Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia surati India terkait hambatan ekspor emas

Indonesia surati India terkait hambatan ekspor emas emas antam. REUTERS/Beawiharta

Merdeka.com - Pemerintah Indonesia akan menyurati Pemerintah India terkait hambatan ekspor berkenaan penerapan pungutan tambahan terhadap produk impor termasuk untuk komoditas emas dari Indonesia.

"Secara keseluruhan kita akan kirim surat," kata Menteri Perindustrian, Enggartiasto Lukita seperti ditulis Antara dari The Leela Palace Hotel, New Delhi, Selasa (13/12).

India merupakan mitra dagang yang strategis bagi Indonesia karena banyak memberikan surplus perdagangan dari tahun ke tahun. Sayangnya, ada beberapa kendala yang dihadapi di lapangan karena India mengenakan kebijakan Countervailing Duties (CVD) atau aksi penerapan pungutan tambahan terhadap produk impor dari suatu negara.

Orang lain juga bertanya?

"Kemarin saya melakukan serangkaian pertemuan dengan importir dan eksportir. Dengan importir mereka telah menyampaikan seluruh persoalan yang dihadapi yang memang selain dikenakan di negara-negara bagian masing-masing dikenakan CVD masing-masing di luar tarif bea masuk yang sudah disepakati untuk tidak diterapkan," katanya.

Beberapa CVD yang cukup besar dikenakan misalnya pada pala (rempah-rempah) dikenakan 30 persen, furnitur 10 persen, pinang 103 persen, gaharu dan bunga melati 60 persen, karet 25-70 persen kemudian kacang mete 30 persen. Selain itu juga emas.

Kebijakan tersebut salah satunya berakibat pada ekspor emas Indonesia ke India mengalami penurunan yang drastis. Ekspor emas Antam, misalnya, ke India pada 2016 ini baru sebanyak 90 kilogram, padahal kebutuhan emas di negara itu per tahun mencapai 800 ton.

"Jadi tarifnya antara 30-100 persen. Untuk itu kami tadi bersama dan bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri India menyampaikan beberapa hal terkait hal itu," katanya.

Sebelumnya,SVP Corporate Secretary Antam, Trenggono Sutioso mengatakan, saat India menerapkan aturan yang kurang menguntungkan untuk Antam menjual emas di sana. Aturan tersebut berupa adanya dana yang disimpan atau didepositokan di India sebelum emas dari negara lain masuk ke India, termasuk dari Indonesia.

"Tahun ini (2016), ekspor ke India merosot, karena negara itu memberlakukan kebijakan pembatasan impor dengan hambatan tarif termasuk komoditi emas. Kebijakan itu mengakibatkan pasar emas di India tidak lagi ekonomis sehingga berpengaruh besar terhadap Antam," ujarnya pada acara Press Visit Unit Bisnis Pertambangan Emas (UPBE) Pongkor, Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Meski demikian, Antam berupaya untuk memperluas pasar emas yang sudah ada sebelumnya Hongkong, Shanghai, Singapura dan negara lainnya.

Melihat kondisi ini, Antam memperkirakan volume penjualan emas pada tahun 2016 hanya mencapai 10,9 ton, menurun sekitar 22,45 persen dibanding realisasi penjualan emas tahun 2015 yang mencapai 14,1 ton.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut

Surplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.

Baca Selengkapnya
Top! Neraca Dagang Indonesia Surplus 4 Tahun Berturut-turut, Kini Capai USD 3,56 Miliar
Top! Neraca Dagang Indonesia Surplus 4 Tahun Berturut-turut, Kini Capai USD 3,56 Miliar

Surplus perdagangan pada April 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.

Baca Selengkapnya
Neraca Dagang Oktober 2024 Surplus USD2,48 Miliar, Catatkan Surplus 54 Bulan Berturut-turut
Neraca Dagang Oktober 2024 Surplus USD2,48 Miliar, Catatkan Surplus 54 Bulan Berturut-turut

Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.

Baca Selengkapnya
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun

Neraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Negara yang Terdampak Larangan Ekspor Beras India, Ada Indonesia?
Ini Daftar Negara yang Terdampak Larangan Ekspor Beras India, Ada Indonesia?

Bangladesh dan Nepal menjadi negara paling terpukul oleh larangan tersebut. Sebab, kedua negara tersebut adalah tujuan ekspor utama beras asal India.

Baca Selengkapnya
India Larang Ekspor Beras, Begini Dampaknya ke Indonesia
India Larang Ekspor Beras, Begini Dampaknya ke Indonesia

Volume impor beras Indonesia sepanjang Januari hingga November 2022 mencapai 326.5 ribu ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 157,97 ribu ton berasal dari India.

Baca Selengkapnya
Indonesia Catatkan Surplus Neraca Perdagangan 51 Bulan Berturut-turut
Indonesia Catatkan Surplus Neraca Perdagangan 51 Bulan Berturut-turut

Neraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar

China merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.

Baca Selengkapnya
India Setop Ekspor, Harga Beras Indonesia Bisa Meroket Tinggi
India Setop Ekspor, Harga Beras Indonesia Bisa Meroket Tinggi

Upaya ini bertujuan untuk mengamankan pasokan sekaligus mengendalikan harga beras non basmati dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Ekspor Besi dan Baja Tahun 2023 Tembus USD26,7 Miliar
Ekspor Besi dan Baja Tahun 2023 Tembus USD26,7 Miliar

Neraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.

Baca Selengkapnya
Kisah Perdagangan Kain Belacu di Jambi pada Abad 17, Komoditas Bernilai Tinggi di Tanah Sumatra
Kisah Perdagangan Kain Belacu di Jambi pada Abad 17, Komoditas Bernilai Tinggi di Tanah Sumatra

Pada abad ke-13 Kota Jambi sudah terkenal sebagai pelabuhan ekspor tekstil.

Baca Selengkapnya