian PLTU Batu Bara
Terungkap, Ini Dua Cara Pemerintah Setop Pengoperasian PLTU Batu Bara

Menurut rencana, program pensiun dini PLTU batu bara bisa melalui pendekatan teknologi, dan kedua dengan skema menurunkan secara bertahap (phase down).

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Dana Rp15.000 Triliun untuk Kejar Transisi Energi, Uangnya dari Mana?
Indonesia Butuh Dana Rp15.000 Triliun untuk Kejar Transisi Energi, Uangnya dari Mana?

Menteri ESDM Arifin Tasrif terus mengundang lebih banyak mitra internasional untuk mendukung percepatan program transisi energi

Baca Selengkapnya
Luhut Cari Donor Baru untuk Pensiunkan PLTU Batubara Senilai Rp306 Triliun
Luhut Cari Donor Baru untuk Pensiunkan PLTU Batubara Senilai Rp306 Triliun

Pemerintah berencana mencari donor lain yang bisa membantu Indonesia mempercepat pensiun PLTU Batubara.

Baca Selengkapnya
Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau 1,2 Miliar Euro untuk Sektor Kelistrikan di COP29
Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau 1,2 Miliar Euro untuk Sektor Kelistrikan di COP29

Pendanaan tersebut digunakan untuk pengembangan sejumlah infrastruktur kelistrikan hijau menuju swasembada energi nasional yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Blak-blakan Indonesia Butuh Dana Rp4.000 Triliun untuk Transisi Energi
Sri Mulyani Blak-blakan Indonesia Butuh Dana Rp4.000 Triliun untuk Transisi Energi

Pemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.

Baca Selengkapnya
Ramai Kampanye Transisi Energi, Sektor Hulu Migas Susah Cari Investasi Baru
Ramai Kampanye Transisi Energi, Sektor Hulu Migas Susah Cari Investasi Baru

Tekanan tersebut makin serius dirasakan dampaknya karena sekarang industri ini sulit mendapatkan pendanaan.

Baca Selengkapnya
Konflik Geopolitik Hingga Perubahan Iklim Jadi Tantangan Transisi Energi di Indonesia
Konflik Geopolitik Hingga Perubahan Iklim Jadi Tantangan Transisi Energi di Indonesia

Pemerintah terus mendorong program transisi energi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Negara Berkembang Butuh Rp15.152 Triliun untuk Transisi Energi Bersih, Uangnya dari Mana?
Negara Berkembang Butuh Rp15.152 Triliun untuk Transisi Energi Bersih, Uangnya dari Mana?

Hal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya